LATAR BELAKANG MASALAH YANG DITINJAU

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan mekanika dilakukan sebelum melaksanakan perencanaan konstruksi. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan. Oleh sebab itu suatu perencanaan harus memenuhi kriteria perencanaan yang telah ditetapkan dalam peraturan perencanaan konstruksi. Pemenuhan syarat kekuatan, bentuk struktur, dan estetika pada suatu perencanaan konstruksi juga harus diperhatikan. Perencanaan teoritis biasanya diikuti dengan percobaan laboratoris, sehingga dapat dibuktikan secara langsung kebenaran dari perencanaan teoritis tersebut. Hasil dari percobaan tersebut akan menghasilkan faktor – faktor yang dapat menjadi nilai koreksi pada perencanaan teoritis. Sehingga nantinya akan didapat perencanaan teoritis yang mendekati nilai aktual di lapangan. Kayu adalah suatu material struktur yang sudah lama dikenal oleh manusia. Kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dapat dilakukan menggunakan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu Awaludin dkk, 2005. Salah satu contoh pemanfaatan kayu dalam struktur perletakan sendi-roll dapat dilihat pada konstruksi kuda – kuda atap. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui kekuatan suatu balok kayu dengan panjang bentang tertentu dan pada perletakan sederhana jika diberi beban di tengah bentang, misalnya dalam aplikasi lapangan yaitu kuda – kuda atap, maka diperlukan suatu analisa perbandingan beban kritis antara percobaan di lapangan dan perhitungan kekuatan secara teoritis.

I.2 MASALAH YANG DITINJAU

Kemampuan dan perilaku suatu papan kayu yang kedua ujungnya diberi tumpuan sederhana yaitu sendi dan roll yang memikul beban kritis Pcr di tengah bentang tersebut. Perencanaan ini dilakukan berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PKKI NI-5 1961. Beban kritis Pcr yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah beban yang mengakibatkan suatu elemen struktur berada dalam keadaan netral, yaitu berada dalam keadaan dualisme antara stabil dan tidak stabil Chajes, 1974

I.3 TUJUAN PENELITIAN