Variabel bebas dalam penelitian ini adalah acara reality show ‘Tukar Nasib” di SCTV.
2. Variabel Terikat atau Dependent Variabel Y
Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel bebas X dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 1995:57.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat Perumahan Bumi Asri Medan
3. Variabel Antara atau Intervening Variabel Z
Variabel antara adalah variabel yang menjembatani atau yang menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
intervening ini mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independent dan variabel dependent, sehingga terjadi hubungan yang tidak
langsung Husein umar, 2002:61. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.
1.7. Model Teoritis
Variabel BebasX
Acara reality show “Tukar Nasib”
Variabel TerikatY
Persepsi Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
1.8. Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, agar kerangka konsep yang telah disusun dapat diteliti dengan rinci, maka
diperlukan suatu operasional variabel-variabel yaitu sebagai berikut :
Tabel 1 Variabel Operasional
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas X Acara reality show
“Tukar Nasib” di SCTV
Frekwensi Menonton
Waktu Penyiaran - Jam Siar
- Durasi Penyiaran - Frekwensi Penyiaran
Isi Acara
- Tema Acara - Alur Cerita
- Peserta - GayaBahasa Tubuh
- Musik Pendukung
Kejelasan Makna 2. Variabel Terikat Y
Persepsi Masyarakat
Pengenalan
Penalaran
Perasaan
Tanggapan 3. Variabel Antara Z
Karakteristik Responden
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
1.9. Defenisi Variabel Operasional
Defenisi variabel operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Maka variabel yang
terdapat dalam penelitian ini perlu didefenisikan sebagai berikut : 1. Variabel bebas Acara Reality show”Tukar Nasib” di SCTV yang terdiri dari:
a. Frekwensi Menonton, yakni frekwensi pemirsa dalam menonton acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV setiap minggunya.
b. Waktu Penyiaran - Jam Siar, yakni jam penyiaran reality show “Tukar Nasib” di
SCTV setiap episodenya, yakni pada pukul 16.00 sd 17.00 WIB.
- Durasi penyiaran, yakni waktu penyiaran reality show “Tukar Nasib” di SCTV setiap episodenya, yakni 1 jam.
- Frekwensi penyiaran, yakni frekwensi penyiaran reality show “Tukar Nasib” di SCTV setiap minggunya, yakni 2x
dalam seminggu c. Isi acara
- Tema acara, yakni materi acara yang dihadirkan dalam reality show “Tukar Nasib”
- Alur cerita, yakni rangkaian cerita yang ditampilkan dalam pertukaran nasib tersebut
- Pesertapemain, yakni keluarga yang menjadi para pelaku acara reality show “Tukar Nasib”
Universitas Sumatera Utara
- GayaBahasa tubuh, yakni gaya dan bahasa tubuh para pelaku acara reality show “Tukar Nasib” ketika melakukan
perannya - Musik pendukung, yakni yakni musiklagu yang digunakan
sebagai musik lagu pembuka, mengiringi pergantian adegan serta menutup acara.
d. Kejelasan makna, yakni kejelasan makna tersurat dan tersirat dalam setiap episode penyiaran reality show “Tukar Nasib”.
2. Variabel terikat Persepsi Masyarakat yang terdiri dari : a. Pengenalan, yakni pengenalan masyarakat terhadap acara reality show
“Tukar Nasib” yang disiarkan di SCTV b. Penalaran, yakni proses berfikir oleh masyarakat yang menuju pada
penarikan kesimpulan c. Perasaan, yakni pengakuan diri terhadap kesamaan rasa
d. Tanggapan, yakni pandangan yang diberikan oleh masyarakat terhadap acara reality show “Tukar Nasib”
3. Variabel Antara Karakteristik Responden yang terdiri dari : a. Usia, yakni banyaknya usia yang dimiliki oleh para responden
b. Jenis Kelamin, yakni pria dan wanita c. Pendidikan, yakni pendidikan terakhir yang dimiliki oleh para
responden d. Pekerjaan, yakni pekerjaan yang dimiliki oleh para responden
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II. 1. Komunikasi dan Komunikasi Massa II. 1. 1. Komunikasi
II. 1. 1. 1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial, apabila orang telah mengadakan hubungan yang tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan
akan menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila
muncul. Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial mampunyai dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya
adalah komunikasi. Karenanya, komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia Widjaja, 2002:4
Secara etimologi bahasa, kata “komunikasi” berasal dari Bahasa Inggris “communication” yang mempunyai akar kata dari Bahasa Latin “comunicare”.
Kata “comunicare” sendiri mempunyai 3 tiga kemungkinan arti : 1.
“to make common” atau membuat sesuatu menjadi umum 2.
“cum+munus” berarti saling memberi sesuatu sebagai hadiah 3.
“cum+munire” yaitu membangun pertahanan bersama Sedangkan secara epistemologis istilah, terdapat ratusan uraian eksplisit
nyata dan implisit tersembunyi. Diantara ratusan defenisi tersebut, salah satu defenisi komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan message
dari pengirim sender ke penerima receiver, melalui satu medium channel
Universitas Sumatera Utara