Kegunaan dan keterbatasan Anggaran Sebagai alat pengkoordinasi kerja. Sebagai alat pengawasan kerja.

Fungsi anggaran menurut Mulyadi 2001:502 terdiri dari : 1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi. 4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil operasi sesungguhnya. 5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen mengetahui bidang yang kuat dan lemah pada perusahaan 6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan proses akhir penyusunan rencana mengenai aktivitas yang akan dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang dimana realisasinya berfungsi sebagai pembanding hasil produksi sesungguhnya.

7. Kegunaan dan keterbatasan Anggaran

Ellen at.al. 2001:2 mengemukakan kegunaan anggaran sebagai berikut : 1. Adanya perencanaan terpadu. Adanya perencanaan dapat digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. 2. Sebagai pedoman pelaksan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen menengah dalam menjalankan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi peerubahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan lebih baik.

3. Sebagai alat pengkoordinasi kerja.

Penganggaran dapat memperbaiki kondisi kinerja intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya sistem anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat antar bagian divisi secara keseluruhan.

4. Sebagai alat pengawasan kerja.

Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuannya, diperlukan pemahaman yang realistis dan analis yang seksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan. Penentuan standar yang sembarang tanpa disadari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. 5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menetapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perli dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran berikutnya. Meskipun anggaran mempunyai beberapa kegunaan, tetapi terdapat pula keterbatasan-keterbatasan, seperti dikemukakan oleh Ellen at.al. 2002:19 yaitu : 1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. 3. Karena menyusun anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensi dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja Human Relation yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran. 4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat kebijakan Decison maker terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap dan tidak cukup.

8. Prosedur Penyusunan Anggaran