Tipe Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkanmelukiskan objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain–lain pada saat sekarang berdasarkan fakta–fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi, 1998. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu membuat gambaran secara menyeluruh tentang bagaimana Respon Masyarakat Terhadap Program Peternakan Kambing di Desa Masjid Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa masjid kecamatan batang kuis, kabupaten deli serdang yang merupakan wilayah di mana Badan Amil Zakat Sumatera utara menjalankan program Bina Sumut Makmur peternakan kambing di desa masjid – batang kuis. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti tertarik melakukan penelitian. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan Universitas Sumatera Utara yang semuanya memiliki ciri dan harus didefenisikan secara spesifik dan tidak secara mendua Silalahi, 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menjadi peserta Program Peternakan Kambing di desa masjid kecamatan Batang Kuis, Maka, dengan demikian jumlah populasinya adalah 30 Kepala Keluarga yang terlibat di program tersebut.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah seperangkat prosedur untuk memilih unit-unit dari populasi yang akan dijadikan sampel. Dengan demikian populasi target dalam penelitian ini adalah keseluruhan keluarga yang telibat dalam program peternakan kambing yang berjumlah 30 KK. Oleh karena populasi target yang telah ditentukan sebelum penelitian berlangsung, dan oleh karena populasi kurang dari 100 orang, maka pengambilan sampel dilakukan secara sensus sehingga populasi sama dengan sampel dengan rumusan N = n Populasi sama dengan Sampel Arikunto,1998

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah Universitas Sumatera Utara buku, jurnal penelitian, makalah, surat kabar, majalah, dan pendapat- pendapat dari ahli yang relevan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini ditempuh dengan cara : a. Observasi, mengumpulkan data tentang gejala-gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengarkan, dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran penelitian. b. Kuesioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan angket yang berisi daftar pertanyaan secara tertulis kepada masyarakat yang menjadi peserta program asuransi kesejahteraan sosial.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu cara memeriksa data dari responden, kemudian dicari frekuensi dan persentasenya untuk disusun dalam bentuk table tunggal serta selanjutnya dijelaskan secara kualitatif. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan partisipasi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini sering disebut sebagai summated scale yang berisi sejumlah pernyataan dengan kategori respon, ditentukan alternatif kategori respon atau satu Universitas Sumatera Utara seri item respon compiling possible scale item yang mengekspresikan luas jangkauan sikap dari ekstrem positif ke ekstrem negatif untuk direspon oleh responden Silalahi, 2009. Peneliti membagi respon tersebut menjadi tiga alternatif. Pemberian skor data kategori sikap dilakukan mulai dari respon negatif menuju respon yang positif, yakni: a. Skor tidak setuju negatif adalah -1 b. Skor kurang setuju netral adalah 0 c. Skor setuju positif adalah 1 Pemberian skor data kategori persepsi dilakukan mulai dari respon negatif menuju respon yang positif, yakni: a. Skor tidak tahu negatif adalah -1 b. Skor kurang tahu netral adalah 0 c. Skor tahu positif adalah 1 Pemberian skor data kategori partisipasi dilakukan mulai dari respon negatif menuju respon yang positif, yakni: a. Skor tidak pernah negatif adalah -1 b. Skor jarang netral adalah 0 c. Skor pemah positif adalah 1 Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah : Universitas Sumatera Utara a. Pengkodingan, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut macamnya. b. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban sehingga mudah dianalisa serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian. c. Tabulasi, yaitu dengan menggunakan tabel tunggal untuk mengetahui jawaban dan skor dari masalah yang diteliti. Sebelum menentukan klasifikasi persepsi, sikap dan partisipasi, maka: i = K H – L i = 3 1 – -1 = 2 3 i = interval kelas H = nilai tertinggi L = nilai terendah K = banyak kelas Maka untuk menentukan kategori respon positif atau negatif dengan adanya nilai batasan sebagai berikut: Respon dengan nilai -1 sampai dengan -0,33 = respon negatif Universitas Sumatera Utara Respon dengan nilai -0,33 sampai dengan 0,33 = respon netral Respon dengan nilai 0,33 sampai dengan 1 = respon positif Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Badan Amil Zakat Sumatera Utara.

Badan Amil Zakat Daerah BAZDA Sumatera Utara merupakan lembaga resmi yang dibentuk oleh pemerintah, diamanatkan oleh UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No: 451.7.055362K2001. Sebagai lembaga pengelola zakat, eksistensinya begitu penting, tidak saja mempunyai tugas pokok mengumpulkan, menyalurkan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama, tetapi lebih daripada itu BAZDASU dituntut menjadi lembaga yang benar-benar berperan dalam mensejahterakan dan mengentaskan perekonomian umat Islam Sumatera Utara. Menyahuti itu semuanya, BAZDASU dari tahun ke tahun senantiasa menggulirkan program kerja yang terarah dan terpadu dalam visi menjadi lembaga pengelola zakat yang amanah, profesional dan transparan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi umat dalam rangka membangun kepercayaan kepada masyarakat sehingga masyarakat menyadari betapa pentingnya membayar zakat ke BAZDASU. 4.2. Visi dan Misi BAZDASU 4.2.1. Visi BAZDASU Menjadi lembaga pengelola zakat yang amanah, profesional, dan transparan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat. Universitas Sumatera Utara