Pengendalian Internal Akuntansi Tujuan Pengendalian Internal Gaji dan Upah

Tujuan penerapan sistem pengawasan internal dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan dari prosedur, laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya dan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian internal gaji dan upah di suatu perusahaan memiliki tujuan agar tidak terjadi penyelewengan gaji dan upah, menjaga agar tidak ada gaji fiktif yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan, serta sistem penggajian dan pengupahan berjalan sesuai dengan prosedur. Tujuan sistem pengendalian internal menurut definisi tersebut adalah 1 mengamankan harta dan kekayaan organisasi, 2 mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, 3 mendorong efisiensi, dan 4 Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut tujuannya sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian internal akuntansi internal accounting control dan pengendalian internal administrasif internal administrative control.

1. Pengendalian Internal Akuntansi

Pengendalian internal akuntansi accounting control adalah suatu pengendalian yang termasuk dalam unsur pengendalian internal poin 1 dan 2 yang meliputi rencana, prosedur dan pencatatan untuk mencegah terjadinya inefisiensi. Pengendalian ini menjamin bahwa semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar Akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab Universitas Sumatera Utara antar unit organisasi. Pengendalian akuntansi mencakup semua aspek dari transaksi-transaksi keuangan seperti misalnya pembayaran kas, penerimaan kas, arus dana, investasi yang bijaksana dan pengamanan dana dari penggunaan yang tidak sah. Pengendalian internal akuntansi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga memberikan jaminan yang cukup beralasan atau meyakinkan terhadap: a. transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen, baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya khusus, b. transaksi-transaksi perlu dicatat untuk : 1 penyusunan laporan keuangan 2 menjaga pertanggungjawaban atas kekayaan 3 pemakaian harta kekayaan perusahaan hanya diijinkan bila ada wewenang dari manajemen, c. bahwa harta kekayaan perusahaan menurut catatan sama besarnya dengan kekayaan riil. Bentuk – bentuk pengendalian internal akuntansi ada dua, yaitu pengendalian umum dan pengendalian akuntansi. a. Pengendalian Umum Pengendalian umum adalah suatu pengendalian terhadap semua aktivitas pemrosesan data dengan komputer, hal ini meliputi pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data. Universitas Sumatera Utara Pengendalian umum meruapakan standar dan panduan yang di- gunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi: Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data. Hal – hal yang termasuk dalam pengendalian umum diantaranya : 1 pengendalian organisasi dan operasi 2 pengendalian dalam pengembangan sistem 3 pengendalian atas dokumentasi 4 pengendalian perangkat keras, perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak sistem lainnya 5 penggunaan komputer, fasilitas dan datanya. b. Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi adalah suatu pengendalian yang mencakup semua, pengawasan transaksi dan penggunaan program- program aplikasi dikomputer. Untuk menjaga agar setiap transaksi mendapat otorisasi serta dicatat, diklasifikasikan, diproses, dan dilaporkan dengan benar. Tujuan dari pengendalian aplikasi adalah untuk mencegah atau mendetesi adanya penyelewengan akan aplikasi program yang diterapkan pada sistem perusahaan.

2. Pengendalian Administrasi