kemudian dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah air suling sampai batas tanda.
3.8.3. Penyiapan suspensi ekstrak etanol bunga pepaya jantan EEBPJ
Pembuatan suspensi EEBPJ dilakukan dengan cara berikut: sebanyak 500 mg CMC ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi air suling panas sebanyak 15
ml. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh masa yang transparan, digerus hingga berbentuk gel. Ditambahkan sebanyak 1500 mg ekstrak etanol bunga
pepaya jantan ke dalam lumpang, kemudian digerus sampai homogen. Dituang ke dalam wadah yang sudah dikalibrasi 50 ml, ditambah air suling sampai batas
tanda kalibrasi. Maka diperoleh suspensi EEBPJ 3.
3.8.4 Penyiapan larutan siklofosfamid LS 0,5 bv Pembuatan LS dilakukan dengan cara sebagai berikut: ditimbang
sebanyak 25 mg siklofosfamid serbuk kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 5 ml, ditambahkan larutan fisiologis [NaCl 0,9 bv] sampai batas
tanda. Jika pelarut siklofosfamid yang digunakan mengandung bakteriostatik dan disimpan pada suhu kamar, maka LS masih dapat digunakan dalam waktu 24 jam
setelah pencampuran, dan jika disimpan pada kulkas masih dapat digunakan selama enam hari
Anonim, 2000 .
3.8.5 Pembuatan serum darah sapi SDS
Serum diperoleh dari darah sapi segar. Darah ditampung langsung menggunakan vakum tube saat penyembelihan hewan. Vakum tube ditutup dan
didiamkan lebih kurang 30 menit, kemudian disentrifuge dengan kecepatan 2000 rpm selama 15 menit. Diambil cairan yang berwarna bening kekuning-kuningan
bagian atas yang merupakan serumnya.
Universitas Sumatera Utara
3.8.6 Pengujian pada mencit penelitian
Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor hewan percobaan. Kelompok tersebut adalah:
- Kelompok I
: Kontrol normal, diberikan suspensi CMC 1 secara oral 0,5 ml hari, selama 7 hari.
- Kelompok II : Perlakuan, diberikan suspensi EEBPJ dengan dosis 250
mgkg BB secara oral selama tujuh hari dan hari ke delapan diinduksi dengan LS 50 mgkg BB.
- Kelompok III : Perlakuan, diberikan suspensi EEBPJ dengan dosis 500
mgkg BB secara oral selama tujuh hari dan hari ke delapan diinduksi dengan LS 50 mgkg BB.
- Kelompok IV : Perlakuan, diberikan suspensi EEBPJ dengan dosis 750
mgkg BB secara oral selama tujuh hari dan hari ke delapan diinduksi dengan LS 50 mgkg BB.
- Kelompok V : Kontrol positif, diberikan suspensi CMC 1 selama 7 hari
secara oral, dan hari ke delapan diinduksikan LS dengan dosis 50 mgkg BB.
Cara perhitungan dosis dapat dilihat pada lampiran 4, halaman 51. Setelah 30 jam pemberian siklofosfamid, hewan dibunuh dengan cara
dislokasi leher dan diambil sumsum tulang femurnya dengan cara disempritkan dengan spuit yang berisi SDS sebanyak 0,1 ml dan ditampung di dalam mikrotube
Khrisna dan Hayashi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
3.8.7 Pembuatan preparat apusan sumsum tulang femur
Campuran sumsum tulang dan SDS dalam mikrotube disentrifuge dengan kecepatan 1200 rpm selama 5 menit, kemudian supernatannya dibuang.
Endapannya disuspensikan kembali dengan dua tetes SDS, kemudian satu tetes suspensi sel diambil dan diletakkan ke atas slide, dengan menggunakan
penghapus slide, sel di hapuskan menjadi preparat apusan. Kemudian slide dikeringkan, difiksasi dengan metanol selama 5 menit. Kemudian diberikan
pewarna giemsa dibiarkan 30 menit, dibuang zat warna dengan dibilas dengan air yang mengalir kemudian apusan dikeringkan Khrisna dan Hayashi, 2000. Bagan
pembuatan apusan dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 54 dan gambar pengambilan tulang femur mencit serta gambar apusan dapat dilihat pada
lampiran 10, halaman 58.
3.8.8 Pengamatan apusan