9
2.1 Ciri – Ciri Komunikasi Massa
Dalam bukunya Sutaryo mengatakan setidak-tidaknya terdapat 5 ciri dari  komunikasi  massa  yang  diinventarisir  oleh  Onong  Uchjana  Effendy.
Kelima ciri tersebut  adalah 1 Komunikasi massa berlangsung satu arah; 2 Komunikator pada komusikasi massa melembaga; 3 Pesan pada komunikasi
massa  bersifat  umum;  4  Media  komunikasi  massa  menimbulkan kerempakan; 5 Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen.
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Tidak seperti
komunikasi antarpersona
interpersonal communication
yang berlangsung
dua arah
two_way traffic
communication,  komunikasi  massa  berlangsung  satu  arah  one-way communication. Ini berarti tidak terdapat arus balik kepada komunikator.
Ambilah contoh, jika komunikatornya wartawan. Wartawan tersebut tidak akan  mengetaui  secara  langgsung  tanggapan  para  pembacanya  terhadap
pesan  atau  berita  yang  disiarkannya  itu.sama  juga  seperti  penyiar  radio, penyiar  televisi,  ataupun  sutradara  film,  tidak  akan  mengetaui  secara
langsung pada waktu proses komunikasi tersebut berlangsung tanggapan khalayak  yang  dijadikan  sasarannya.  Komunikator  pada  gilirannya  juga
dapat  mengetaui  tanggapan  dari  sejumlah  komunikannya.  Sekalipun demikian  tetap  diingat  bahwa  hal  tersebut  reaksi  atau  tanggapan  dari
komunikan  itu  terjadi  setelah  proses  komunikasi  itu  sendiri  berlangsung, sehingga  komunikator  sudah  tidak  mampu  lagi  mengubah  gaya
komunikasinya seperti kalau komunikasi tersebut terjadi pada komunikasi jenis tatap muka.
10 Arus  balik  dalam  komunikasi  massa  ini  tidak  dapat  diketaui
seketika  oleh  komunikator,  atau  dengan  kata  lain  hanya  dapat  diketaui setelah proses komunikasi itu terjadi. Konsekuensinya adalah komunikator
perlu merencanakan dan mempersiapkan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan kepada komunikan harus benar-benar komunikatif pada
satu  kali  penyiaran.  Dengan  demikian,  pesan  komunikasi  selain  harus dapat  dibaca,  dapat  di  dengar,  dan  harus  dapat  dipahami  maknanya,  serta
tidak  bertentangan  dengan  kebudayaan  komunikan  yang  menjadi  sasaran komunikasi.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media  massa  sebagai  saluran  komunikasi  massa  merupakan lembaga,  yakni  suatu  institusi  atau  organisasi.  Oleh  karena  itu,
komunikatornya melembaga
institutionalized communicator
atau organized communicator.
Komunikator  pada  komunikasi  massa,  misalnya  wartawan  surat kabar  atau  penyiar  televisi  atas  nama  lembaga  sejalan  dengan
kebijaksanaan  policy  surat  kabar  atau  stasiun  televisi  yang  diwakilinya menyebarluaskan  pesan  komunikasinya.  Ia  tidak  memiliki  kebebasan
individual.  Sebagai  kosekuensi  dari  sifat  komunikator  yang  melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi  ditunjang oleh orang lain.
Berdasarkan  kenyataan  di  atas,  maka  komunikator  pada komunikasi  massa  dinamakan  juga  komunikator  kolektif  collective
communicator  karena  tersebarnya  pesan  komunikasi  massa  merupakan hasil  kerja  sama  sejumlah  kerabat  kerja.  Karena  kolektif,  maka
komunikator  yang  terdiri  dari  beberapa  rekan  kerja  itu  mutlak  harus
11 mempunyai keterampilan yang tinggi dalam bidangnya masing-masing.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan  yang  disebarkan  melalui  media  massa  bersifat  umum public karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum.
Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau sekelompok orang tertentu. Hal inilah yang antara lain membedakan antara media massa dengan media
bukan  massa  media  nirmasa.  Contoh  media  nirmassa  misalnya  surat, telegram,  telepon,  dan  teleks.  Media  nirmassa  ini  tidak  ditujukan  kepada
umum,  melainkan  ditujukan  kepada  orang  tertentu.  Menurut  Onong Uchjana Effendy 1994 : 23 majalah organisasi, surat kabar kampus, radio
telegrafi,  atau  radio  citizen  ban,  film  documenter,  dan  televisi  siaran sekitar closed circuit television bukanlah media massa, melainkan media
nirmassa karena ditujukan kepada sekelompok orang tertentu. 4.
Media massa menimbulkan keserempakan Ciri  lain  dari  media  massa  adalah  kemampuannya  untuk
menimbulkan  keserempakan  simultaneity  pada  pihak  khalayak  dalam menerima  pesan-pesan  yang  disebarkan.  Hal  inilah  yang  merupakan  ciri
paling  hakiki  dibandingkan  dengan  media  komunikasi  lainnya. Bandingkan misalnya poster dan papan pengumuman dengan radio siaran
yang  sama-sama  merupakan  media  komunikasi.  Poster  dan  papan pengumuman  adalah  media  komunikasi,  tetapi  bukan  media  komunikasi
massa, sebab tidak mengandung ciri keserempakan, sedangkan radio siaran adalah  media  komunikasi  massa  karena  mengandung  ciri  keserempakan.
Pesan  yang  disampaikan  melalui  poster  atau  papan  pengumuman  kepada khalayak  tidak  diterima  oleh  mereka  dengan  melihat  poster  atau  papan
12 pengumuman  itu  secara  serempak  bersama-sama  melainkan  secara
bergantian. Lain dengan pesan yang disampaikan melalui radio siaran . 5.
Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan  atau  khalayak  yang  merupakan  kumpulan  anggota
masyarakat terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran  yang dituju  komunikator  bersifat  heterogen.  Keberadaan  mereka  terpencar-
pencar  satu  sama  lain  tidak  saling  mengenal  dan  tidak  memiliki  kontak pribadi,  mereka  saling  berbeda  dalam  berbagai  hal,  misalnya  saja  jenis
kelamin,  usia,  agama  ideologi,  pekerjaan,  pendidikan,  pengalaman, kebudayaan,  pandangan  hidup,  keinginan,  dan  cita-cita.  Heterogenitas
seperti  itulah  yang  menjadi  kesulitan  bagi  seorang  komunikator  dalam menyebarkan  pesannya  melalui  media  massa,  karena  tiap  individu  dari
khalayak  itu  menghendaki  agar  keinginannya  dipenuhi.  Bagi  para pengelola  media  massa  adalah  suatu  hal  yang  tidak  mungkin  untuk
memenuhinya.  Satu-satunya  cara  untuk  dapat  mendekati  keinginan khalayak  sepenuhnya  ialah  dengan  mengelompokkan  mereka  menurut
jenis  kelamin,  usia,  agama,  pekerjaan,  pendidikan,  kebudayaan, kesenangan  hobby,  berdasarkan  atas  perbedaan  sebagaimana  tersebut
diatas Sebenarnya,  pengelompokan  tersebut  telah  dilaksanakan  oleh
berbagai media massa dengan mengadakan rubrik atau acara tertentu untuk kelompok  pembaca,  pendengar,  dan  penonton  tertentu.  Hamper  semua
surat  kabar,  radio,  dan  televise  menyajikan  rubrik  yang  secara  khusus dieruntukkan  bagi  anak-anak,  remaja,  dan  dewasa,  wanita  dewasa,  dan
remaja  putri,  pedagang,  petani,  dan  lain  lain,  pemeluk  agama  islam
13 Kristen, Budha, Hindu, dan kepercayaan; murid murid taman kanak kanak,
sekolah dasar, sekolah lanjutan pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, dan mahasiswa  perguruan  tinggi;  para  penggemar  sastra,  teater,  musik,  film,
dan teknologi, dan kelompok lainnya. Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas maka sejumlah rubric
atau  acara  diperuntukan  bagi  kelompok  tertentu  sebagai  sasarannya,  atau dapat  disingkat  kelompok  sasaran  target  group,  di  samping  khalayak
keseluruhan  sebagai  sasarannya  atau  disebut  khalayak  sasaran  target audience. Contoh rubrik untuk khalayak sasaran  pada surat kabar  adalah
berita,  tajuk  rencana,  pojok,  artikel,  cerita  bersambung,  dan  lain  lain. Adapun  untuk  kelompok  sasaran  adalah  ruangan  wanita,  halaman  untuk
anak  anak,  klom  untuk  mahasiswa,  ruangan  bagi  penggemar  film,  dan sebagainya. Contoh untuk khalayak sasaran pada radio dan televisi siaran
adalah  warta  berita,  sandiwara,  film  seri,  music  nasional  keroncong, dangdut, popular, dll olahraga dan sebagainya
Berdasarkan  ciri  heterogenitas  komunikan  sebagaimana  diuraikan di  atas,  dan  kaitan  dengan  ciri  yang  disebut  pertama,  yakni  bahwa
komunikasi  massa  berlangsung  satu  arah,  maka  komunikator  yang menangani  atau  yang  menggunakan  media  massa  harus  melakukan
perencanaan yang matang sehingga pesan yang disebarluaskan benar benar komunikatif,  yakni  received  dan  accepted  dalam  suatu  kali  penyiaran
Effendy, 1994; 26
14
2.2 Fungsi Komunikasi Massa