22 dapat terenuhi dalam cara yang efisien dan efektif.
e. Memuaskan keinginan
Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dugunakan untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.
3.2 Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan menurut Kotler Armstorng, 2001 : 155 sebagai berikut:
a. Periklanan menjelaskan sebuah fungsi informasi
Penting dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya untuk membentuk permintaan pertama
b. Periklanan menjalakan sebuah fungsi persuasive
Penting dilakukan dalam tahap kompetitif, tujuannya untuk membantu permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.
c. Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat
Iklan pengingat sangat penting bagi sebuah produk yang sudah mapan. Bentuk iklan yang berhubungan dengan iklan ini adalah iklan penguat
reinforcement advertising yang bertujuan untuk menyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
4. Iklan Melalui Media Televisi
Sejalan dengan pertumbuhan industri pertelevisian yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, televisi telah menjadi media yang sangat vital bagi
perusahaan-perusahaan produsen untuk mempromosikan produknya melalui media periklanan. Iklan dengan media televisi di Indonesia mulai marak sejak
23 di
berlakukannya surat
keputusan menteri
penerangan No.
190AKepMenpen1987 yang keluar pada tanggal 24 juli 1990 dan menyatakan bahwa siaran televisi tidak lagi menjadi monopoli TVRI, dan
siaran televisi swasta dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat tanpa menggunakan recorder Ishadi SK, 1999;16. Karena kondisi inilah, banyak
perusahaan-perusahaan membuat iklan produk yang akan dijualnya dalam tampilan yang menarik di media televisi, baik dari segi teknologi, bahasa,
maupun model iklan. Media televisi dipilih karena kemampuannya menghasilkan medium yang sangat dramatis melalui gabungan gambar, cerita,
warna, gerak, dan suara, juga karena karakteristiknya yang audio visualistik dan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
Ada empat bentuk iklan di televisi menurut Kasali dalam Durianto Liana 2004: 39-40, yaitu sebagai berikut:
1. Pensponsoran
Begitu banyak acara televisi yang penayangannya dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor atau pengiklan. Namun biaya yang
ditanggung sangat besar. 2.
Partisipasi Pengiklan dapat mengurangi biaya dan resiko karena pengiklan dapat
membeli waktu yang tersedia, baik untuk acara yang tetap maupun tidak tetap. Pendekatan ini lebih fleksibel dalam arti dapat memilih jangkauan
pasar, sasaran pemirsa, jadwal dan anggaran. 3.
Spot Announcement Bentuk iklan ini mengacu pada iklan ditempatkan saat pergantian acara.
24 4.
Public Service Announcement Iklan layanan masyarakat ini biasanya dimuat atas permintaan pemerintah
atau LSM untuk menggalng solidaritas masyarakat atau suatu masalah. Menurut Jefkins 1996: 109-114 media televisi mempunyai kekuatan
dan kelemahan sebagai berikut: 1.
Kekuatan media televisi a.
Kesan Radistik. Sifat media televisi yang visual merupakan kombinasi warna, suara,
gambar, dan gerakan maka iklan-iklan tersebut tampak begitu hidup nyata. Dengan kelebihan ini, para pengiklan dapat menunjukkan dan
memamerkan kelebihan atau keunggulan produknya secara detail. b.
Masyarakat lebih tanggap Karena iklan televisi disiarkan dirumah-rumah dalam suasana serba
santai, maka masyarakat lebih siap memberikan perhatian terhadap iklan televisi akan lebih besar, jiak materinya dibuat dengan standart
teknis yang tinggi, dan menggunakan tokoh-tokoh ternama sebagai model iklannya.
c. Repetisi pengulangan
Iklan televisi dapat ditayangkan hingga beberapa kali dalam sehari, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu dapat bangkit.
Kebanyakan sekarang ini para pembuat iklan televisi tidak lagi membuat iklan yang panjang. Mereka justru membuat iklan televisi
secara singkat namun menarik, agar ketika ditayangkan berulang-ulang para pemirsa tidak merasa bosan.
25 d.
Terikat erat dengan media iklan Tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan begitu cepat, tetapi
kelemahan dapat diatasi dengan memadukannya pada wahana atau media lain.
2. Kelemahan media televisi
a. Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal, sehingga
pemiliha untuk kepentingan pendidikan pangsa pasar tertentu sulit dilakukan.
b. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data-data yang lengkap
mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka media televisi kurang tepat, karena disamping biaya iklan televisi yang sangat
mahal, pemirsa akan merasa cepat bosan. Untuk informasi seperti itu iklan dengan menggunakan media cetak akan lebih tepat.
c. Iklan televisi terbilang mahal karena pemirsanya yang sulit dipilih.
Apalagi terdapat ribuan pengiklan lainnya yang bersaing membujuk pasar sehingga pangsanya terlihat lebih kecil.
d. Pembuatan iklan televisi membutuhkan waktu cukup lama maka itu
tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau bahkan yang bersifat darurat yang harus segera disiarkan.
e. Kesalahan serius yang dibuat oleh produser iklan televisi adalah
menggunakan penyaji atau model iklan yang sama sebagaimana para pengiklan yang lain. Hal itu dapat menimbulkan persepsi bahwa
produser yang memilih model iklan tersebut hanya mengandalkan kepopulerannya, tanpa mempertimbangkan kecocokan ekuitas merk
dengan ekuitas model iklan.
26
5. Selebritis Sebagai Endorser