Deskripsi Data Penelitian Hasil Penelitian

d. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2005 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Tabel 13. Kriteria Kategorisasi variabel Perilaku Konsumtif dan Body image Variabel Kriteria Jenjang Kategori + 1.5 SD X Sangat Tinggi + 0.5 SD X + 1.5 SD Tinggi – 0.5 SD X + 0.5 SD Sedang – 1.5 SD X – 0.5 SD Rendah Perilaku Konsumtif X – 1.5 SD Sangat Rendah + 1.5 SD X Sangat Tinggi + 0.5 SD X + 1.5 SD Tinggi – 0.5 SD X + 0.5 SD Sedang – 1.5 SD X – 0.5 SD Rendah Body image X – 1.5 SD Sangat Rendah Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. 1. Variabel Perilaku Konsumtif Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkapkan perilaku konsumtif yaitu sebayak 34 aitem dengan format skala respon pada alternatif pilihan jawaban. Nilai setiap pilihan memiliki rentang dari 1 sampai 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 34 dan skor maksimumnya 136. Deskripsi Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009. data penelitian perilaku konsumtif berdasarkan mean empirik dan hipotetik dapat dilihat pada tabel 14 dibawah ini: Tabel 14. Deskripsi Data Penelitian Perilaku Konsumtif Skor empirik Skor Hipotetik Variabel Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Perilaku Konsumtif 46 104 68.28 12.03 34 136 85 17 Berdasarkan tabel 14 maka dapat dilihat bahwa besarnya mean empirik µe yang diperoleh dari skala perilaku konsumtif sebesar 68.28 dengan standard deviasi empirik SDe sebesar 12.03 dan mean hipotetik µh sebesar 85 dengan standar deviasi hipotetik SDh sebesar 17. Nilai mean empirik µe dan standar deviasi empirik SDe digunakan untuk membuat kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean empirik dan Nilai mean hipotetik µh dan deviasi empirik SDh digunakan untuk membuat kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean hipotetik. Gambaran kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean empirik dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini: Tabel 15. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase 86.33 X Sangat Tinggi 10 10.1 74.29X86.33 Tinggi 20 20.2 62.26X74.29 Sedang 34 34.34 50.23X62.26 Rendah 30 30.3 Perilaku Konsumtif X50.23 Sangat Rendah 5 5.05 Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009. Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa jumlah responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sangat tinggi sebanyak 10 orang 10.1, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif tinggi sebanyak 20 orang 20,2, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sedang sebanyak 34 orang 34.34, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif rendah sebanyak 30 orang 30.3, dan responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sangat rendah sebanyak 5 orang 5.05. Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor perilaku konsumtif reponden terletak pada kategori sedang. Gambaran kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel 16 dibawah ini: Tabel 16. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Hipotetik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase 110.5 X Sangat Tinggi - - 93.5X110.5 Tinggi 3 3.03 79.5X93.5 Sedang 22 22.22 59.5X76.5 Rendah 50 50.5 Perilaku Konsumtif X59.5 Sangat Rendah 24 24.24 Dari tabel 16 diketahui bahwa tidak terdapat responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif yang sangat tinggi, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif tinggi sebanyak 3 orang 3.03, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sedang sebanyak 22 orang 22.22, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif rendah sebanyak 50 orang 50.5, dan responden yang tergolong Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009. kedalam kategori perilaku konsumtif sangat rendah sebanyak 24 orang 24.24. Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor perilaku konsumtif reponden terletak pada kategori rendah. 2. Variabel Body image Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkapkan body image yaitu sebayak 52 aitem dengan format skala likert pada alternatif pilihan jawaban. Nilai setiap pilihan memiliki rentang dari 1 sampai 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 52 dan skor maksimumnya 208. Deskripsi data penelitian body image berdasarkan mean empirik dan hipotetik dapat dilihat pada tabel 17 dibawah ini: Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian Body image Skor empirik Skor Hipotetik Variabel Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Body image 83 177 133.37 19.51 52 208 130 26 Berdasarkan tabel 17 maka dapat dilihat bahwa besarnya mean empirik µe yang diperoleh dari skala body image sebesar 133.37 dengan standard deviasi empirik SDe sebesar 19.51 dan mean hipotetik µh sebesar 130 dengan standar deviasi hipotetik SDh sebesar 26. Nilai mean empirik µe dan standar deviasi empirik SDe digunakan untuk membuat kategorisasi body image berdasarkan mean empirik dan Nilai mean hipotetik µh dan deviasi empirik SDh digunakan untuk membuat kategorisasi body image berdasarkan mean hipotetik. Gambaran kategorisasi body image berdasarkan mean empirik dapat dilihat pada tabel 18 dibawah ini: Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009. Tabel 18. Kategorisasi Body image Berdasarkan Mean Empirik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase 162.64 X Sangat Tinggi 6 6.06 143.13X162.64 Tinggi 24 24.24 123.61X143.13 Sedang 37 37.37 104.1X123.61 Rendah 24 24.24 Perilaku Konsumtif X104.1 Sangat Rendah 8 8.08 Dari tabel 18 diketahui bahwa jumlah responden yang tergolong kedalam kategori body image sangat tinggi sebanyak 6 orang 6.06, responden yang tergolong kedalam kategori body image tinggi sebanyak 24 orang 24.24, responden yang tergolong kedalam kategori body image sedang sebanyak 37 orang 37.37, responden yang tergolong kedalam kategori body image rendah sebanyak 24 orang 24.24, dan remaja putri yang tergolong kedalam kategori body image yang sangat rendah sebanyak 8 orang 8.08. Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor body image reponden terletak pada kategori sedang. Gambaran kategorisasi body image berdasarkan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel 19 dibawah ini: Tabel 19. Kategorisasi Body image Berdasarkan Mean Hipotetik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase 169 X Sangat Tinggi 2 2.02 143X169 Tinggi 30 30.3 117X143 Sedang 51 51.51 91X117 Rendah 14 14.14 Perilaku Konsumtif X91 Sangat Rendah 2 2.02 Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009. Dari tabel 19 diketahui bahwa responden yang tergolong kedalam kategori body image sangat tinggi sebanyak 2 orang 2.02, responden yang tergolong kedalam kategori body image tinggi sebanyak 30 orang 30.3, responden yang tergolong kedalam kategori body image sedang sebanyak 51 orang 51.51, responden yang tergolong kedalam kategori body image rendah sebanyak 14 orang 14.14, dan responden yang tergolong kedalam kategori body image sangat rendah sebanyak 2 orang 2.02. . Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor body image reponden terletak pada kategori sedang.

B. PEMBAHASAN