1. Skala Perilaku Konsumtif
Skala perilaku konsumtif disusun berdasarkan indikator-indikator dari perilaku konsumtif. Pada pelaksanaannya, terlebih dahulu subyek diberikan
kuisioner berupa 8 delapan pernyataan yang mewakili 8 delapan indikator perilaku konsumtif yang diungkapkan oleh Sumartono 2002. Kuisioner direspon
dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Apabila subyek memilih 4 empat atau lebih pada jawaban “Ya” dari 8 delapan pernyataan kuisioner tersebut,
menunjukan bahwa subyek termasuk dalam kategori konsumtif dan akan dilanjutkan dengan mengisi skala respon.
Tabel 1. Bentuk Kuisioner NO
PERNYATAAN Y
T 1.
Saya senang membeli dan menggunakan barang yang menawarkan hadiah
2. Variasi warna pada suatu barang mempengaruhi saya untuk
membeli barang tersebut. 3.
Saya membelanjakan uang yang lebih banyak untuk membeli produk-produk yang membuat saya tampil cantik.
4. Saya akan berbelanja produk yang memberikan diskon yang
menarik 5.
Saya senang berbelanja produk-produk dengan merek terkenal agar tampak keren
6. Saya senang membeli produk-produk yang dipromosikan
oleh artis terkenal. 7.
Percaya diri saya meningkat ketika membeli dan menggunakan produk yang mahal.
8. Saya senang menggunakan produk dengan merek yang
berganti-ganti
Skala respon terdiri dari pernyataan dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : ”selalu” SL, ”sering” SR, ”kadang-kadang” KD, dan ”jarang”
JR. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4, bobot penilaiannya yaitu
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
SL=4, SR=3, KD = 2, JR=1. Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 40 aitem. Aitem-aitem yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 delapan indikator dari
perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono 2002. yakni: Membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya menarik,
membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya, membeli produk
hanya sekedar menjaga simbol status, memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk
dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, dan mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda.
Adapun cetek biru yang digunakan dalam penyusunan skala yang mengukur perilaku konsumtif adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Cetak Biru Skala Perilaku Konsumtif Sebelum Uji Coba
NO Indikator Perilaku Konsumtif
Aitem Jlh.
1
Membeli produk karena iming-iming hadiah
1, 24, 26, 35, 40 5
2
Membeli produk karena kemasannya menarik
5, 6, 15, 21, 31 5
3
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
3, 11, 12, 13, 32 5
4
Membeli produk atas pertimbangan harga
9, 17, 18, 25, 27 5
5
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
10, 16, 23, 36, 39 5
6
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
8, 20, 28, 34, 37 5
7
Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri
2, 7, 29, 30, 33 5
8
mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda.
4, 14, 19, 22, 38 5
Jumlah 40
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2. Skala Body image