Variabel Independen Independent Variable Variabel Dependen Dependent Variable Tempat dan Waktu Penelitian

1. Variabel Independen Independent Variable

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Independensi Auditor Internal Independensi berarti bersikap bebas dari pengaruh pihak lain, tidak tergantung pada pihak lain dan jujur dalam mempertimbangkan fakta serta adanya pertimbangan yang objective dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya Mulyadi, 2006. b. Profesionalisme Auditor Internal Profesionalisme adalah perilaku yang diharapkan pada seseorang di tingkat tertinggi dari anggota suatu perkumpulan Arens dan Loebbecke,2009:74.

2. Variabel Dependen Dependent Variable

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud. Kecurangan Fraud meliputi serangkaian ketidakbiasaan dan atau tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Kecurangan dapat dilakukan untuk kepentingan atau atas kerugian organisasi dan oleh orang di luar atau di dalam organisasi Prasetyo,2002. 63

3. Operasional Variabel Penelitian

Variabel, dimensi, indikator, dan skala pengukuran untuk kuisioner penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Variabel, Indikator Variabel, Skala Pengukuran, dan Instrumen Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Pertanyaan Independensi sumber Sawyer : 2006 a. Independensi dalam program audit b. Independensi dalam verifikasi 1. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit 2. Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit 3. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang diisyaratkan untuk sebuah proses audit 4. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva dan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan 5. Bebas dari segala usaha manajerial Ordinal 1 2 3 4-6 7 64 c. Independensi dalam pelaporan yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa atau membatasi perolehan bahan bukti 6. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit 7. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikasi dari fakta- fakta yang dilaporkan 8. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit 9. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini dan rekomendasi 8 9 10 11 65 dalam interpretasi auditor 10. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal 12-13 Profesionalisme sumber : Kalbers dan Forgarty 1995 dalam Rohani 2008 a. Pengabdian pada profesi b. Kewajiban sosial c. Kemandirian d. Keyakinan terhadap profesi 1. Teguh pada peraturan profesi 2. Menggunakan pengetahuan 3. Merasa takut apabila meninggalka n pekerjaan 4. Menjalankan pekerjaan dengan baik 5. Menciptakan transparansi 6. Menujukkan loyalitas 7. Percaya pada kemampuan diri sendiri 8. Hasil audit sesuai dengan fakta 9. Mendapat kepuasan batin sebagai auditor 10. Menghargai auditor dengan Ordinal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 66 e. Hubungan dengan sesama profesi dengan rekan kerja lainnya 11. Melakukan komunikasi dengan sesama auditor lainnya 12. Mendukung adanya organisasi ikatan internal audit 11 12 Upaya Mencegah dan Mendeteksi terjadinya Fraud Sumber : Amindjaja Tunggal, 2009 dan, Gusnardi, 2006 dan Siti Sarah Trijayanti, 2008 a. Pendekatan berdasarkan sistem b. Pemilihan pengendalian c. Informasi sensitif d. Peningkatan integritas e. Sistem kendali f. Informasi 1. Tahap dokumentasi 2. Lingkungan yang tidak kondusif 3. Melibatkan lebih dari satu karyawan 4. Rekonsiliasi independensi 5. Kebijakan perusahaan 6. Program peningkatan integritas 7. Kontrol korektif 8. Keterbatasan sistem kendali 9. Program audit 10. Pemahaman aktivitas 11. Pengujian dan evaluasi kecukupan 12. Komunikasi Ordinal 1 1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 67 68 g. Komponen kecurangan Fraud 13. Kesalahan cukup material dapat mempengaru hi kebenaran laporan keuangan 14. Salah penerapan yang disengaja atas prinsip akuntansi yang berhubungan dengan jumlah tertentu 15. Manipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan akuntansi 16. Pengalaman dan pemahaman auditor akan jenis kecurangan Fraud 17. Auditor yang memiliki pengetahuan akan lebih ahli dalam melaksanaka n tugasnya 11 12 13 14 15 Sumber : Sawyer 2006, Kalbers dan Forgarty 1995, Amin Widjaja Tunggal 2009, Gusnardi 2006 dan Siti Sarah Trijayanti 2008.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Pelatihan Internal Audit YPIA yang beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34 Gedung Graha Sucofindo lantai 3 Jakarta Selatan 12780. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode penyebaran kuisioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuisioner dilakukan sepanjang bulan Mei 2010, dengan pembagian kuisioner sebanyak 80 buah. Rincian distribusi kuisioner dalam penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuisioner Keterangan Jumlah Kuisioner yang dibagikan 80 kuisioner yang kembali 60 Kuisioner yang bisa diolah 60 Tingkat pengembalian response rate 6080100 75 Sumber : data primer diolah 69 Tabel 4.1 diatas menujukkan bahwa dari 80 kuisioner yang dibagikan kepada para responden, ternyata kuisioner yang kembali hanya 60 kuisioner atau sebesar 75. Hal ini menujukkan response rate yang cukup tinggi.

2. Karakteristik Responden