Mencegah Terjadinya Fraud Pengaruh indepensi dan profesionalisme auditor internal dalam upaya mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud

3 Mengidentifikasi indikator proses kritis: kehilangan dalam peleburan, pengulangan kerja dalam manufaktur dan perakitan, dan uji laba kotor dalam operasi eceran. 4 Menganalisa secara mendalam performa yang tampak terlalu baik, dan performanya yang ada di bawah standar. 5 Mendirikan departemen Audit Internal yang profesional dan independen.

4. Mencegah Terjadinya Fraud

Peran utama dari internal auditor sesuai dengan fungsinya dalam pecegahan kecurangan fraud adalah berupaya untuk menghilangkan atau mengeliminir sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut. Karena pencegahan terhadap akan terjadinya suatu tindakan kecurangan akan lebih mudah daripada mengatasi bila telah terjadi kecurangan tersebut. Pada dasarnya kecurangan sering terjadi pada suatu entitas apabila: a. Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar dan tidak efektif. b. Pegawai diperkerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka. c. Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan tujuan keuangan yang mengarah tindakan kecurangan. 38 d. Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efisien dan atau tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. e. Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat dipecahkan, biasanya masalah keuangan, kebutuhan kesehatan keluarga, gaya hidup yang berlebihan. f. Industri dimana perusahaan menjadi bagiannya, memiliki sejarah atau tradisi kecurangan. Menurut penelitian Firma Sulistiyowati 2003 yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk menanggulangi kecurangan adalah sebagai berikut: a. Pendekatan berdasarkan sistem Tahap dokumentasi dapat membantu melihat kesalahan perusahaan. Lingkungan kondusif terjadinya kecurangan jika auditor kesulitan menemukan apa yang terjadi dan prosedur apa yang akan diambil. b. Pemilihan key internal controls Pengendalian intern yang dilakukan antara lain adalah : 1 Pengendalian yang melibatkan lebih dari satu karyawan dengan cara pemisahan tugas. 2 Pengendalian yang melibatkan rekonsiliasi independen, yaitu pendeteksian kecurangan melalui dua catatan. 39 Lima komponen struktur pengendalian intern dalam membangun mekanisme sistem pengendalian intern yang efisien dan efektif, dalam penelitian Amrizal 2004:5, diantaranya adalah: a. Lingkungan pengendalian Meliputi tindakan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, direktur, dan pemilik perusahaan tentang pengendalian dan pentingnya bagi perusahaan. b. Penilaian risiko Bagi pelaporan keuangan, penilaian risiko merupakan identifikasi entitas analisa dan manajemen dari risiko yang relevan dalam persiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum PABU. Manajemen harus dapat mengevaluasi kemungkinan adanya kesalahan yang material kemungkinan adanya kesalahan yang material dalam laporan keuangan. c. Aktivitas pengendalian Merupakan kebijaksanaan dan prosedur yang dapat menjamin bahwa instruksi manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi Bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisa, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi dalam suatu perusahaan dan melakukan tanggung jawabnya. 40 e. Pengawasan Meliputi penilaian secara periodik atas kualitas pelaksaan pengendalian intern oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian dilakukan dan dirubah jika ada perubahan-perubahan kondisi dalam perusahaan. Dibawah ini juga terdapat beberapa hal dalam mencegah kecurangan dalam penelitian Mohammad Iqbal 2003:60, yaitu: a. Informasi sensitif Perusahaan yang mengetahui akan adanya kecurangan, segera mencanangkan peraturan untuk menghambat dan mencegah kegiatan tersebut. b. Usaha peningkatan integritas Auditor intern sering diminta untuk melakukan program peningkatan integritas, dimana prioritas manajemen tingkat atas ditinjau bersama dengan seluruh karyawan. c. Kemampuan sistem kendali untuk mencegah kecurangan seta keterbatasan kendali d. Program audit Program audit akan berlanjut dari survey pendahuluan ke arah pencarian daerah berisiko tinggi sampai menguji metode yang paling mungkin digunakan untuk melaksanakan audit kecurangan. 41 Menurut Albrecht 2005 ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mencegah terjadinya fraud, yaitu: a. Langkah pertama, yaitu langkah yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan program bantuan personel, langkah ini dilakukan antara lain dengan: 1 Memperkerjakan orang-orang yang jujur dan selalu memberikan pelatihan mengenai kesadaran akan kecurangan. 2 Menciptakan lingkungan kerja yang positif. 3 Membuat kode perilaku. 4 Memberikan program bantuan kepada personel. b. Langkah kedua adalah langkah yang paling penting, yaitu menghilangkan kesempatan untuk melakukan kecurangan dalam perusahaan, langkah ini dilakukan dengan: 1 Menciptakan pengendalian internal yang baik, paling tidak harus menyangkut lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, pengendalian aktivitas yang bagus. 2 Membangun portal bagi terjadinya kolusi, jika kecurangan terjadi disertai dengan kolusi, maka akan sulit untuk mendeteksinya. 3 Memberikan informasi yang jelas kepada nasabah vendor perusahaan tentang kebijakan-kebijakan perusahaan. 4 Melakukan pengawasan terhadap personel perusahaan. 42 5 Membuat jalur khusus untuk pelaporan kecurangan. 6 Melakukan audit yang proaktif, ini diharapkan akan dapat membangun kesadaran dari personel bahwa, yang mereka lakukan setiap saat dapat di review oleh manajemen perusahaan. 7 Menciptakan ekspektasi atas hukuman, hukuman yang tegas dan konsisten akan membuat personel berfikir untuk melakukan kecurangan. Dengan berpedoman pada tiga elemen segitiga fraud fraud triangle, mengapa seseorang melakukan suatu tindakan kecurangan, dapat disimpulkan dua unsur yang menentukan terjadinya kecurangan, yaitu manusia dan sistem pengendalian dalam suatu organisasi. Manusia dengan nilai-nilai hidup yang dianutnya menentukan wujud perilakunya dalam pergaulan dan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, yang berkaitan dengan elemen pertama yaitu tekanan pressure dan elemen ketiga yaitu rasional atau alasan pembenaran rasionalization yang lebih banyak terkait dengan kondisi kehidupan dan sikap mental atau moral seseorang. Adapun untuk elemen kedua yaitu kesempatan opportunity, yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal. 43

5. Mendeteksi Terjadinya Fraud