Reaksi Orang Tua terhadap Kejang Demam Teori Pengetahuan, sikap,, Perilaku, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka pendek. 7 Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40 -50 kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Dosis asam valproat 15- 40 mgkgBBhari dalam 2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mgkgBBhari dalam 1-2 dosis. 7

2.10. Reaksi Orang Tua terhadap Kejang Demam

Orangtua seringkali dilanda kepanikan saat melihat anaknya kejang demam. Reaksi orangtua terhadap kejang demam dapat dibagi menjadi dua, yaitu reaksi fisik dan psikologis. Gejala fisik yang dirasakan orangtua pasien adalah dispepsia, anoreksia dan gangguan tidur. Sedangkan gejala psikologis adalah ansietas kecemasan berlebihan, depresi, kemarahan, perasaan bersalah, ketakutan akan berulangnya kejang, ketakutan akan berlanjutnya kejang menjadi penyakit epilepsi, dan kekhawatiran pada demam yang tidak terlalu tinggi. 4,6 Edukasi Pada Orang Tua Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua. Pada saat kejang sebagian besar orang tua beranggapan bahwa anaknya telah meninggal. Kecemasan ini harus dikurangi dengan beberapa cara di antaranya : 3,7 a. Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik. b. Memberitahukan cara penanganan kejang. c. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang berulang. d. Pemberian obat untuk mencegah kemungkinan kejang berulang memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat. Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali kejang : 3,7 a. Tetap tenang dan tidak panik. b. Melonggarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher. c. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun ada kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut. d. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang. e. Tetap bersama pasien selama kejang. f. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti. g. Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.

2.11. Teori Pengetahuan, sikap,, Perilaku, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, dan lain-lain. 13 Sikap adalah bentuk evaluasi atau perasaan seseorang terhadap suatu objek yaitu perasaan mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable pada objek tersebut. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi, atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu. 13-14 Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung dari maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sikap,, keyakinan, kepercayaan, adanya niat, dukungan dari lingkungan, fasilitas, dan lain sebagainya. 14

2.12. Kerangka Konsep