BAB V ANALISA DATA
5.1. Identitas informan Tabel 5.1
Identitas Informan
Nama alias
Jenis Kelamin
Usia tahun
Pendidikan Terakhir
TempatTgl Lahir
Informan I MDN alias
Rahmat Laki-laki
20 SMA
Medan,2 Mei 1990
Informan II ZD alias Jiji
Laki-laki 19
SMA Aceh, 10 Juni
1991 Informan III
MH alias Edo Laki-laki
20 SMA
Tanjung Pura, 15 Juni
1990
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat informasi mengenai identitas informan.
Jika dilihat dari segi usia ketiga informan, dapat diketahui bahwasanya informan masih masuk ke dalam kategori anak pada masa remaja akhir. Dari segi
emosional, tahapan remaja masih bisa disejajarkan dengan anak-anak. Perbedaan yang mencolok adalah bagaimana pada usia remaja, pengendalian emosi jauh
lebih ekstrim, selalu seperti mendapatkan tekanan dan dalam kondisi emosi yang labil. Teori tentang perubahan emosional remaja ini dapat dijadikan patokan
terhadap ketiga informan terhadap keputusan mereka untuk memakai obat-obatan terlarang. Usia ketiga informan jika dikaitkan dengan teori perubahan emosional
mempunyai hubungan yang sejajar terhadap kecenderungan informan dalam memakai narkoba.
Universitas Sumatera Utara
Saya pertama kali memakai narkoba pada saat kelas 2 SMP. Saya awalnya sering main ke diskotik karena diajak teman. Dari situlah saya mengenal ekstasi dan menggunakannya
untuk dapat disko lama-lama dengan teman-teman, baik cewek maupun cowok. Pada awal menggunakannya saya telan 1 pil, tapi lama-lama saya telan 2 atau 3 pil biar
menambah nafsu buat disko dan sebagainya di pub Informan I.
Saya mengkonsumsi narkoba pertama kali pada saat saya duduk di bangku SMP kelas 1. Awalnya saya menghisap ganja yang diberikan oleh teman-teman saya, kemudian
minuman keras dan obat-obat terlarang lainnya Informan II.
Dari pernyataan informan I dan informan II tentang bagaimana awalnya mereka mengenal dan memakai narkoba, dapat diketahui bahwasanya ketiga
informan memakai narkoba pada usia remaja atau pada tingkat pendidikan SMP dan SMA. Untuk informan III sendiri, mengenal dan memakai narkoba sendiri
saat duduk di bangku SMA. Oleh karena itu, korelasi antara usia informan dengan tahapan perubahan emosional pada usia remaja, menjadikan remaja dan
termasuk ketiga informan tersebut menjadi sangat rentan untuk mengenal dan mencoba narkoba.
Dari segi letak geografis lingkungan ketiga informan juga menjadi salah satu faktor menyebabkan rawannya seseorang terlibat langsung dan memakai
narkoba. Informan I mengaku bertempat tinggal di Bagan Deli Belawan. Informan II bertempat tinggal di Lingkungan XIX Belawan. Informan III bertempat tinggal
di Tanjung Pura. Informan I dan informan II menunjukan bahwasanya tempat tinggal informan sendiri terletak dekat dengan daerah pelabuhan. Seperti yang kita
ketahui, bahwasanya salah satu maraknya peredaran narkoba adalah adanya tempat transit yang dapat berupa pelabuhan, bandara dan juga wilayah yang
tergolong miskin.
Universitas Sumatera Utara
Informan I dan informan II mengaku bahwasanya tempat tinggal mereka berada pada daerah yang sempit, dengan bentuk rumah yang rapat satu sama
lainnya dan bisa digolongkan kepada perumahan kumuh. Tempat yang kumuh ini juga menjadi tempat yang sangat subur terhadap peredaran narkoba. Berbeda
dengan informan III, berdasarkan pengakuan yang disampaikan oleh informan ketiga, rumahnya terletak di pinggiran jalan lintas Medan Aceh dan mendapatkan
ganja dari supir-supir truk yang sering singgah di warung di sekitar rumahnya. Jalan lintas antar propinsi juga menjadi salah satu tempat yang rawan
penjualan narkoba. Apalagi jika kita lihat kasus-kasus penemuan ganja di media masa selama ini sering terdapat di daerah Aceh. Sehingga peredaran ganja di jalan
lintas Medan Aceh menjadi sangat marak.
Tabel 5.2 Jenis Narkoba Yang Pertama Sekali dipakai
Ganja Ekstasi
Shabu Zat Adiktif
Putaw Informan I
√
Informan II
√ √
Informan III
√ √
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Informan I, mengkonsumsi narkoba untuk pertama sekali pada saat informan duduk di bangku kelas II SMP Sekolah Menengah Pertama. Saat itu
usia informan I masih 13 tahun dan terus memakai narkoba pada saat terakhir sekali ketika informan hendak dimasukan ke dalam panti rehabilitasi pada tanggal
16 Juni 2010.
Universitas Sumatera Utara
Adapun jenis narkoba yang pertama sekali dikonsumsi oleh informan pertama adalah ekstasi yang sering didapat oleh informan ketika berkunjung ke
diskotik yang tidak begitu jauh dengan daerah tempat tinggalnya. Informan mengaku pertama sekali diajak oleh teman-temannya yang kebetulan menyukai
kehidupan malam di diskotik hiburan malam. Informan II, mengaku mengkonsumsi narkoba untuk pertama sekali pada
saat duduk di bangku SMA kelas II hingga saat terakhir informan dibawa ke panti rehabilitasi. Adapun jenis narkoba yang dikonsumsi oleh informan II adalah
ganja, minuman keras dan psikotropika. Jenis psikotropika yang dikonsumsi oleh informan bukanlah ekstasi, putaw maupun ganja, melainkan obat-obatan seperti
pil koplo, destroy yang sebenarnya adalah obat batuk, paracetamol, dan panadol. Pada informan II ini, dengan susahnya mencari sumber uang untuk membeli
narkotika, maka salah satu jalan yang ditempuh oleh informan II adalah dengan memakai obat-obat sakit kepala dan ganja yang pada umumnya memiliki harga
yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan jenis narkoba lainnya. Informan III, mengaku mengkonsumsi narkoba untuk pertama sekali pada
saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas SMA. Adapun jenis narkoba yang pertama sekali digunakan oleh informan III adalah ganja dan ekstasi.
Rumah ibunya menjadi tempat yang paling aman bagi informan untuk memakai narkoba. Hal ini disebabkan selang antara rumah dengan kios milik ibunya
berjarak 2 dua buah rumah. Selain itu ibu informan sendiri lebih sering tinggal dan menginap di kios daripada di rumah sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Kesempatan seperti inilah yang membuat informan menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman untuk memakai narkoba. Walaupun terkadang,
pemakaian narkoba oleh informan sendiri dilakukan di luar rumah dan lebih banyak memakai narkoba di dalam rumah.
Awalnya informan III menggunakan ekstasi di tempat hiburan bersama teman-teman bengkelnya yang terkenal suka mabuk-mabukan. Untuk pemakaian
ganja sendiri, informan mengaku menggunakan ganja pada waktu berada di bangku SMA kelas II yaitu pada saat di toilet. Informan mengaku sering
menggunakan ganja bersama teman-temannya yang dilinting bersama dengan rokok. Informan sendiri cukup mudah mendapatkan kedua barang tersebut karena
lingkungan rumahnya yang berada di jalan lintas Medan Aceh. Dari situlah dia sering mendapatkannya, terkadang dari supir-supir truk yang sering singgah untuk
beristirahat di warung sekitar tempat tinggalnya.
5.2. Keluarga dan Pola Asuh Keluarga