Metode Pengobatan di Pantai Rehabilitasi Sibolangit Centre

13. Lahan Praktek Pertanian

Lahan praktek pertanian ini terletak di dalam kompleks Sibolangit Centre. lahan ini seluas + 2500m. Lahan ini digunakan oleh pasien untuk belajar bertani. Pada pagi hari mereka bkerja dilahan ini, tujuannya bukan hanya sebagai aktifitas fisik namun juga bisa digunakan sebagai terapi fisik bagi pasien. Sinar matahari pagi bagus bagi tubuh. jadi Syaraf-syaraf bisa dipulihkan dengan cara seperti. Disini mereka juga diajarkan untuk bertani yaitu : menanam cabe, sayur-sayuran dan beternak. Didalam beternak yang diajarkan adalah beternak kambing.

4.5. Metode Pengobatan di Pantai Rehabilitasi Sibolangit Centre

Seseorang pecandu narkoba sangat tergantung pada narkoba dimana semakin lama mereka menggunakan narkoba, maka semakin besar pula ketergantungannya terhadap narkoba. Apabila keinginan mereka terhadap narkoba tidak terpenuhi, maka mereka akan merasa kedinginan, sakit kepala,gelisah, meronta-ronta. Hal inilah yang disebut istilah ’sakau’. Pecandu narkoba yang dirawat dipanti, maka pada saat itulah terjadi proses sosialisasi san resosialisasi dalam kehidupannya.Dikatakan sebagai proses desosialisasi karena pada tahap awal, seseorang pasien itu diasingkan dan ditempatkan disuatu kamar khusus yang terpisah dari pasien lainnya. Selain merupakan proses pencabutan diri juga untuk menghilangkan sakaunya. Apabila datang sakaunya, maka tangan dan kaki pasien akan diikat. Selama masa sakau ini pasien dijaga ketat oleh dokter dan perawat serta tidak dibenarkan berinteraksi dengan siapapun baik sesama pasien maupun keluarganya. Hal ini terjadi selama Universitas Sumatera Utara + 1 minggu tergantung dari tingkat kecanduannya pada narkoba . Setelah 1 minggu dan sakaunya telah hilang, maka pasien dipindahkan ke kamar biasa dan telah dapat berinteraksi dengan pasien lainnya, dapat mengikuti aktivitas sehari- hari bersama dengan pasien yang lainnya, serta sudah diperolehkan dikunjungi oleh orang tua atau keluarga pada saat waktu kunjungan yang telah ditetapkan pihak panti. Pada saat inilah berlangsung proses resosialisasi, dimana pasien ditanamkan sesuatu nilai-nilai baru. Selama dalam panti, aktivitas sehari-hari yang dilakukan pasien adalah pada pagi hari biasanya mereka sholat subuh, lalu dilanjutkan dengan olah raga. setelah olah raga, mereka mandi, sarapan lalu mengikuti program pengobatan yang telah ditentukan oleh pihak panti. Pada sore hari, mereka dapat melakukan beberapa kegiatan seperti menonton TV, bermain game, dan lain-lain. Di sela-sela aktivitasnya, mereka tetap diingatkan untuk melakukan sholat pada waktunya. Malam harinya, mereka tidak diperkenankan berada diluar kamar melebihi jam 11 malam. Di panti Rehabilitasi Sibolangit Centre terdapat beberapa metode pengobatan yaitu :

1. Pengobatan Medis

Pada metode medis ini, dokter memeriksa kondisi tubuh pasien untuk mengetahui apakah pasien memiliki penyakit bawaan atau tidak, sehingga dalam perawatan selanjutkan dapat diantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Pengobatan Tradisional Pengobatan tradisional yang dilakukan adalah dengan oukup mandi

uap sebanyak 2 kali dalam seminggu selama pasien masih dirawat di panti. Hal Universitas Sumatera Utara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengeluarkan racun-racun narkoba yang terdapat dalam tubuh pasien, sehingga nafsu makan pasien akan bertambah, badan terasa segar, tidur pun enak serta bersemangat dalam melakukan kegiatan di dalam panti. Selain itu sebanyak 2 kali sehari pasien diberi minuman jamu yang terbuat dari rempah-rempah dan daun-daunan.

3. Pengobatan Rohani Spiritual Selama dalam panti, para pasien diberikan pelajaran dan pengetahuan

tentang agama sesuai dengan agama masing-masing. Pasien diajarkan untuk sembahyang, membaca kitab suci dan belajar mengenal diri sendiri sesuai dengan agamanya. Metode ini dilakukan agar pasien lebih mendekatkan diri dengan tuhan, memiliki iman yang kuat sehingga tidak lagi terpengaruh pada penggunaan narkoba.

4. Pengobatan Fisik dan Psikis Metode pengobatan fisik dipanti ini dilakukan dengan cara olah raga

setiap hari, seperti basket, renang, tenis meja, bulu tangkis, sepak bola dan lain- lain. Selain itu juga dilakukan cross country pada waktu-eaktu tertentu. melalui kegiatan ini para pasien dapat melihat langsung kondisi masyarakat di sekitar mereka, sehingga mereka dapat membuka pemikiran mereka bahwa mereka juga bagian dari masyarakat. Metode psikis dilakukan dengan cara konsultasi dengan psikolog yang bertugas di panti, dimana psikolog bertugas membantu pasien mempersiapkan dirinya untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat. Psikolog tidak hanya melakukan konsultasi dengan pasien tetapi juga keluarga pasien. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

5.1. Identitas informan Tabel 5.1

Identitas Informan Nama alias Jenis Kelamin Usia tahun Pendidikan Terakhir TempatTgl Lahir Informan I MDN alias Rahmat Laki-laki 20 SMA Medan,2 Mei 1990 Informan II ZD alias Jiji Laki-laki 19 SMA Aceh, 10 Juni 1991 Informan III MH alias Edo Laki-laki 20 SMA Tanjung Pura, 15 Juni 1990 Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat informasi mengenai identitas informan. Jika dilihat dari segi usia ketiga informan, dapat diketahui bahwasanya informan masih masuk ke dalam kategori anak pada masa remaja akhir. Dari segi emosional, tahapan remaja masih bisa disejajarkan dengan anak-anak. Perbedaan yang mencolok adalah bagaimana pada usia remaja, pengendalian emosi jauh lebih ekstrim, selalu seperti mendapatkan tekanan dan dalam kondisi emosi yang labil. Teori tentang perubahan emosional remaja ini dapat dijadikan patokan terhadap ketiga informan terhadap keputusan mereka untuk memakai obat-obatan terlarang. Usia ketiga informan jika dikaitkan dengan teori perubahan emosional mempunyai hubungan yang sejajar terhadap kecenderungan informan dalam memakai narkoba. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Binaan Al-Kamal Sibolangit Center

5 60 135

Analisis Faktor-Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Remaja Menggunakan Narkoba (Studi Deskriptif : Remaja Korban Penyalahgunaan Narkoba Binaan Al-Kamal Sibolangit Centre)

20 265 162

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

4 42 157

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 10

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 1

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 11

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 29

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Remaja Menggunakan Narkoba (Studi Deskriptif : Remaja Korban Penyalahgunaan Narkoba Binaan Al-Kamal Sibolangit Centre)

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGGUNAKAN NARKOBA (Studi Deskriptif : Remaja Korban Penyalahgunaan Narkoba Binaan Al-Kamal Sibolangit Centre) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

0 0 9