5.2.3. Sifat Diri Menurut Informan
Data mengenai sifat diri informan didapat oleh peneliti melalui wawancara yang dilakukan terhadap tiga informan. Peneliti membuat dua bagian sifat diri
informan yaitu sifat positif dan sifat negatif. Sifat diri informan yang positif diklasifikasikan jika informan tersebut menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki
mereka seperti suka menolong, terbuka, ramah, suka tertawa, bercanda, pemaaf dan suka bergaul.
Sifat diri informan diklasifikasikan sebagai sifat diri yang menghambat negatif yaitu bila informan menyebutkan sifat yang mereka miliki adalah mudah
marah, keras kepala, mau menang sendiri, pemalu, sensitif.
Saya itu orangnya nakal. Suka mencuri uang ibu di rumh. Selain itu saya juga malas bekerja di rumah,berkumpul bersama teman dan mendapat pengalaman baru lebih saya
senangi daripada harus di rumah berdiam diri Informan I. Saya suka bertengkar dengan adik saya, melawan sama orangtua kalau dimarahi. Saya
termasuk orang yang gak bisa dimarahi, karena pasti akan saya lawan. Berbeda pendapat yang berujung dengan adu mulut sering terjadi antara saya dan ibu Informan II.
Saya itu suka hura-hura, ramah dengan orang di lingkungan rumah saya, dan saya senang membelikan orang lain barang karena saya punya banyak duit. Kalau di rumah saya lebih
banyak diam kalau di depan orangtua. Saya gak tahu mau ngomong apa sama orangtua saya, yang penting saya dapat duit saya pergi ke luar Informan III.
Dari temuan peneliti terhadap ketiga informan, pada dasarnya setiap informan memiliki sifat yang positif dan negatif dalam dirinya. Tidak semua sifat
negatif ada pada diri semua informan. Adapun sifat-sifat positif dari informan ini merupakan salah satu faktor yang sangat berperan bagi informan dalam proses
tumbuh kembang khususnya perkembangan pribadi informan dengan lingkungan luar. Semua informan memiliki kecenderungan lebih mudah akrab dan bergaul
dengan teman-teman sepermainan atau teman-teman sebaya yang berada di luar lingkungan keluarga. Hal ini peneliti asumsikan sebagai sifat yang positif karena
Universitas Sumatera Utara
dari sifat ini, informan menjadi orang yang lebih mudah diterima oleh orang lain di sekitarnya dan relatif tidak mempunyai kecenderungan untuk melakukan hal-
hal yang dapat mengganggu orang lain dalam hal ini bukan berarti pemakaian narkoba tidak mengganggu orang lain, akan tetapi kecenderungan untuk tidak
mengganggu kepentingan orang lain. Sifat diri negatif juga banyak ditemukan di dalam diri ketiga informan.
Sifat diri yang negatif dari ketiga informan ini terutama sifat negatif yang terbentuk dan terjadi di dalam internal keluarga mengakibatkan informan sulit
untuk bertoleransi antaranggota keluarga, sulit menerima kenyataan dalam keluarga dan cenderung memberontak.
Sifat-sifat informan yang demikian lebih berpengaruh terhadap pola interaksi mereka dengan orangtua dan saudara-saudara mereka. Hal ini jelas dapat
merugikan perkembangan dan kemampuan mereka selanjutnya. Namun, bagaimanapun karakter seseorang tidak hanya berupa sifat positif
atau sifat negatif saja. Biasanya seseorang memiliki perpaduan sifat positif mendukung dan sifat negatif menghambat dalam dirinya. Begitu juga halnya
dengan ketiga informan yang memiliki gambaran sifat diri yang positif dan negatif. Gambaran sifat seperti ini menunjukan bahwa meskipun memiliki sifat
diri positif, seseorang juga berpeluang untuk mengembangkan sifat diri negatif tanpa disadarinya. Dan bila perkembangan itu lebih cenderung ke arah negatif,
maka seseorang akan mengalami kerugian dan kehilangan banyak kesempatan baik untuk masa depannya.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pola Asuh Orangtua Tabel 5.3