Bila pemakaian narkoba dihentikan atau dikurangi secara mendadak akan menimbulkan gejala putus narkoba, yaitu perasaan nyeri seluruh badan yang tidak
terperikan. Sekali mencoba narkoba berisiko timbul keinginan untuk mencoba dan
mencoba lagi sehingga akhirnya timbul ketagihan dan ketergantungan. Pada umumnya, baru timbul keinginan untuk menghentikannya dalam keadaan sudah
terlambat, yaitu sudah berada dalam cengkraman ketergantungan yang tidak bisa ditinggalkan.
2.5. Kesejahteraan Sosial
Secara yuridis konsepsional, pengertian kesejahteraan sosial termuat dalam UU No. 6 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan
sosial sosial, pasal 2 ayat 1 adalah sebagai berikut : “Kesejahteraan Sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial,
materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan keturunan lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warganegara untuk
mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat serta menjunjung
tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan falsafah Negara kita, yaitu pascasila”.
Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial tersebut dilaksanakan berbagai upaya, program dan kegiatan yang disebut “Usaha Kesejahteraan Sosial” baik
yang dilaksanakan pemerintah maupun masyarakat. UU. No. Tahun 1974 dalam
Universitas Sumatera Utara
pasal 3 ayat 1, juga menjelaskan secara tegas tugas serta tanggung jawab pemerintah di bidang kesejahteraan sosial, yang meliputi :
1. Menetapkan garis kebijaksanaan di bidang kesejahteraan sosial.
2. Mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial masyarakat.
3. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraan
sosial Muhidin, 1984: 9-10. Untuk melaksanakan ketiga tugas pokok tersebut maka pemerintah
meyelenggarakan usaha-usaha di bidang kesejahteraan sosial sebagai berikut : 1.
Bantuan sosial kepada warga masyarakat yang kehilangan peranan sosial karena berbagai macam bencana sosial maupun alamiah atau akibat-
akibat lain. 2.
Meyelenggarakan sistem jaminan sosial. 3.
Bimbingan, pembinaan dan rehabilitasi sosial. 4.
Pengembangan dan penyuluhan sosial dan 5.
Menyelenggarakan pendidikan dan latihan khusus untuk membentuk tenaga-tenaga ahli dan keahlian di bidang kesejahteraan sosial
Menurut UU Kesejahteraan Sosial Pasal 8 menegaskan bahwa, masyarakat mempunyai peranan untuk membantu pemerintah. Masyarakat diberi kesempatan
yang seluas-luasnya untuk mengadakan usaha kesejahteraan sosial selaras dengan garis kebijaksanaan dan ketentuan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Kerangka Pemikiran