E. Laporan Auditor Internal
Hasil akhir dari suatu pemeriksaan internal adalah berupa laporan hasil pemeriksaan. Laporan tersebut merupakan sarana pertanggung jawaban auditor
internal kepada pimpinan perusahaan. Melalui laporan ini diungkapkan temuan- temuan, baik itu kelemahan atai kecurangan yang ditemui dan juga memberikan
rekomendasi perbaikan atas kesalahan yang ada. Laporan internal auditor menurut Sukrisno Agoes 2004 : 241 bisa dibuat
dalam beberapa bentukformat, namun harus mencakup elemen-elemen berikut: 1.
summary, 2.
foreward, 3.
purpose, 4.
scope, 5.
opinion, 6.
findings, 7.
recomendations.
Sedangkan Menurut Hiro Tugiman 2002 : 70 bahwa laporan auditor internal harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu.
2. Laporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup dan hasil pelaksanan pemeriksaan, dan bila dipandang perlu, laporan harus pula
berisikan pernyataan tentang pendapat pemeriksa.
3. Laporan-laporan dapat mencantumkan berbagai rekomendasi dari berbagai perkembangan
yang mungkin dicapai, pengakuan terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara meluas dan tindakan
korektif.
Universitas Sumatera Utara
ad 1. Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu.
Maksud dari laporan yang objektif, singkat, konstruktif dan tepat waktu dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Laporan yang objektif adalah laporan yang faktual, tidak berpihak dan terbebas
dari distorsi, berbagai temuan, kesimpulan dan rekomendasi haruslah dilakukan tanpa ada suatu prasangka, seperti :
1 Bila telah ditentukan bahwa dalam suatu laporan pemeriksaan akhir terdapat
kesalahan atau error, pimpinan audit niternal harus mempertimbangkan perlunya pembuatan laporan tambahan yang menyebutkan tentang berbagai
informasi yang diperbaiki. Laporan tambahan harus dibagikan kepada seluruh pihak yang telah menerima laporan akhir sebelumnya.
2 Suatu kesalahan atau error didefenisikan sebagai penulisan suatu pernyataan
secara salah atau tidak dicantumkannya informasi yang penting dalam laporan pemeriksaan akhir, yang tidak disengaja terjadi.
b. Laporan yang jelas dan mudah dimengerti dan logis. Kejelasan suatu laporan
dapat ditingkatkan dengan cara menghindari penggunaan bahasa teknis yang tidak diperlukan dan pemberian berbagai informasi yang cukup mendukung.
c. Laporan yang diringkas langsung membicarakan pokok permasalahan dan
menghindari berbagai perincian yang tidak diperlukan. Laporan tersebut disusun dengan menggunakan kata-kata secara efektif.
Universitas Sumatera Utara
d. Laporan yang konstruktif adalah laporan yang berdasarkan isi dan sifatnya akan
membantu pihak yang akan diperiksa dan organisasi serta menghasilkan berbagai perbaikan yang dibutuhkan.
e. Laporan yang tepat waktu adalah laporan yang penerbitannya tidak memerlukan
penundaan dan mempercepat kemungkinan berbagai tindakan yang efektif.
Ad 2. Laporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup dan hasil pelaksanan pemeriksaan, dan bila dipandang perlu, laporan harus pula
berisikan pernyataan tentang pendapat pemeriksa.
Maksud dari pengertian salah satu kriteria laporan auditor internal di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Walaupun bentuk dan isi laporan pemeriksaan dapat bermacam-macam,
tergantung pada pengaturan atau jenis pemeriksaan, laporan tersebut paling tidak harus mengemukakan maksud, lingkup dan hasil pemeriksaan.
b. Dalam laporan pemeriksaan dapat pula mencantumkan informasi latar belakang
dan ringkasan laporan. Informasi latar belakang antara lain menjelaskan tentang unit-unit organisasi dan kegiatan yang diperiksa dan memberikan berbagai
informasi relevan yang bersifat menjelaskan. Dalam laporan pemeriksaan dapat pula dicantumkan keadaan berbagai temuan, kesimpulan, rekomendasi pada
pemeriksaan terdahulu. Hal tersebut dapat menunjukkan apakah laporan mencakup pemeriksaan yang direncanakan atau tanggapan terhadap suatu
permintaan atau perintah. Apabila dicantumkan, ringkasan laporan haruslah dibuat sesuai dengan isi yang dikemukakan pada laporan pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Pernyataan tentang maksud pemeriksaan haruslah menggambarkan tujuan
pemeriksaan dan bila perlu menjelaskan pada pembaca sebab-sebab pelaksanaan pemeriksaan dan hal-hal apa saja yang diinginkan dicapai.
d. Pernyataan tentang lingkup pemeriksaan harus menjelaskan tentang kegiatan yang
diperiksa dan mencakup pula berbagai informasi pendukung yang dianggap perlu, seperti periode waktu yang diperiksa. Berbagai kegiatan lain yang berhubungan,
tetapi tidak diperiksa, harus pula diidentifikasi, bila dianggap perlu, untuk menjelaskan batas-batas pemeriksaan. Sifat dan luas pemeriksaan yang
dilaksanakan harus pula digambarkan. e.
Hasil pemeriksaan dapat pula berbagai temuan, kesimpulan, pendapat dan rekomendasi.
f. Temuan pemeriksaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang
fakta. Berbagai temuan yang diperlukan untuk mendukung atau menghindari kesalahan pengertian tentang kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat oleh
pemeriksa internal harus dicantumkan dalam laporan pemeriksaan akhir. Berbagai informasi atau temuan yang kurang penting dapat diberitahukan secara lisan atau
melalui korespondensi informasi. g.
Temuan pemeriksaan dihasilkan dari proses perbandingan antara ”apa yang seharusnya terdapat” dan ”apa yang ternyata terdapat”. Dari hasil perbandingan
tersebut, auditor internal memiliki dasar untuk membuat laporan. Apabila berbagai keadaan yang terdapat ternyata sesuai dengan kriteria, dalam laporan
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan dapat dibuat pernyataan tentang pengakuan atas hasil pekerjaan yang memuaskan.Temuan-temuan haruslah didasarkan pada berbagai hal berikut ini :
1 kriteria : yaitu berbagai standar, ukuran, atau harapan yang digunakan dalam
melakukan evaluasi dan atau verifikasi apa yang seharusnya terdapat, 2
kondisi : yaitu berbagai bukti nyata yang ditemukan oleh pemeriksa dalam pelaksanaan pemeriksaan apa yang ternyata terdapat,
3 sebab : yaitu alasan yang dikemukakan atas terjadinya perbedaan antara
kondisi yang diharapkan dan kondisi yang sesungguhnya mengapa terjadi perbedaan,
4 akibat : yaitu berbagai resiko atau kerugian yang dihadapi oleh unit organisasi
dari pihak yang diperiksa dan atau unit organisasi lain karena terdapatnya kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria dampak dari perbedaan. Dalam
menentukan tingkat resiko atau kerugian, pemeriksa internal harus mempertimbangkan pula akibat-akibat yang ditimbulkan oleh berbagai
temuan tersebut terhadap pernyataan keuangan financial statement organisasi.
5 dalam laporan tentang berbagai temuan dapat pula dicantumkan berbagai
rekomendasi, hasil yang dicapai oleh pihak yang diperiksa dan informasi lain bersifat membantu yang tidak dicantumkan di tempat lain.
Universitas Sumatera Utara
Ad 3. Laporan-laporan dapat mencantumkan berbagai rekomendasi dari berbagai
perkembangan yang mungkin dicapai, pengakuan terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara meluas dan tindakan
korektif
Maksud pengertian dari kriteria laporan aditor internal di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Rekomendasi didasarkan pada berbagi temuan dan kesimpulan pemeriksaan.
Rekomendasi dibuat dengan tujuan untuk meminta tindakan guna perbaikan terhadap kegiatan yang ada atau meningkatkan operasional. Dalam rekomendasi
dapat disarankan berbagai pendekatan yang diperlukan untuk memperbaiki atau meningkatkan pelaksanaan kegiatan. Saran tersebut akan digunakan sebagai
pedoman bagi manajemen dalam mencapai hasil yang dikehendaki. Rekomendasi dapat bersifat khusus atau umum. Sebagai contoh, dalam keadaan tertentu, perlu
dilakukan rekomendasi tentang suatu tindakan umum dan saran khusus bagi penerapan tindakan tersebut. Dalam keadaan lain, saran bagi pelaksanaan
penyelidikan atau penelitian lebih lanjut, sudah tepat. b.
Hasil yang telah dicapai oleh pihak yang diperiksa, dalam arti kemajuan yang dicapai sejak pemeriksaan terakhir atau pelaksanaan suatu operasional yang
terawasi dengan baik, dapat dicantumkan dalam laporan pemeriksaan. Informasi ini perlu dicantumkan untuk menggambarkan keadaan yang secara adil dan
memberi sudut pandang yang tepat serta menjaga keseimbangan laporan pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan keterangan
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan berupa study deskriptif yaitu dengan cara menguraikan sifat – sifat dan keadaan yang sebenarnya
dari objek penelitian.
B. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1.
Data Primer
Menurut Mudrajat Kuncoro 2003 : 127 “Data Primer yaitu data yang dipero- leh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpu-
lan data original”.
Data primer peneliti diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu PT. Starindo Perkasa Semesta Medan baik melalui teknik wawancara maupun observasi terha-
dap bagian-bagian yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan. 2. Data Sekunder
Menurut Mudrajat Kuncoro 2003:127 “Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada ma-
syarakat pengguna data”.
Universitas Sumatera Utara