Latar Belakang Kehidupan Syeikh Hassan Nasrullah

BAB III RIWAYAT HIDUP SYEIKH HASSAN NASRULLAH

A. Latar Belakang Kehidupan Syeikh Hassan Nasrullah

Syeikh Hassan Nasrullah adalah tokoh yang memimpin organisasi Hizbullah, menggagalkan rencana besar negara Israel untuk menduduki wilayah Lebanon. Nasrullah mulai memimpin Hizbullah pasca tewasnya pemimpin sebelumnya Sayyed Abbas Musawi yang tertembak beserta istri dan anaknya oleh serangan helikopter militer Israel pada tahun 1992. Akibat sepak terjangnya, Nasrullah jarang di keramaian dan kerumunan orang-orang, di sebabkan negara Israel dan Amerika memprioritaskan untuk menangkap pemimpin Hizbullah tersebut. Nasrullah pemimpin yang kharismatik, selalu menepati janjinya dan bersikap keras terhadap kepentingan Israel di Lebanon, sehingga kerap membuat sulitnya perdamaian di antara kedua belah pihak yang sedang bertikai. Hassan Nasrullah lahir disebuah desa di sebelah timur Beirut, Bourji Hammoud, pada 30 Agustus 1960, sebagai anak kedua dari sembilan bersaudara 46 . Ayahnya Abdul Karim, seorang pedagang sayur di sebuah desa dekat kota Tyre, Jabal Amel, Lebanon Selatan dan ibunya hannya berpropesi sebagai ibu rumah tangga. Seperti kebanyakan anak lainnya Nasrullah kecil suka bermain dan berkumpul dengan teman sebayanya, akan tetapi dia selalu berfikir sebelum berbicara seperti orang yang berusia dewasa. Anak-anak lainnya kerap 46 Ari Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah ,Jakarta:Gramedia, 2010,h.144. menggangu Nasrullah dan kehidupannya yang sederhana, jas dan celana panjang kebesaran selalu dipakai oleh Nasrullah ketika sekolah, saat itu usianya 12 tahun 47 . Nasrullah mengecap pendidikan dasarnya di Annajah, dan dilanjutkan ke sekolahan umum di Sin el-Fil, Beirut. Di desa Bassauriyeh, tidak jauh dari Tyre keluarga Nasrullah bermukim dan meneruskan pendidikannya. Selama di desa ini, Nasrullah banyak belajar tentang agama Islam dari gurunya yang bernama Muhammad al-Gharawi 48 , tidak hanya itu salah satu Universitas di lembah Bekaa Valley pernah menjadi perjalanan studynya, sebelum meneruskan di negara Irak. Najaf 49 , sekolah teologi Syiah bertempat di negara Irak, di sini Nasrullah melanjutkan study dan bertemu Muhammad Baqir al-Sadr 50 dan Syeikh Abbas al-Mussawi 51 , atas prakarsa Imam Musa al-Sadr 52 . Tahun 1978 tepatnya pada rezim Saddam Hussain seluruh siswa 47 Komentar Khalid Mustafa, teman kecil Nasrullah, dia mengenang kembali sosok pemimpin Hizbullah. 48 Dia adalah seorang ulama besar di Lebanon Selatan berpaham Islam Syiah. Atas rekomendasinya Nasrullah belajar hingga ke Irak dan Iran, yang kelak mewarnai kehidupan dan pemikiranya di Hizbullah. 49 Oktober 1970 di kota ini, pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah Imam Khomaeni pernah diasingkan pada masa pemerintahan Iran yaitu Reza Pahlevi, banyak kebijakan pemerintahan Raza yang di tentang oleh Khomaeni di antaranya, semakin meningkatnya hubungan Iran dengan Zionis Israel dan dukungan Iran atas pendudukan negara Israel terhadap Palestina. Baca buku karya Imam Khomeni, Palestina, Jakarta:Pustaka Zahra,2004. Di kota yang sama Imam Khomaeni banyak memberikan ceramah, dialog terbuka, pembahasan tentang pemerintahan Islam. Untuk lebih jelasnya lihat karya Diyah Rahma Fauziana dan Izzudin Irsam Mujib, Imam Khomaeni dan Revolusi Iran , cet I Yogyakarta Narasi 2009,h.31-33. 50 Pendiri Partai Al-Da’wah Al-Islamiyah 1950 dan Ulama Syiah Irak, yang sempat berpengaruh di Lebanon pada era 1970 an. Pada masa Pemerintahan Saddam Husain, Muhammad Baqir Al-Sadr di bunuh pada Juni 1980, di sebabkan menggangu stabilitas politik dan keamanan di Irak. Dua tahun sebelum pembunuhan Baqir Al-Sadr 1978 sekolah teologi Syiah di Nejef di bubarkan dan para pelajarnya di pulangkan ke negaranya masing-masing, termasuk Nasrullah, Abbas Musawi, dan Imam musa Al-Sadr kembali ke Lebanon. 51 Abbas Al-Musawi pembantu dekat Nabih Beri dalam kelompok Amal. Kebijakan Nabih Beri yang enggan untuk melawan militer Israel bahkan lebih cenderung ke jalan damai dan dia juga menentang karena tidak sepaham dengan Syeikh Abbas Al-Musawi, maka pecahlah Amal menjadi dua kubu, Amal moderat yang di pegang oleh Nabih Beri dan Amal Radikal yang di pimpin oleh Syeikh Abbas Al-Musawi. Kelak pejuang Amal radikal menggabungkan diri dan mengklaim sebagi Hizbullah, bahkan mereka memiliki loyalitas ganda sebagai kelompok Amal radikal dan Hizbullah atau Partai Allah. 52 Kelompok Amal berdiri pada tahun 1975 pada saat itu di pimpin oleh Imam Musa al- Sadar. Amal merupakan kelompok pertama yang memobilisir orang-orang Syiah di Lebanon. yang sekolah di Najaf di pulangkan ke negaranya masing-masing, termasuk Nasrullah. Setibanya di Lebanon, Nasrullah bergabung dan mengajar disekolah Amal yang didirikan oleh Mussawi. Nasrullah diangkat sebagai Perwakilan politik kelompok Amal di Bekaa. Nasrulah mulai bergabung dengan kelompok Hizbullah pada tahun 1982, setelah invasi militer Israel. Dia ditunjuk menjadi pemimpin gerilya dilapangan untuk memobilisir pasukan atau pejuang Hizbullah dalam menekan pasukan Israel di Lebanon. Pada tahun 1987 - 1989, Nasrullah melanjutkan studi Hukum agama Islam di Qom Iran. Nasrullah mengemukakan pemikiran dan idenya dalam sebuah seminar di Qom Iran, menurut pendapatnya bagaimana untuk memecahkan masalah sosial dan politik yang terjadi di Lebanon, baik perpecahan sekte-sekte, maupun antar kelompok, maupun konflik berkepanjangan antara Lebanon dengan Israel. Syareat Islam adalah jalan terbaik untuk memecahkan masalah interen Lebanon. Kerenggangan antara Mussawi dengan Nasrullah, dalam memecahkan masalah Lebanon berdampak negatif bagi terciptanya perdamaian di Lebanon. Pandangan Musawi yang menginginkan campur tangan negara Suriah dengan golongan Syiah harus tetap dipertahankan. Sedangkan Nasrullah tidak menyetujui Perjuangan Sadar untuk melawan tuan tanah dan konglomerat yang merugikan rakyat di tentang bahkan di kecam. Pada tahun 1978 Imam Musa al-Sadar terbunuh di Libia, pada waktu itu Muamar Khadafi menjadi penguasan negara tersebut, tujuan Imam Al-sadar mencari dukungan politik untuk kelompok yang di pimpinnya. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh Nabih Beri. Pada perkembangan Politik tahun 2009, di Lebanon, kelompok Amal dengan Hizbullah bersaing untuk mendapatlan suara orang Syiah di Lebanon Selatan, agar dapat mendominasi kekuasaan dan administrasi di wilayah tersebut. hal tersebut, bahkan lebih keras lagi dalam menentang pendudukan militer Israel yang dibantu oleh negara Amerika Serikat. Konflik kedua tokoh tersebut, memaksa Nasrullah pindah ke Iran pada tahun 1989 dan menjadi Perwakilan kelompok Hizbullah tepatnya di ibukota negara Iran yaitu Teheran. Selama berada di Iran, Nasrullah merancang pergerakan dan perkembangan Hizbullah, untuk diperkenalkan ke dunia Arab, terutama agar mendapat dukungan dari Iran 53 . Hubungan diplomatik Hizbullah dengan pemerintahan Iran terus berlanjut sampai pada pemerintahan Ahmadinejat. Ketika Menteri Luar Negeri Iran Manusyer Muttaqi melakukan kunjungan ke Lebanon dan melakukan pertemuan dengan para pemimpin Lebanon, termasuk Pimpinan Hizbullah, Syeikh Hassan Nasrullah, di mana pada pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Iran menegaskan sikap Iran yang mendukungn Hizbullah. 54 . Bahkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad menerima kunjungan resmi Pemimpin Hizbullah Syeikh Hassan Nasrullah di Teheran 55 . Di lain pihak negara Israel dan Amerika keberatan atas semakin intensifnya hubungan kedua tokoh tersebut. Nasrullah bertempat tinggal di Beirut bersama istri dan ke lima anaknya. Istrinya bernama Fatimah Yasin, yang berasal dari Al-Abasiyah. Kelima anaknya bernama Muhammad Haadi, Muhammad Jawad, Zainab, Muhammad Ali, dan Muhammad Mahdi. Muhammad Haadi tewas pada tahun 1997 oleh sebuah serangan udara militer Israel di Jabal al-Rafei, Lebanon Selatan. 53 Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah,h.144. 54 Adel El-Gogary, Ahmadinejad: The Nucler Savior Of Tehran,Depok:Pustaka Iman,2006,h.108. 55 Lihat buku Muhammad al-Caff, Perang Nuklir? Militer Iran, Yogyakarta:Zahra, 2008,h75, dalam buku tersebut terlampir sebuah foto kedua tokoh tersebut, terlihat suasana keakraban dan senyuman yang khas dari raut wajah mereka. Jenazah putra Nasrullah tersebut disandera oleh militer Israel, kurang lebih hampir tujuh tahun yakni tahun 1997-2004, untuk mendapatkan kembali jenazah Haadi. Ketika pertukaran tawanan tiba, Israel juga membebaskan 60 tawanan Lebanon dan menyerahkan 39 jenazah lainnya. Sebagai pertukaran, Nasrullah menyerahkan jenazah seorang komando angkatan laut Israel yang terbunuh pada tahun 1997 ketika disergap pejuang Hizbullah 56 . Hampir semua warga Lebanon menyaksikan pengorbanan dan keteguhan Nasrullah dalam berjuang melawan agresi militer Israel, sekalipun yang menjadi korban anak laki-laki Nasrullah. Ini yang menjadikan Nasrullah dicintai, simpati dan rasa hormat dari rakyat Lebanon atas pengorbanan melawan tindakan militer Israel.

B. Pemikiran Politik Syeikh Hassan Nasrullah Sebagai Pemimpin Hizbullah