Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di kenal sebagai ulama Syiah, Syeikh 1 Hassan Nasrullah juga menjabat sebagai Sekjen dan Pemimpin Pejuang Hizbullah. Dia juga sebagai tokoh sentral yang paling di cari Mossad 2 , disebabkan mengganggu rencana besar negara Israel yaitu menciptakan Timur Tengah Baru atau Israel Raya. Keberhasilannya, melalui perantara seorang negosiator dari Jerman, Nasrullah membujuk Ariel Sharon menyerahkan 429 tawanan dari penjara Israel juga jenazah pejuang Hizbullah yang tewas dalam pertempuran melawan tentara Israel 3 . Ini merupakan suatu keberhasilan Syeikh Hassan Nasrullah dalam mengintervensi negara Israel. Gerakan Hizbullah pertama kali muncul saat berlangsungnya invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 4 . Konflik kedua negara itu sangat kompleks, pemimpin Suriah pada waktu itu Haffez Azzad, mendukung Hizbullah dengan harapan kelak dapat mengusir tentara Israel yang menguasai dataran Tinggi Golan yang di rebut pemerintahan Israel pada tahun 1967. Tepat pada 12 Juni tahun 2006, agresi militer Israel terhadap Lebanon Selatan, hal tersebut dipicu oleh tewasnya delapan serdadu militer Israel dan 1 Penulis selanjutnya akan menggunakan istilah Syeikh kepada Hassan Nasrullah dikarenakan, dia seorang ulama di Lebanon. 2 Mossad adalah Ha-Mosad Le-Modiā€™in u-le-Tafkidim. Artinya The Institut For Intelegence and Special Operation , atau Institut Intelejen dan operasi khusus. Lembaga ini didirikan pada 13 Desember 1949, dengan tujuan awal sebagai lembaga kordinassi pusat di masa- masa pembentukan negara-negara Israel di tanah Palestina. Agen Israel ini juga atas rekomendari Reuven Shiloah Kepada Perdana Menteri Ariel Sharon. 3 Farid Gaban, Surya Kusuma, Alfian Hamzah, Apa dan Siapa Hizbullah dan Nasrullah, Jakarta: Misbah, 2006,h.152. 4 Aguk Irawan MN, Rahasia Dendam Israel, Jakarta: Kinza Book 2009,h.137. menawan dua tentara Israel 5 oleh pejuang Hizbullah di daerah Shaba, dampaknya pemerintahan Israel menginstruksikan kepada Pejabat militer Israel untuk membebaskan tentara Israel dan serangan tersebut di kenal dengan operasi Perubahan Arah atau Change of Direction. Tentara Israel pada waktu itu dilengkapi dengan peralatan mutakhir dan moderen di antaranya tenk Merkava, pesawat tempur Seri F-4, F-16 dan F-18, di tambah dengan helikopter tempur Appace buatan Amerika Serikat, sedangkan di pihak pejuang Hizbullah jauh dan tidak sebanding dengan peralatan militer Israel hanya terdiri dari senjata anti tenk, rudal hulu ledak, senapan serbu dan roket katyusha 6 . Faktor kepemimpinan Syeikh Hassan Nasrullah juga sangat berperan mendukung para pejuang Hizbullah melawan agresi militer Israel yang terbukti efektif dan membuat sulit tentara militer Israel. Pernyataan maupun pidato Syeikh Hassan Nasrullah dalam membuat opini publik Lebanon maupun dunia baik lewat TV Live, radio, kampus-kampus di Beirut, sangantlah penting, di sebabkan adanya keseimbangan informasi baik dari pihak Hizbullah maupun pemerintahan resmi Israel. Pasca agresi militer Israel di Lebanon selatan tahun 2006 hubungan Hizbullah dengan pemerintahan Iran makin baik dengan berkunjungan Syeikh Hassan Nasrullah bertemu Presiden Mahmoud Ahmadinejad di Teheran. Dalam perkembangannya Hizbullah mendapat latihan khusus dari militer Iran. Di tambah dengan dukungan dan pemikiran Imam Khomaeni terhadap perjuangan Hizbullah dalam melawan agresi militer Israel. Pada tahun 1980 an Imam Khomaeni memerintahkan pengiriman pasukan Garda Revolusi atau Sipoh Pasdaran ke 5 Kedua tentara Israel yang di tawan bernama Ehud Goldwasser dan Eldad Regef pada tanggal 12 Juli 2006. 6 Ari Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah. Jakarta: Gramedia, 2010, h 131-135. Lebanon 7 . Keterlibatan Pemerintahan Iran dalam membantu Hizbullah menambah rumitnya ketegangan antara Hizbullah dengan pemerintahan Israel. Syeikh Hassan Nasrullah berpandangan tentang konflik Israel dengan Palestina tidak terlepas dari campur tangannya Pemerintah Israel yang menginginkan wilayah tersebut. Persoalan Palestina juga menjadi bagian dari perjuangan Hizbullah. Negara Israel dengan semaunya sendiri menginvasi Palestina khusunnya Gaza pada tahun 2008. Kota Gaza merupakan basis pejuang Hamas 8 . Negara Israel berbatasan langsung dengan wilayah bagian Barat dengan Syprus dan Laut Tengah, Sebelah Utara dengan negara Turki, sebelah Timur dengan negara Suriah, dan Selatan dengan wilayah Arab Saudi dan Mesir. Pada 14 Mei 1948, David Bern Gurion mengumumkan secara resmi berdirinya negara Israel dengan berpijak pada resolusi PBB No 181 sebagai legitimasinnya 9 . Dengan dukungan pemerintahan Amerika Serikat, negara Israel menjadi negara berdaulat dan sebagian wilayah Palestina, Gurun Sinai, Lebanon Selatan di Klaim sebagai wilayah teritorial negara tersebut. Perang Arab dengan Negara Israel meletus pada tahun 1947. Konflik ini terjadi dikarenakan militer Israel menginginkan wilayah Pelestina secara paksa.

B. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah