Target Operasi Militer Israel:

berbatasan langsung dengan Lebanon Selatan berada di bawah komando Northern Command, yang terdiri dari dua divisi campuran yaitu divisi Galiee dan divisi Gassh 83 . Pangkalan-pangkalan militer tersebut di jadikan pusat basis militer Israel, di lengkapi dengan alat berat dan alut sista moderen, sehingga dapat memantau perkembangan di Selatan Lebanon. Pasukan Israel khususnya Angkatan Darat, dari berbagai divisi di konsentrasikan untuk menambah personel militer di Utara Israel. Israel menumpuk prajurit dan tank di perbatasan Lebanon, memobilisasi ribuan pasukan cadangan dan menyebar selebaran di Lebanon Selatan yang isinya meminta agar segera meninggalkan rumah-rumah mereka 84 . Angkatan Udara Israel dan Angkatan Laut dipersiapkan guna mendukung pasukan Darat. Basis utama pejuang Hizbullah berada di Bint Jubae, Lembah Bekaa, sampai ke Tripoli sebelah Utara. Pasukan Israel bergerak masuk ke Lebanon, ke Utara, hingga sampai ke arah sungai Litani 85 . Pasukan infanteri menyusul bergerak memasuki perbatasan, lalu membentuk pos-pos dan kantung pertahanan 86 . Dalam pergerakannya, pasukan Israel sudah bisa jalan melenggang dari sepanjang jalan Aytarun Meiss El Jebel 87 . Secara militer tempat itu harus di kuasai tentara Israel untuk memudahkan operasi ke wilayah lainnya.

D. Target Operasi Militer Israel:

83 Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah ,Jakarta:Gramedia, 2010,h.156. 84 Farid Gaban, Surya Kusuma, Alfian Hamzah, Apa dan Siapa Hizbullah dan Nasrullah, Jakarta: Penerbit Misbah, 2006,h.21 85 Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari.,h. 208. 86 Ibid, h.208. 87 Ibid, h.208. Wacana keinginan negara Israel untuk membekukan organisasi Hizbullah terlontarkan. Insiden penyanderaan dua tentara Israel dan hampir ratusan roket ketyusa meledak di kawasan Utara Israel, di jadikan dalih dan alasan sebagai pemicu agresi militer Israel. Amerika Serikat terlihat memiliki standar ganda untuk masalah Lebanon dan tidak memberikan tekanan dan kecaman kepada negara Israel. Pemerintah Israel dapat menghindari konflik dengan pejuang Hizbullah, dengan menggunakan jalur diplomasi yang baik tanpa harus melakukan agresi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan nyawa melayang. Konsekuensi semua serangan dan penculikan Hizbullah, membuat Israel berperang dan mengagresi Lebanon. Empati menggunung dari rakyat Israel tidak akan membiarkan peluang komunikatif ini berlalu saja. Operasi militer Israel memprioritaskan penyerangan terhadap kantor resmi pejabat Hizbulah di Lebanon Selatan yaitu Syeikh Nabiel Qawuq, Kantor-kantor Hizbullah Shimsitar, Yayasan Al Sahid, madrasah Al-Hidayah dan kantor penyuluhan pertanian Hizbullah, kantor Husainiyah dan masjid Imam Ali di Balbak. Militer Israel benar-benar memenuhi janjinya untuk menguasai Lebanon Selatan dan membebaskan dua tentaranya yang di tawan Hizbullah. Rabu, 12 Juli 2006, penyerangan tahap pertama dilakukan oleh militer Israel terhadap pos-pos pejuang Hizbullah di Shebaa Farms. Dua penduduk sipil meninggal dan delapan tentara Israel terbunuh 88 . Rangkaian perang kecil tersebut akan membawa peperangan yang berlarut-larut, dan akan menciptakan perang yang lebih besar dan terbuka di kedua belah pihak. 88 Lihat, Farid Gaban, Surya Kusuma, Alfian Hamzah, Apa dan Siapa Hizbullah dan Nasrullah, Jakarta; Penerbit Misbah, 2006,h.13 - 14 Kebijakan Pemerintah Israel terhadap Lebanon Selatan menuai Pro dan Kontra. Pertempuran di kedua belah pihak tidak dapat di hindarkan. Kelak, peperangan tersebut membawa dampak yang besar serta kerugian perang dan korban jiwa yang harus ditanggung. Di lain pihak, PBB mencarikan solusi terhadap perselisihan mereka dan memberikan resolusi agar secepatnya dihentikan peperangan tersebut, akan tetapi Israel tidak pernah menghiraukan resolusi PBB dan tetap berperang di Lebanon Selatan. Hegemoni Israel di wilayah Timur Tengah tidak terbantahkan lagi. Wilayah Israel sekarang meluas. Terlebih pasca kalahnya koalisi pasukan Arab melawan militer Israel pada tahun 1958, 1967, 1968, 1969, 1970, 1973, 1978 dan 1982. Perang tersebut menyebabkan Israel memperoleh wilayah lebih luas di bandingkan perang-perang lainnya, yaitu Gurun Sinai dan Jalur Gaza direbut dari Mesir, Tepi Barat dari Yordania dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah 89 . Dari langkah-langkah yang diambil pemerintah Israel terhadap kawasan regional Timur Tengah, jelas dapat di simpulkan keinginan yang kuat untuk mengusai wilayah tersebut dan juga termasuk wilayah Lebanon. Hizbullah melakukan perlawan di daerah Seheba Farm dan Beith Jbeil untuk menahan laju militer Israel di Lebanon Selatan. Militer Israel, menggunakan kata sandi resmi “Perubahan Arah atau Change of Direction. Rabu 12 Juli 2006 serangan dilakukan melalui udara dengan pesawat tempur Israel, untuk membantu pasukan darat yang masuk ke wilayah Lebanon Selatan. Pada hari itu militer Israel mengumumkan blokade atas laut dan udara Lebanon. 89 J W Lotz dan Mircea Widham, Master Plan Yahudi: Poros Asia dan Timur Tengah, Yogyakarta:Pustaka Solomon, 2010,h.72. Jauh sebelum memasuki perang besar di tahun 2006 konflik kedua negara bertetangga kerap terjadi dan banyak menimbulkan korban di pihak Lebanon. Perluasan wilayah Israel yang berikutnya adalah perang Lebanon pada tahun 1982 antara Israel dan Lebanon. Militer Israel menyebut operasinya sebagai ‘’Peace For Galilee’’ . dari berbagai rangkaian konflik di Lebanon, munculah gerakan perlawanan salah satunya Hizbullah, yang secara kontinyu melawan berbagai aksi militer Israel terhadap wilayah Lebanon. Dengan semangat membabi buta, Israel menggempur Lebanon dengan dalih memusnahkan Hizbullah 90 . 90 Muhammad Awan, Rencana Nuklir Israel, Yogyakarta:Navila Idea, 2010,h.12

BAB V PERANAN