“Pengakuan Kedelapan: Sebab Nikah adalah Ide Teraneh yang

Ditengah kegalauan hatinya, datang Hudan si pengedar narkotika. Orang yang dahulu selalu ia kecam jalan hidupnya sebagai manusia terkutuk, tapi kini Hudan menjadi teman baiknya. Teman yang mengenalkan dunia malam dan jalanan, dunia baru dalam sejarah kehidupan Nidah. Berikut ini adalah salah satu kutipan paragraf yang ada pada sub judul Pengakuan Keempat: Ketika Nalar dan Imanku Disiakan: “Tuhan, kenapa aku Kau perlakukan seperti ini. Kamu tahu betapa aku bersungguh-sungguh berniat untuk menjadi hamba. Lihatlah Kau apa yang kulakukan selama ini. Aku telah berinfaq sedemikian banyak. Bahkan lebih besar dari yang lain-lain di jalan yang Kau ridhai. Kalau malam aku dirikan salat. Itu semua kutunjukkan untuk mengabdi kepada-Mu semata. Tapi mengapa itu semua harus berujung dengan kekecewaan.” h. 100, prg. 122 Hikmah yang dapat kita ambil dari paragraf di atas yaitu, ketika kita mengalami kekecewaan atas kondisi yang sebenarnya tidak diinginkan maka jangan tiba-tiba menyalahkan kuasa Tuhan. Perlu disadari bahwa sebagai manusia, kita harus lebih banyak intropeksi diri atas segala perilaku yang telah diperbuat. Kita juga diingatkan untuk selalu berserah diri kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya.

4. “Pengakuan Kedelapan: Sebab Nikah adalah Ide Teraneh yang

Pernah Kutahu” Berikut ini adalah tabel dari hasil kesepakatan antar juri pada sub judul keempat: Tabel 9 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai Ke 1 2 26 26 1 Ke 1 3 26 24 2 0,92 Ke 2 3 26 24 2 0,92 Dari tabel di atas menunjukkan kesepakatan antar juri 1 2 sebesar 1 itu berarti menunujukkan kesepakatan yang sangat tinggi antar kedua juri. Kesepakatan antar juri 1 3 sebesar 0,92 itu berarti menunjukkan kesepakatan yang sangat tinggi antar kedua juri, dan kesepakatan antar juri 2 3 sebesar 0,92 itu berarti menunujukkan kesepakatan yang sangat tinggi antar kedua juri. Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas yang ada pada bab sebelumnya. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk sub judul yang pertama yaitu sebesar 0,98, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi diantara para juri. Selanjutnya ada sub judul keempat pun dilakukan penghitungan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf- paragraf yang mengandung pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan kecenderungan isi pesan dakwah dalam sub judul Pengakuan Kedelapan: Sebab Nikah adalah Ide Teraneh yang Pernah Kutahu. Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah yang telah dihitung: Tabel 10 Hasil Prosentase Data dalam Sub Judul “Pengakuan Kedelapan: Sebab Nikah adalah Ide Teraneh yang Pernah Kutahu” No. Kategorisasi Frekuensi Prosentase 1. Akidah 2 0,08 2. Syariah 11 0,42 3. Akhlak 13 0,5 Total 26 100 Dalam sub judul yang terakhir ini pesan akhlak kembali menjadi posisi tertinggi dengan prosentase sebanyak 0,5, selanjutnya pesan syariah 0,42 dan pesan akidah 0,08. Dalam sub judul keempat ini menceritakan tentang kehidupan baru Nidah yang menyeretnya jauh dari kebaikan. Terlebih setelah Nidah mengenal Didi, darinya Nidah mengenal pergaulan bebas free sex. Nidah mulai terbiasa jatuh dari pelukan satu pria ke pria lainnya, dari satu losmen ke losmen lainnya. Setelah lama menjalin hubungan dengan Didi, teman yang pernah Nidah kencani tersebut, Didi memaksa Nidah untuk menikah dengannya. Tapi Nidah menolak karena menurutnya menikah hanya akan menghapus kebebasannya dalam bergaul. Karena ajakannya ditolak, maka Didi mengadukan Nidah pada orang tuanya, ia menuturkan bahwa Nidah telah terlibat dalam free sex. Tak lama setelah pengaduan Didi itu, ayah Nidah meninggal dunia. Sempat terbesit perasaan bersalah di hati Nidah, tapi itu tidak berlangsung lama karena menurunya, kematian itu sudah takdir dan tak harus ditangisi berlebihan. Berikut ini adalah salah satu kutipan pargraf yang ada pada sub judul Pengakuan Kedelapan: Sebab Nikah adalah Ide Teraneh yang Pernah Kutahu : Dengan ketakutan aku mundur dan menyandar di dinding. Tapi Didi mengejarku dan terus mendekatiku. Dari matanya yang merah, aku melihat bara. Ada lidah dendam yang mengesumat dari sinarannya. Kedua tangannya menangkap tanganku, menelikungnya, dan dengan cepat tangan kanannya mencekikku. Aku meronta. Tapi dia tak melepaskan cekikannya. h. 202, prg. 166 Perilaku kasar yang dilakukan Didi terhadap Nidah sebaiknya jangan ditiru, karena pada saat kita marah sesungguhnya setan sedang menguasai diri kita. Oleh sebab itu, ketika sedang marah atau merasa kesal terhadap perilaku seseorang sebaiknya kita bersabar dan memaafkannya, karena itu adalah sikap yang dianjurkan dan niscaya Allah akan menyangi orang yang berbuat baik.

B. Pesan Dakwah yang Dominan dalam Novel “Tuhan, Izinkan Aku