“Pengakuan Keempat: Ketika Nalar dan Imanku Disiakan”

Berikut ini adalah salah satu kutipan paragraf yang ada pada sub judul Pengakuan Kedua: Kupilih Jalan Dakwah untuk Menegakkan Hukum-hukum Tuhan di Indonesia : Khatam juga aku membacai dan memahaminya. Lalu apa lagi yang akan kulakukan? Aku ingin sekali berdiskusi dan bertukar pikir, tapi dengan siapa. Sepertinya orang-orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Karena tidak ada diskusi yang intensif, aku pun memperkuat ibadahku—tepatnya mempertahankan prestasi ibadah yang telah kucapai sebelumnya di Pondok Ki Ageng. Begitu setiap harinya. h. 59, prg. 67

3. “Pengakuan Keempat: Ketika Nalar dan Imanku Disiakan”

Berikut ini adalah tabel dari hasil kesepakatan antar juri pada sub judul ketiga: Tabel 7 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai Ke 1 2 35 27 4 0,77 Ke 1 3 35 32 3 0,91 Ke 2 3 35 27 4 0,77 Dari tabel di atas menunjukkan kesepakatan antar juri 1 2 sebesar 0,77 itu berarti menunujukkan kesepakatan yang tinggi antar kedua juri. Kesepakatan antar juri 1 3 sebesar 0,91 itu berarti menunjukkan kesepakatan yang sangat tinggi antar kedua juri, dan kesepakatan antar juri 2 3 sebesar 0,77 itu berarti menunujukkan kesepakatan yang tinggi antar kedua juri. Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas yang ada pada bab sebelumnya. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk sub judul yang pertama yaitu sebesar 0,93, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi diantara para juri. Pada sub judul ketiga dilakukan penghitungan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan kecenderungan isi pesan dakwah dalam sub judul Pengakuan Keempat: Ketika Nalar dan Imanku Disiakan. Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah yang telah dihitung: Tabel 8 Hasil Prosentase Data dalam Sub Judul “Pengakuan Keempat: Ketika Nalar dan Imanku Disiakan” No. Kategorisasi Frekuensi Prosentase 1. Akidah 9 0,26 2. Syariah 2 0,06 3. Akhlak 24 0,68 Total 35 100 Dalam sub judul ketiga ini pesan akhlak menjadi urutan tertinggi dengan prosentase sebanyak 0,68, selanjutnya akidah sebanyak 0,26 dan syariah sebanyak 0,06. Pada sub judul ketiga ini menceritakan tentang keterpukulan Nidah setelah pengusiran dan kepindahan yang dialaminya. Ia merasa apa yang ia dapat sekarang tidak sepadan dengan apa yang telah dilakukan, semua usahanya sia-sia. Ia terjebak dalam pikiran yang semeraut, entah siapa yang harus disalahkan atas apa yang ia alami saat ini. Setelah lama berseteru dengan pikirannya, ia memutuskan bahwa penyebab semua ini adalah tuhannya. Kini Nidah mulai meninggalkan semua keyakinannya dan berpaling dari tuhan. Ditengah kegalauan hatinya, datang Hudan si pengedar narkotika. Orang yang dahulu selalu ia kecam jalan hidupnya sebagai manusia terkutuk, tapi kini Hudan menjadi teman baiknya. Teman yang mengenalkan dunia malam dan jalanan, dunia baru dalam sejarah kehidupan Nidah. Berikut ini adalah salah satu kutipan paragraf yang ada pada sub judul Pengakuan Keempat: Ketika Nalar dan Imanku Disiakan: “Tuhan, kenapa aku Kau perlakukan seperti ini. Kamu tahu betapa aku bersungguh-sungguh berniat untuk menjadi hamba. Lihatlah Kau apa yang kulakukan selama ini. Aku telah berinfaq sedemikian banyak. Bahkan lebih besar dari yang lain-lain di jalan yang Kau ridhai. Kalau malam aku dirikan salat. Itu semua kutunjukkan untuk mengabdi kepada-Mu semata. Tapi mengapa itu semua harus berujung dengan kekecewaan.” h. 100, prg. 122 Hikmah yang dapat kita ambil dari paragraf di atas yaitu, ketika kita mengalami kekecewaan atas kondisi yang sebenarnya tidak diinginkan maka jangan tiba-tiba menyalahkan kuasa Tuhan. Perlu disadari bahwa sebagai manusia, kita harus lebih banyak intropeksi diri atas segala perilaku yang telah diperbuat. Kita juga diingatkan untuk selalu berserah diri kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya.

4. “Pengakuan Kedelapan: Sebab Nikah adalah Ide Teraneh yang