Untuk N 53 maka f = 0,32 N tonm
2
Untuk 53 N 100 maka f diperoleh dari korelasi langsung dengan N
SPT
Resse Wright
Berdasarkan hasil penelitian Reese faktor koreksi α untuk tanah kohesif dapat
diambil sebesar 0,55. Sedangkan untuk tanah non kohesif, nilai f dapat diperoleh dengan korelasi langsung dengan nilai N
SPT
.
Gambar II.13. Tahanan Geser Selimut Bored Pile pada Tanah Pasiran
II.10 Pondasi Tiang Kelompok Pile Group
Pada keadaan sebenarnya jarang sekali didapatkan pondasi tiang yang berdiri sendiri Single Pile, akan tetapi kita sering mendapatkan pondasi tiang dalam bentuk
kelompok tiang Group Pile.
Untuk mempersatukan tiang – tiang tersebut dalam satu kelompok tiang, biasanya di atas tiang tersebut diberi poer footing. Dalam perhitungan poer
dianggapdibuat kaku sempurna, sehingga : 1. Bila beban – beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan
penurunan, maka setelah penurunan bidang poer tetap merupakan bidang datar. 2. Gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang.
II.11 Jarak antar Tiang dalam Kelompok
dimana : S = Jarak masing – masing tiang cm
D = Diameter tiang cm
Gambar II.14 Jarak antar tiang dalam kelompok Berdasarkan laporan dari ASCE Committee on deep Foundation 1984,
menganjurkan untuk tidak menggunakan efisiensi kelompok untuk mendeskripsikan aksi kelompok tiang group action. Laporan yang dihimpun berdasarkan studi dan
publikasi sejak 1963 itu menganjurkan bahwa tiang gesekan pada tanah pasiran dengan jarak tiang sekitar 2D – 3D akan memiliki daya dukung yang lebih besar
daripada jumlah total daya dukung individual tiang. Apabila S 3D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesar ukurandimensi poer footing.
Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pile cap, yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila jarak tiang kurang teratur atau terlalu
lebar, maka luas denah pile cap akan bertambah besar dan berakibat volume beton menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi membengkak. Berikut ini adalah
contoh susunan tiang Joseph E. Bowles, 1999 :
Gambar II.15 Pola susunan tiang pancang kelompok
II.12. Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Pondasi Bored pile
Pada kelompok tiang yang dasarnya bertumpu pada lapisan lempung lunak, faktor aman terhadap keruntukhan blok harus diperhitungkan, terutama untuk jarak
tiang – tiang yang dekat. Pada tiang yang dipasang pada jarak yang besar, tanah diantara tiang tidak bergerak sama sekali ketika tiang bergerak ke bawah oleh akibat
beban, tanah diantara tiang juga ikut bergerak turun. Pada kondisi ini, kelompok tiang dapat dianggap sebagai satu tiang besar dengan dengan lebar yang sama dengan lebar
kelompok tiang. Saat tanah yang mendukung beban kelompok tiang ini mengalami keruntuhan, maka model keruntuhan disebut keruntuhan blok.
Jadi, pada keruntuhan blok, tanah yang terletak diantara tiang bergerak kebawah bersama– sama dengan tiangnya. Mekanisme keruntuhan yang demikian
dapat terjadi pada tipe – tipe tiang pancang maupun pada bored pile. Keterangan: ------------ = Permukaan keruntuhan geser
a.Tiang Tungal b. Kelompok Tiang Gambar II.16 Tipe Keruntuhan dalam Kelompok Tiang
Umumnya model keruntuhan blok terjadi bila rasio jarak tiang dibagi diameter SD sekitar kurang dari 2 dua. Whiteker 1957 memperlihatkan bahwa
keruntuhan blok terjadi pada jarak 1,5 D untuk kelompok tiang yang berjumlah 3 x 3, dan lebih kecil dari 2,25 D untuk tiang yang berjumlah 9 x 9.
Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Q
g
= E
g
. n. Q
a
II.9 dimana :
Qg = Beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan kg E
g
= Efisiensi kelompok tiang n
= Jumlah tiang dalam kelompok Q
a
= Beban maksimum tiang tunggal kg Beberapa persamaan efisiensi tiang telah diusulkan untuk menghitung kapasitas
kelompok tiang, namun semuanya hanya bersifat pendekatan. Persamaan – persamaan yang diusulkan didasarkan pada susunan tiang, dengan mengabaikan
panjang tiang, variasi bentuk tiang yang meruncing, variasi sifat tanah dengan kedalaman dan pengaruh muka air tanah.
Berikut adalah metode-metode dalam perhitungan efisiensi tiang : 1.
Metode Conferse-Labare
dimana : n = Jumlah tiang dalam 1 baris
m = Jumlah baris tiang D = Diameter tiang
Maka persamaannya adalah : Eg= 1 –
θ
�− 1� + �−1� 90
��
II.10 dimana :
Eg = Efisiensi kelompok tiang m = Jumlah baris tiang
n = Jumlah tiang dalam satu baris
θ = Arc tg DS, dalam derajat s
= Jarak pusat ke pusat tiang lihat Gambar II.17 d
= Diameter tiang
D
Gambar II.17 Definisi Jarak s dalam Hitungan Efisiensi Tiang 2.
Metode Los Angeles � = 1 −
� �.�.�.�
��� − 1 + �� − 1 + √2� − 1� − 1� II.11
keterangan : η
= Efisiensi grup tiang n
= Jumlah tiang dalam 1 baris m
= Jumlah baris tiang D
= Diameter tiang s
= Jarak antar tiang as ke as π
= phi lingkaran =
22 7
3. Metode Seiler –Keeney
� = �1 − �
11 �
7 �
2
−1
� �
�+�−2 �+�−1
�� +
0,3 �+�
II.12
keterangan :
η = Efisiensi grup tiang
n = Jumlah tiang dalam 1 baris
m = Jumlah baris tiang
s = Jarak antar tiang as ke as
Selain menggunakan perhitungan menggunakan nilai efisiensi di atas, berdasarkan pengalaman beberapa peneliti juga menyarankan bahwa perilaku
grup tiang di atas tanah pasir mengikuti beberapa ketentuan berikut : 1. Untuk tiang pancang dengan jarak antar pile, pusat ke pusat, s 3d maka
besar Q
g
adalah sebesar ∑ Q
a
. 2. Sedangkan untuk bored pile dengan jarak antar pile, s
≈ 3d maka besar Q
g
diambil sebesar
2 3
sampai
3 4
dari ∑ Q
a.
Beban maksimum : Qi =
� �
±
�
�
�
�
∑�
2
±
�
�
�
�
∑�
2
II.13
dimana : Qi
= Gaya pada tiang
X
= Absis tiang terhadap titik berat kelompok tiang
Y
= Ordinat tiang terhadap titik berat kelompok tiang ∑�
2
∑�
2
= Jumlah kuadrat absis dan ordinat tiang
4. Metode Feld
Metode ini mereduksi daya dukung setiap tiang pada kelompok tiang dengan 1n untuk setiap tiang yang berdekatan dan tidak memperhitungkan jarak tiang, akan
tetapi untuk jarak antar tiang S ≥ 3 maka tiang yang bersebelahan itu diasumsikan
tidak berpengaruh terhadap tiang-tiang yang ditinjau. Eff tiang = 1
−
�����ℎ ����� ���� ������������ �����ℎ �����
II.14 Total eff tiang = jumlah tiang yang ditinjau x eff tiang
II.15 Eff tiap tiang =
����� ��� ����� �
II.16 Jadi daya dukung tiap tiang menurut Feld :
Daya dukung = eff tiang x P
n
II.17 Dimana : P
n
= daya dukung tiang tunggal � = jumlah tiang pancang
II.13. Teori PenurunanKonsolidasi