Penduduk menurut Jenis Pekerjaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

b. Penduduk menurut Jenis Pekerjaan

Untuk mengetahui jumlah penduduk Kota Medan menurut jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 9 . Tabel 9. Jumlah penduduk Kota Medan menurut Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah jiwa Persentase 1 Pegawai Negeri 18.670 4,88 2 Pegawai Swasta 14.570 3,81 3 TNI POLRI 3.562 0,93 4 Tenaga Pengajar 43.551 11,38 5 Tenaga Keseehatan 2.399 0,63 6 Lain-lain 300.000 78,37 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006 Dari Tabel 9 menunjukkan bahwa penduduk Kota Medan yang memiliki pekerjaan dengan jumlah terbesar adalah sebagai tenaga pengajar yaitu sebesar 43.551 jiwa 11,08 , pegawai negeri 18.670 jiwa 4,88 , pegawai swasta 14.570 jiwa 3,81 .

c. Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Penduduk Kota Medan berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari tamat SD,SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persentase 1 SD 412.893 21,51 2 SLTP 626.617 32,65 3 SLTA 670.597 34,94 4 Perguruan Tinggi 209.246 10,90 Jumlah 1.919.353 100 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Medan paling besar berada pada tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA sebesar 670.597 orang 34,94, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sebesar 626.617 orang 32,65, Sekolah Dasar SD berjumlah 412.893 orang 21,51, dan perguruan tinggi PT 209.246 orang 10,90. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Kota Medan saat ini sangat baik, hal ini dapat kita lihat dari kesehatan, transportasi dan pasar yang sudah cukup memadai. Sarana transportasi di Kota Medan sangat lengkap baik didalam kota, keluar kota maupun ke luar negeri. Transportasi yang tersedia yaitu darat Bus, Angkutan Kota, dan Kereta Api, laut Kapal serta udara Pesawat. Untuk transportasi didalam kota, sebagian besar masyarakat Kota Medan memanfaatkan jasa angkutan kota angkot dengan trayek yang bermacam-macam. Untuk transportasi laut, pelabuhan yang terkenal di Kota Medan adalah pelabuhan Belawan. Untuk transportasi udara, di Kota Medan terdapat bandara Polonia Medan. Untuk mengtahui lebih jelas sarana dan prasarana di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sarana dan Prasarana Kota Medan No Sarana dan Prasarana Jumlah Unit 1 Sekolah a. SD 797 b. SLTP 335 c. SLTA 322 Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 d. Perguruan Tinggi 28 2 Kesehatan a. Puskesmas 39 b. Pustu 41 c. BPU 375 d. Rumah Bersalin 270 e. Rumah Sakit 68 3 Transportasi a. Jalan Baik 1.869,60 Km b. Jalan Sedang 446,15 Km c. Jalan Rusak 128,37 Km 4 Pasar a. Pasar Tradisional 56 b. Pasar Swalayan 30 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006 Sarana pendidikan di Kota Medan sangat lengkap mulai dari Play Group, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas hingga Perguruan Tinggi. Status sekolah pun beragam mulai dari negeri, swasta maupun sekolah luar negeri yang tersebar di setiap sudut dan pelosok Kota Medan. Sarana kesehatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar seperti Kota Medan yang berpenduduk besar. Sarana kesehatan yang ada yaitu BPU 375 unit, rumah bersalin 270 unit, rumah sakit 68 unit, pustu 41 unit dan puskesmas 39 unit yang tersebar di seluruh kecamatan. Sarana tempat ibadah di Kota Medan juga sangat memadai. Tempat-tempat ibadah berdiri dengan megah di setiap sudut kota sesuai dengan agama yang dianut masing- masing masyarakat. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Adapun tempat-tempat ibadah yang ada di Kota Medan adalah Mesjid rumah ibadah untuk agama Islam, Gereja sebagai rumah ibadah agama Kristen, Wihara sebagai rumah ibadah agama Budha dan Kuil sebagai rumah ibadah agama Hindu. Pasar-pasar atau pusat perbelanjaan di Kota Medan juga sangat banyak dan sangat cukup memadai. Pasar-pasar yang ada di Kota Medan dapat digolongkan menjadi pasar tradisional dan pasar swalayan. Pasar tradisional indentik dengan bangunan-bangunan yang biasa saja, atau tidak terlalu megah. Sedangkan pasar swalayan identik dengan bangunan-bangunan yang besar dan megah. Karakteristik Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen telur ayam kampung yang dibagi pada pasar tradisional dan pasar swalayan. Karakteristik konsumen sampel yang dimaksud adalah meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan. Umur Tingkat pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh usianya, orang akan merubah pola pembeliannya selama umurnya terus bertambah demikian pula pada sampel konsumen telur ayam kampung. Adapun keadaan umur konsumen sampel di daerah penelitian dapat dilihat dari Tabel 12 berikut. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 12. Distribusi Konsumen Sampel berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur Tahun Jumlah Jiwa Jumlah 1 20-24 4 6,66 2 25-29 10 16,6 3 30-34 8 13,33 4 35-39 9 15 5 40-44 6 10 6 45-49 14 23,33 7 50-54 3 5 8 55 6 10 Jumlah 60 100 Sumber : Data diolah dari lampiran 1 Dari Tabel 12 di atas dapat dilihat jumlah konsumen sampel yang terbesar berada pada kelompok umur 45-49 tahun dengan jumlah 14 orang atau 23,33 dan yang terkecil pada kelompok umur 50-54 tahun dengan jumlah 3 orang atau 5 . Tingkat Pendidikan Pendidikan konsumen sangat erat hubungannya dengan pengetahuan terhadap suatu barang baik dari segi kualitas maupun manfaatnya. Adapun pendidikan konsumen sampel di daerah penelitian Kota Medan bervariasi dari SD sampai Perguruan Tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 13. Tingkat Pendidikan Konsumen Sampel No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Jumlah 1 SD 7 11,66 2 SLTP 2 3,33 3 SLTA 25 41,66 4 Diploma 11 18,33 5 Sarjana 15 25 Jumlah 60 100 Sumber : Data diolah dari lampiran 1 Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Dari tabel 13. di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan konsumen sampel rata-rata SLTA dan Pereguruan Tinggi. Untuk jumlah konsumen sampel yang terbesar adalah pada SLTA yaitu sebesar 25 orang atau 41,66 sedangkan terkecil berada pada tingkat SD yaitu sebesar 2 orang atau 3,33. Jumlah Tanggungan Dalam membeli dan mengkonsumsi telur ayam kampung, jumlah konsumsi sampel juga sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Adapun jumlah tanggungan atau jumlah anggota keluarga pada daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Jumlah Tanggungan Keluarga Konsumen Sampel No Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Jiwa Jumlah 1 0-2 32 53,33 2 3-5 26 43,33 3 6 2 3,33 Jumlah 60 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 1 Dari Tabel 14 diatas dapat dilihat jumlah tanggungan terbanyak ada pada kelompok 0-2 yaitu sebanyak 32 orang 53,33 dan yang terkecil pada kelompok 6 yaitu sebanyak 2 orang 3,33. Pendapatan Daya beli masyarakat dapat dilihat melalui pendapatannya, jika pendapatan yang diperoleh cukup tinggi, maka pada umumnya daya beli masyarakat juga tinggi. Pendapatan sampel konsumen telur ayam kampung di daerah penelitian bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 15 berikut. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 15. Pendapatan Rata-Rata Keluarga per Bulan No Pendapatan Jumlah Jiwa Jumlah 1 Rp 900.000 12 20 2 Rp 900.000-Rp.2.000.000 25 41,67 3 Rp 2.000.000 23 38,33 Jumlah 60 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 1 Dari Tabel 15 di atas dapat dilihat pendapatan rata-rata konsumen sampel terbesar pada kelompok Rp 900.000-Rp 2.000.000bulan yaitu sebanyak 25 orang 41,67 dan yang terkecil pada kelompok Rp 900.000bulan yaitu sebanyak 12 orang 20. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Telur Ayam Kampung Permintaan konsumen terhadap telur ayam kampung, selain telur segar juga bentuk olahan yaitu jamu. Permintaan telur ayam kampung dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu harga, jumlah tanggungan, pendapatan, dan harga telur ayam lain.

a. Harga