Sediaan krim Sediaan Krim Tabir Surya .1 Sediaan tabir surya

3 Stabil, yaitu tahan keringat dan tidak menguap 4 Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah formulasinya 5 Tidak berbau atau boleh berbau ringan 6 Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan sensitisasi Bentuk-bentuk preparat tabir surya sunscreen dapat berupa: Iswari, 2007 1. Preparat anhydrous preparat yang berdasar minyak, keuntungan dari preparat ini adalah daya tahanya terhadap air, sehingga tidak terganggu oleh perspirasi dan air kolam renang atau laut. 2. Emulsi non-minyak OW, semi minyak dual emulsion, dan lemak WO. semi minyak dual emulsion dan lemak WO digunakan sebagai dasar preparat tabir surya. Yang kandungan lemaknya tinggi tampak mirip minyak, sedangkan yang bukan minyak mirip preparat yang berbahan air. Keuntungan dari preparat emulsi ini adalah penampakannya yang menarik, serta konsistensinya yang menyenangkan sehingga memudahkan untuk pemakaian. 3. Preparat tanpa lemak greaseless preparation, keuntungan dari preparat ini adalah tidak berlemak dan tidak lengket, sehingga lebih menyenangkan untuk dipakai, akan tetapi kekurangannya adalah mudah larut dalam air.

2.5.2 Sediaan krim

Krim cremores adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika Depkes RI, 1995. Krim merupakan salah satu bentuk emulsi semisolid yang digunakan secara topikal. Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil terdiri dari dua fase tidak dapat bercampur satu dengan lainnya, yaitu fase hidrofil dan lipofil Ansel, 1989. Berdasarkan tipe emulsinya, krim terbagi atas dua tipe yaitu Depkes RI, 1995 1. Krim minyak-air MA Bila fase lipofil terdispersi dalam fase hidrofil maka sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. Krim MA sering disebut sebagai “vanishing kri m” karena sifatnya yang bila di oleskan pada kulit dapat menghilang dari permukaan dan akan memberikan efek pendinginan pada kulit, hal ini terjadi karena air sebagai fasa kontinyu akan menguap dan akan meningkatkan konsentrasi zat larut air pada lapisan yang melekat. 2. Tipe emulsi air-minyak AM Bila fase hidrofil terdispersi dalam fase lipofil maka sistem ini disebut emulsi air dalam minyak. Konsistensi krim AM dapat bervariasi dan tergantung pada komposisi fase minyak, fase air dan campuran zat pengemulsi yang dipakai. Perbandingan relatif kedua fase dan sifat fase masing-masing zat menunjukkan pengaruh yang nyata. Sediaan kosmetik yang stabil adalah suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat. Evaluasi stabilitas fisik krim antara lain: 1. Stabilitas penyimpanan pada suhu ruang 28±2 °C. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidakstabilan dari sediaan yang disimpan hanya pada satu tempat yaitu pada suhu ruang 28±2 °C. Jika hasil menunjukan tidak ada tanda ketidakstabilan maka dapat disimpulkan bahwa sediaan tersebut stabil pada suhu ruang. 2. Cycling test. Cycling test merupakan evaluasi dari efek pengaruh penggunaan suhu yang bervariasi. Evaluasi ini juga merupakan simulasi perjalanan suatu sediaan farmasi pada saat di distribusikan, di mana sediaan akan berada pada suatu tempat yang berbeda, dan tempat tersebut dapat memiliki kondisisuhu yang berbeda. Evaluasi dilakukan sebanyak 3 siklus, 1 siklus terdiri dari 2 hari pada suhu dingin 2-4 °C dan di ikuti 2 hari pada suhu panas 40 °C Sarfaraz, 2004.

2.5.3 Penentuan efektivitas sediaan tabir surya Balsam, 1972