Seleksi Bahan Pustaka Rencana Kerja Pengembangan Koleksi di Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang

42 f. Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca. g. Pengadaan perlengkapan gedung perkantoran. Kegiatan yang dialokasikan dapat dilihat pada lampiran MATRIK rencana kerja dan pendanaan SKPD kota Tangerang Lampiran 3. Seperti yang dikatakan oleh Kepala kantor perpustakaan daerah kota Tangerang, Bapak Casmat Junaidi, beliau mengatakan bahwa: “Bahwa buku-buku yang ada di Perpustakaan Daerah Tangerang itu adalah kebanyakan lewat pembelian langsung yang dananya oleh Anggaran belanja rutin Walikota Tangerang. Perpustakaan juga mendapat bahan pustakanya oleh seperempat dari hibah dan hadiah ”.

3. Pengorganisasian

Pengelola Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang dalam melakukan kegiatan pengembangan koleksi membentuk struktur organisasi. diantaranya: Kepala kantor, Administrasi dan sub layanan teknis yang terdiri dari beberapa sub bagian, yang menangani langsung pembelanjaan pengadaan koleksi, pengembangan koleksi, Pengolahan bahan pustaka dan layanan pengguna untuk memperluas koleksi dan mengetahui minat baca kebutuhan pengguna.

4. Penyimpanan

Penyimpanan bahan pustaka di Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang, sudah sesuai dalam penyimpanan dan letaknya yaitu pada bidang subjek disiplin ilmu yang berpedoman menurut DDC dan Tajuk Subjek PERPUSNAS. Sedangkan untuk koleksi referensi mempunyai ruangan khusus yang terpisah dengan koleksi umum dan koleksi lain. 43

5. Weeding Penyiangan

Pengelola Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang dalam melakukan penyiangan koleksi, diantaranya: koleksi dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan, tujuannya untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna ruang dan penyegaran terhadap koleksi yang ada di perpustakaan. bahan pustaka hasil dari penyiangan dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan lain yang membutuhkan. Adapun kriteria bahan pustaka yang disiangiweeding adalah: bahan pustaka yang sangat rusak dan tidak mungkin dipakai lagi, dasar usia terbit, subjek, dan kandungan informasi yang sesuai dengan pemakai perpustakaan.

6. Evaluasi

Dalam kegiatan evaluasi di Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang yaitu menilai, mengukur daya guna koleksi dalam memehuhi kebutuhan pengguna serta mengeluarkan bahan pustaka dari rak untuk selanjutnya dilakukan penyiangan buku-buku yang sudah rusak atau tidak layak pakai. Untuk waktu evaluasi perpustakaan dilakukan tiap semester. Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang baru pertama kali melakukan evaluasi. Bahan pustaka yang telah dievaluasi dan disiangi, akan disalurkan atau dihibahkan ke sekolah-sekolah yang ada di sekitar Kota Tangerang. Adapun bahan pustaka yang telah out of date yang informasinya masih penting tetap disimpan, namun dipisahkan tempat penyimpanannya. 44 Seperti yang dikatakan oleh Kepala Kantor perpustakaan daerah kota Tangerang, Bapak Casmat Junaidi S.Sos, beliau mengatakan bahwa: “ perpustakaan melakukan evaluasi tiap persemester, baru satu kali perpustakaan melakukan evaluasi. Karena perpustakaannya juga baru, jadi buku-bukunya belum perlu disiangi, pasca penyiangan buku-buku dihibahkan ke perpustakaan sekolah yang ada di Tangerang”.

B. Upaya-upaya yang Dilakukan dalam Pengembangan Koleksi

Pengelola Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang dalam melakukan Upaya-upaya pengembangan koleksi sebagai berikut:

1. Melakukan survei kebutuhan pengguna

Upaya yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang adalah: membuat quesioner yang tujuannya untuk mengetahui kebutuhan informasi penggunanya tentang bidang subjek dan program pendidikan, lalu dirancang secara tepat untuk memperoleh data yang akurat sehingga hasilnya dapat menggambarkan kebutuhan informasi pengguna yang sesungguhnya.

2. Melakukan survei minat baca

Dalam melakukan survei minat baca Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang berupaya melakukan dua hal yang sama seperti melakukan survei kebutuhan pengguna dan minat baca. Tujuannya, untuk mengetahui bahan bacaan apa yang paling banyak diminati oleh pengguna yang datang ke perpustakaan. Bedanya dari survei pengguna dengan survei minat baca yaitu pihak perpustakaan mengadakan wawancara terlebih dahulu kepada pengguna potensial, dengan berbagai macam pertanyaan selanjutnya menyebarkan quesioner tentang bahan bacaan yang paling banyak diminati.