Eksekutif LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MENURUT KONSTITUSI

buka ke publik. Selain itu, dewan ini mempunyai tugas menyeleksi para kandidat presiden dan bertanggung jawab atas pemilihan-pemilihan umum atau referendum. Ketiga, Dewan Ahli: dalam struktur negara Iran terlampir, rahbar berada di bawah Dewan Ahli Majlis-i Khubregan. Karena ia dipilih oleh Dewan Ahli sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada di dalam Undang-Undang Dasar Republik Islam Iran pasal 107 dan pasal 109. Lembaga ini terdiri dari 83 ulama yang dipilih secara langsung melalui sistem distrik. Tugas rahbar adalah mengawasi jalannya pemerintahan di bawah undang-undang. Sebelum datangnya Imam Mahdi, rahbar merupakan perwakilan rakyat bukan perwakilan Tuhan. Sisi demokratisnya terlihat bahwa yang menunjuk rahbar secara tidak langsung adalah rakyat, bukan berdasarkan keturunan. Selain itu, wewenang rahbar berada di bawah undang-undang, sehingga bila ia tidak sesuai dengan undang-undang, Dewan Ahli dapat memberhentikannya. Dengan begitu, wilâyah al-faqih 66 merupakan pilihan rakyat namun pilihan tersebut harus memenuhi standar spiritualitas yang tinggi agar tercapai manusia yang sejahtera dan selamat tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

C. Eksekutif

Awal berdirinya Republik Islam Iran, jabatan eksekutif dipegang oleh perdana menteri dan presiden. Namun dengan berjalannya waktu, tugas keduanya 66 Kenyataannya, walî faqîh RII yang sekarang –Sayyid Ali Khamenei yang jelas murid Ayatullah Khomeini—telah mengeluarkan fatwa-fatwa yang tidak sepenuhnya sama dengan pendahulunya. Bahkan, dalam Konstitusi RII sekarang, walî faqîh telah meminta agar wewenang seorang walî faqîh untuk membubarkan parlemen dicabut. Dengan demikian, berarti membatasi kekuasaannya sendiri.Yamani, Filsafat Politik Islam, h. 132. tumpang tindih. Sehingga saran Presiden Rafsanjani untuk menghapus jabatan perdana menteri diterima oleh rahbar dan parlemen. Presiden merupakan jabatan tertinggi kedua setelah rahbar. Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat untuk masa jabatan empat tahun dan tidak boleh menjabat lebih dari dua kali secara berurutan sesuai dengan Undang- Undang Dasar pasal 114. Pemilihan presiden, sama seperti di negara demokrasi lainnya, langsung dipilih oleh rakyat. Sesuai dengan pasal 117 konstitusi Iran, presiden harus terpilih melalui mayoritas suara yang diberikan oleh para pemilih. Bila tidak terdapat suara mayoritas maka dua calon presiden dengan jumlah tertinggi harus mengikuti pemilihan selanjutnya. Siapa saja boleh mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, calon-calon presiden yang akan masuk pemilihan harus mendapat legitimasi melalui Dewan Perwalian. Karena, di Iran, membangun legitimasi berdasarkan prinsip wilayah faqih interpretasi terhadap imâmah. Legitimasi dibangun dari kualifikasi ketuhanan bukan dari pemilihan. Sehingga bila kualifikasi dipenuhi legitimate, untuk bisa memimpin harus acceptable dengan mekanisme pemilu. 67 Sehingga yang akan dipilih adalah orang-orang yang berkualitas, bukan hanya orang yang populer. Setelah terpilih, presiden memilih Dewan Menteri dengan persetujuan terkadang terjadi perdebatan yang panjang Majelis Syura Islami dengan menguji calon-calon yang diajukan. Presiden berkuasa membuat keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri 67 Wawancara pribadi dengan Muhsin Labib. yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti mendapat persetujuan parlemen. Setiap menteri mempertanggungjawabkan tugasnya kepada presiden dan majelis. 68 Presiden bertanggung jawab atas perencanaan dan anggaran nasional, berwenang menandatangani perjanjian, protokol, kontrak, dan persetujuan dengan pemerintah-pemerintah lain. 69 Pada akhir masa jabatannya presiden bertanggung jawab kepada parlemen rakyat dan rahbar. Pascarevolusi 1979, sudah ada enam orang yang menjadi presiden di Iran. Pertama, Abolhasan Banisadr yang terpilih dalam pemilu Januari 1980, namun dipaksa mundur oleh Majelis setahun berikutnya. Sedangkan presiden kedua, Ali Rajai yang terpilih dalam pemilu Juli 1981 hanya menjabat selama sebulan, kemudian terbunuh 30 Agustus 1981 ketika kantor kepresidenan diledakkan yang diduga oleh Mujahiddin Khalq organisasi sosialis Islam yang mendukung Bani Sadr. 70 Ia terbunuh bersama Ayatullah Behesti pendiri Partai Republik Islam dan Perdana Menteri Javad Bahonar. Presiden ketiga ialah Ayatullah Ali Khamenei, dengan dua kali masa jabatan sejak 1981-1985 dan 1985-1989. Sedangkan Hasemi Rafsanjani menjadi presiden keempat, sejak tahun 1989-1993 dan 1993-1997. Kemudian Muhammad Khatami yang dianggap sebagai tokoh reformis, diangkat menjadi presiden kelima sejak 1997-2001 dan 2001-2005. Presiden keenam ialah Mahmod Ahmad Dinejad, yang masa jabatannya akan berakhir pada tahun 2009 mendatang. 68 http:id.wikipedia.orgwikiiran 69 Humas Kedutaan, Undang-Undang Dasar, pasal 125 dan pasal 137. 70 Kedutaan Besar Republik Indoneia di Teheran, Laporan Tahunan 1989-1990 h.26. Apakah ia akan terpilih kembali? Seperti pendahulunya dengan dua kali menjabat. Semua bergantung pada kebijakan dan perubahan yang dilakukannya.

D. Yudikatif