Air Tanah Dalam Air Sumur atau Air Tanah

luar dengan sendirinya, maka digunakanlah pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini Sutrisno, 1987. Pada umumnya kualitas air tanah dalam lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akab menjadi sadah karena mengandung CaHCO 3 2 dan MgHCO 3 2 Sutrisno, 1987. Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain: kalsium, magnesium, dan logam berat seperti Fe dan Mn. Akibatnya, apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun yang akan kita gunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam kerak Chandra, 2006. Tabel 2.1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih Menurut PERMENKES R.I No.416 MENKES PER IX 1990

2.3 Besi Fe

2.3.1 Karakterisitik Besi Fe

Besi Fe merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26. Bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2. Fe memiliki berat atom 55,845 gmol, titik leleh 1.538 C, dan titik didih 2.861 C. Fe menempati urutan sepuluh besar sebagai unsure di bumi. Fe menyusun 5-5,6 dari kerak bumi dan menyusun 35 dari masa bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi. Konsentrasi tertinggi terdapat pada lapisan dalam dari inti bumi dan sejumlah kecil terdapat di lapisan terluar kerak bumi. Beberapa tempat di bumi bisa mengandung Fe mengandung 70 Widowati, 2008.

2.3.2 Manfaat Zat Besi Sebagai Mikroelemen Tubuh

Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektrolit di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat luas di dalam makanan banyak penduduk dunia mengalami kekurangan besi termasuk di Indonesia. Kekurangan besi sejak tiga puluh tahun terakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penampilan kognitif dan sistem kekebalan Almatsier, 2004. Angka kecakupan gizi harian RDA: RDA untuk besi didasarkan pada pencegahan defisiensi besi dan pemeliharaan kecukupan simpanan besi yang memadai pada individu-individu yang mengonsumsi diet campuran. Tabel 2.2 Angka Kecakupan Gizi Harian Wanita mg hari Pria mg hari 19 tahun dan lebih 18 8 Kehamilan 27 - Menyusui 9 - Grober, 2006. Adanya unsur-unsur besi dalam air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan unsur tersebut. Zat besi merupakan suatu unsur yang penting dan berguna untuk metabolisme tubuh. Untuk keperluan ini tubuh membutuhkan 7-35 mg unsur tersebut perhari, yang tidak hanya diperolehnya dari air. Konsentrasi unsur ini dalam air yang melebihi ± 2 mgl akan menimbulkan noda-noda pada peralatan dan bahan-bahan yang berwarna putih. Adanya unsur ini dapat pula menimbulkan bau dan warna pada air minum dan warna koloid pada air Sutrisno,1987. Selain itu, konsentrasi yang lebih besar dari 1 mgl dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan, memberi rasa yang tidak enak pada minuman, kecuali dapat membentuk endapan pada pipa-pipa logam dan bahan cucian. Dalam jumlah kecil, unsur ini diperlukan tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah Sutrisno,1987. Atas dasar pertimbangan tersebut diatas, maka ditetapkanlah standar konsentrasi maksimum besi dalam air minum oleh Dep.Kes.R.I sebesar 0,1-1,0 mgl Sutrisno,1987.

2.3.3 Absorpsi Besi

Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi, di dalam lambung besi dibebaskan dari ikatan organik seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapat di dalam makanan Almatsier, 2004. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus duodenum dengan bantuan alat angkut-protein khusus. Ada dua jenis alat angkut-protein di dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapan besi yaitu transferin dan feritin. Transferin, protein yang disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk. Transferin mukosa mengangkut besi dari saluran cerna ke dalam sel mukosa dan memindahkannya ke transferin reseptor yang ada di dalam mukosa. Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran cerna untuk mengikat besi lain, sedangkan transferin reseptor mengangkut besi melalui darah ke semua jaringan tubuh Almatsier, 2004.

2.3.4 Defisiensi Besi

Kasus defisiensi Fe ini merupakan faktor yang disebabkan oleh malnutrisi, hambatan absorpsi, pendarahan, dan hamil yang berulang kali. Karena tubuh sangat efisien dalam menyimpan Fe, diet yang sangat rendah Fe jarang menyebabkan defisiensi Fe. Dua penyebab kasus defisiensi pada orang dewasa adalah kehilangan darah yang berat pada penderita tumor saluran pencernaan dan perdarahan waktu menstruasi Darmono, 1995.