proses atomisasi kurang sempurna. Oleh karena itu, muncullah suatu teknik atomisasi yang baru yakni atomisasi tanpa nyala. Pengatoman
dapat dilakukan dalam tungku dari grafit seperti tungku yang dikembangkan oleh Masmann Rohman, 2007.
3. Monokromator
Pada Spektrofotometri Serapan Atom, monokromator dimaksudkan untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan
dalam analisis Rohman, 2007. 4.
Detektor Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui
tempat pengatoman. Biasanya digunakan tabung penggandaan foton. Ada 2 cara yang dapat digunakan dalam sistem deteksi yaitu:
a. Yang memberikan respon terhadap radiasi resonansi dan radiasi
kontinyu b.
Yang hanya memberikan respon terhadap radiasi resonansi 5.
Readout Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan
sebagai sistem pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbs.
Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi Rohman,
2007.
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat Pengujian
Pengujian Analisis Kadar Besi Fe pada Air Sumur Padang Bulan Medan Secara Spektrofotometri Serapan Atom dilakukan di Balai Riset dan
Standardisasi Baristand Industri Medan yang berada di Jalan Sisingamangaraja
No.24 Medan.
3.2 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah beaker glass, buret, corong, erlenmeyer, labu tentukur 50 ml, labu tentukur 100 ml, lampu katoda berongga Fe, penangas
air, pipet takar 5 ml, pipet takar 50 ml, klem dan statif, Spektrofotometri Serapan Atom SSA Shimadzu AA-7000.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah air sumur Padang Bulan Medan, aquabides steril, aquabidest asam aquabidest 1 L: HNO
3p
1,5 ml, gas Asetilen C
2
H
2
, kertas saring, kertas whatman No.42, larutan HNO
3p
, larutan baku Fe.
3.4 Prosedur
3.4.1 Pembuatan Pereaksi − Larutan Pengencer Aquabidest Asam
Di dalam 1000 ml aquabidest steril di tambahkan 1,5 ml HNO
3p
dikocok hingga homogen SNI, 2009.
3.4.2 Pembuatan Larutan Standar Fe
-
Sediakan larutan Fe dengan konsentrasi 1000 ppm
- Diambil 10 ml dimasukkan ke dalam labu 100 ml, encerkan dengan
aquabidest asam sampai garis tanda lalu homogenkan 100 ppm
- Diambil yang dari 100 ppm sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam labu
100 ml, encerkan dengan aquabidest asam sampai garis tanda lalu
homogenkan 10 ppm
- Dipipet 5 ml dari konsentrasi 10 ppm dimasukkan ke dalam labu 50 ml,
encerkan dengan aquabidest asam sampai garis tanda lalu homogenkan 1
ppm
- Diukur sebanyak 4 ml menggunakan buret dari konsentrasi 10 ppm
dimasukkan ke dalam labu 50 ml, encerkan dengan aquabidest asam
sampai garis tanda lalu homogenkan 0,8 ppm
- Diukur sebanyak 3 ml menggunakan buret dari konsentrasi 10 ppm
dimasukkan ke dalam labu 50 ml, encerkan dengan aquabidest asam
sampai garis tanda lalu homogenkan 0,6 ppm
- Diukur sebanyak 2 ml menggunakan buret dari konsentrasi 10 ppm
dimasukkan ke dalam labu 50 ml, encerkan dengan aquabidest asam
sampai garis tanda lalu homogenkan 0,4 ppm
- Dipipet sebanyak 10 ml dari konsentrasi 1 ppm dimasukkan ke labu 50 ml,
encerkan dengan aquabidest asam sampai garis tanda lalu homogenkan 0,2 ppm SNI, 2009.
3.4.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi
− Operasikan alat dan optimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengukuran besi
− Aspirasikan larutan blanko ke dalam SSA-nyala kemudian atur serapan hingga nol
− Aspirasikan larutan kerja satu persatu ke dalam SSA-nya, lalu ukur serapannya pada panjang gelombang 248,3 nm, kemudian catat
− Lakukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengencer − Buat kurva kalibrasi dan tentukan persamaan garis lurusnya SNI, 2009.
3.4.4 Preparasi Sampel Air sumur
− Dipipet sampel air sumur sebanyak 100 ml dimasukkan kedalam beaker
glass
− Ditambahkan larutan HNO
3p
sebanyak 5 ml − Dipanaskan di atas penangas air sampai volumenya ± 10 ml
− Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml