UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.3 Ekstrak Air Buah Kurma v.a Setelah Difreeze Drying
4.4 Hasil Karakterisasi Ekstrak Buah Kurma
Karakteristik ekstrak air buah kurma v.a dilakukan di Laboratorium makanan dan minuman Balai Besar Industri Agro BBIA. Analisis karakteristik
ekstrak air penting dilakukan untuk mengetahui nilai nutrisi yang terkandung di dalam ekstrak air buah kurma v.a. Dari proses tersebut diperoleh hasil analisa
sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Analisa Karakteristik Ekstrak Air Buah Kurma Sebelum
Pengeringan
Parameter Satuan
Hasil
Air 62,5
Abu 1,15
Protein Nx6,25 0,98
Lemak Karbohidrat
35,4 Kalium
mg100 gram 236
Kalsium mg100 gram
18,1 Besi
mg100 gram 0,26
Fosfor mg100 gram
19,7 Cemaran Logam :
- Timbal mgkg
0,042
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Seng - Arsen
mgkg 1,53
mgkg 0,003
Tabel 4.2 Hasil Analisa Kandungan Nutrisi Ekstrak Air Buah Kurma v.a
Setelah Pengeringan
Parameter Satuan
Hasil
Air 17,3
Abu 2,54
Protein Nx6,25 2,16
Lemak Karbohidrat
78,07 Kalium
mg100 gram 520,46
Kalsium mg100 gram
39,92 Besi
mg100 gram 0,57
Fosfor mg100 gram
43,45 Cemaran Logam :
- Timbal - Seng
- Arsen mgkg
0,042 mgkg
3,37 mgkg
0,003
Ket: Diperoleh dari hasil konversi, dengan membandingkan antara ekstrak air buah kurma v.a setelah pengeringan dengan sebelum pengeringan berdasarkan nilai kadar airnya.
Dikerjakan sendiri dengan metode perhitungan kadar air Anonim, 2000
Dari kedua tabel di atas terlihat perbedaan jumlah nutrisi yang terkandung sebelum dan sesudah pengeringan. Karakterisasi sebelum pengeringan
dilakukan karena pada saat proses pengerjaan, freeze dry yang digunakan tidak dapat mengeringkan ekstrak dengan cepat sedangkan untuk mendapatkan hasil
analisis kandungan nutrisi yang dilakukan di BBIA membutuhkan waktu sekitar 15-20 hari kerja.
Setelah proses pengeringan, pengujian kadar air dilakukan kembali terhadap ekstrak kental yang akan digunakan dalam formulasi. Kadar air dari hasil
pengujian berkisar 17,3, nilai ini masih memenuhi persyaratan dimana kadar air
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ekstrak kental yang dipersyaratkan berada pada rentang 5-30 Saifudin, 2011. Keterbatasan waktu menyebabkan kandungan nutrisi setelah pengeringan
didapatkan dari proses konversi antara ekstrak sebelum dan sesudah pengeringan berdasarkan kandungan kadar airnya.
Kandungan nutrisi di atas digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kandungan nutrisi setelah ekstrak diformulasi menjadi granul, karena belum
ditemukannya literatur yang menuliskan karakteristik kandungan nutrisi dari ekstrak air buah kurma.
4.5 Formulasi Granul