UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ket: - tidak berbau + berbau khas
b. Hasil Pengujian Sifat Alir Granul Ekstrak Air Buah Kurma v.a
Tabel 4.5 Hasil Uji alir
Laju alir gdetik Sudut henti
o
Formula F1 0,68
18
Formula F3
0,72 19,7
Formula F4
1,39 19,7
Tujuan pengujian laju alir pada sediaan granul yang dihasilkan untuk mengetahui kemampuan alir granul. Aliran granul yang baik untuk dikempa
sangat penting dalam memastikan pencampuran yang efisien dan keseragaman bobot dari tablet Siregar, 2005. Menurut Aulton 1988, syarat
agar granul dapat mengalir bebas adalah ketika laju alir 10 gdt, sedangkan formula F1, F3 dan F4 memiliki nilai laju alir 0,68 gdt, 0,72 gdt dan 1,39
gdt sehingga ketiga formula tersebut masuk ke dalam kategori sangat kohesif. Hal ini karena granul yang terbentuk bersifat higroskopis. Sifat
higroskopis ini dapat dihasilkan oleh adanya kelembapan yang dapat mempengaruhi laju alir sediaan farmasi Silvennoinen, 2008.
c. Hasil Pengujian Kompresibilitas Granul Ekstrak Air Buah Kurma v.a
9,1954 5,7795
6,7077
0,0000 1,0000
2,0000 3,0000
4,0000 5,0000
6,0000 7,0000
8,0000 9,0000
10,0000
F1 F3
F4
In d
ek s
ko m
p resi
b il
itas
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.8 Grafik Hasil Uji Kompresibilitas
Indeks kompresibilitas ditujukan untuk melihat kemampuan granul menjadi kompak dan mampat ketika diberikan tekanan. Hal ini diperlukan
untuk mengetahui kekompakan granul saat dibuat menjadi tablet agar dapat menghasilkan tablet yang kuat dan tahan terhadap tekanan
Ngwuluka, et al., 2010. Indeks kompresibilitas juga mengindikasikan kemampuan laju alir. Persen indeks kompresibilitas yang baik terdapat
pada rentang 5-15 Aulton, 1988. Formula F1, F3 dan F4 memiliki nilai kompresibilitas 9,19, 5,77 dan 6,7. yang menunjukkan bahwa
ketiga formula tersebut tergolong kategori sangat baik.
d. Hasil Pengujian Kadar Air
Gambar 4.9 Grafik Kadar Air Granul Ekstrak Air Buah Kurma
Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam granul. Kadar air yang dipersyaratkan ada pada rentang 2-5 Voight, 1994.
Dari hasil grafik di atas, formula F1, F2, F3 dan F4 memiliki kadar air sebesar 5,7, 4,7, 5,1 dan 5. Kadar air yang tinggi dapat memicu
pertumbuhan bakteri sehingga mengurangi stabilitas sediaan dalam aspek penyimpanan Lachman, 1989. Tingginya kadar air dikarenakan ekstrak
yang bersifat higroskopis.
5,7733 4,7167
5,1367 5,0000
0,0000 1,0000
2,0000 3,0000
4,0000 5,0000
6,0000 7,0000
F1 F2
F3 F4
Kada r
ai r
g ran
u l
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Hasil Pengujian Distribusi Partikel Granul
Tabel 4.6 . Distribusi Ukuran Granul
Formula 1 Formula 3
Formula 4
Uk.mesh µm
d µm
n g
nd n
g nd
n g
nd
1700-1400 1550 17,33 26861,5 16,33 25311,5 14
21700 1400-
1180- 1290 2,33
3005,7 2,67
3444,3 3
3870 1180-1000 1090 1,33
1449,7 1,67
1820,3 2,33
2539,7 1000-850
1850 0,33 610,5
0,67 1239,5
1 1850
Jumlah 21,32 31927,4 21,34 31815,6 20,33 29959,7
d
rata-rata
1497,53 1490,80
1473,66
Gambar 4.10 Grafik Hasil Uji Distribusi Ukuran Partikel
Tujuan pengukuran ukuran partikel adalah untuk menentukan persentasi distribusi frekuensi ukuran partikel Lachman, 1989. Ukuran partikel juga
berperan dalam keragaman bobot tablet Siregar, 2010. Distribusi ukuran partikel yang baik ditunjukkan dengan grafik yang berbentuk parabola
tertutup. Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa distribusi ukuran partikel
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
1550 1290
1090 1850
formula 1 formula 3
formula 4
ukuran mesh µm
fr ek
u e
ns i
g ra
m
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dari ketiga formulasi tidak merata. Ukuran granul yang dihasilkan dari formula tidak seragam. Terdapat banyak granul yang berada pada diameter
terbesar, padahal ukuran granul yang diharapkan terdistribusi dengan merata. Buruknya grafik distribusi ukuran partikel yang dihasilkan karena sifat
higroskopis dari granul, sehingga granul menempel satu sama lain membentuk ukuran yang lebih besar akibatnya pada proses pengayakan
massa granul banyak berada pada ayakan dengan diameter terbesar. Pengujian distribusi partikel berhubungan dengan laju alir. Ukuran partikel
yang merata menghasilkan laju alir yang baik Martin, 1993.
f. Hasil Analisis Kandungan Karbohidrat, Lemak dan Protein
Tabel 4.7 Hasil Analisis Kandungan Nutrisi pada Granul Ekstrak Air
Buah Kurma v.a Parameter
Satuan Hasil
Kadar air 4,22
Kadar abu
0,70
Protein 0,76
Lemak 0,25
karbohidrat
94,1
Dari tabel di atas dapat dilihat adanya pengurangan protein dan kadar abu setelah ekstrak kurma diproses menjadi granul. Sedangkan
terjadi peningkatan jumlah lemak dan karbohidrat sesudah ekstrak air diformulasi. Meningkatnya kadar karbohidrat diduga karena adanya
pengisi yang merupakan disakarida. Peningkatan lemak mungkin dihasilkan dari penambahan eksipien. Keterbatasan sampel menyebabkan
tidak terukurnya kandungan nutrisi lain yang ada dalam granul. g. Hasil Analisis Uji Hedonik Dengan One Way ANOVA
Uji hedonik bertujuan untuk mengetahui formula yang paling disukai. Hasil analisis uji hedonik dilakukan dengan menggunakan analisis statistika
One Way ANOVA. Dari hasil analisa tersebut didapatkan bahwa formula
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang paling disukai secara keseluruhan adalah formula F2. Formula F2 berbeda signifikan dibandingkan dengan formula yang lainnya. Hasil
pengolahan statitika tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.11 Grafik Uji Hedonik
Aspek-aspek penilaian meliputi aroma, rasa, warna dan kejernihan. Dari aspek aroma, formula F4 lebih signifikan dibandingkan dengan formula F1
dan F3. Tetapi, jika dibandingkan dengan formula F2 hasilnya tidak berbeda signifikan. Dari aspek rasa, formula F2 lebih baik dibandingkan dengan
ketiga formula lainnya. Dilihat dari data statistika, formula F2 lebih signifikan dibanding dengan formula F1 dan F3. Dari warna, formula F2
lebih signifikan dibanding dengan formula lainnya. Formula 2 juga terlihat lebih disukai dibanding yang lainnya. Dari aspek kejernihan, formula F2 lebih
signifikan terhadap formula F3 dan F4. Data statistik menunjukkan bahwa formula F2 lebih disukai dibandingkan dengan formula lainnya. Hasil
pengolahan data dan grafik dari setiap aspek penilaian satistika uji hedonik secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN