Klasifikasi Morfologi Kurma Phoenix dactylifera L

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kurma Phoenix dactylifera L

2.1.1 Klasifikasi

Vyawahare, et. al, 2009 Kingdom : Plantae tumbuhan Divisi : magnoliophyta Kelas : liliopsida Ordo : arecales Famili : arecaceae Genus : phoenix Spesies : phoenix dactylifera L

2.1.2 Morfologi

Gambar 2.1 Pohon Kurma Alebidi, 2008 Phoenix dactylifera adalah tumbuhan berumah dua yang memiliki tinggi sekitar 16-20 m dan tidak memiliki cabang pada batangnya Zahran dan Willis, 2009. Batang pohon kurma terbuat dari serat selulosa yang kuat dan dapat digunakan dalam pembuatan triplek Al-Shahib dan Marshall, 2003 Pohonnya memiliki mahkota terminal dengan 30-150 daun. Daunnya menyirip dengan panjang 6 m dan dapat bertahan selama 3 hingga 7 tahun, menyangga 120-240 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lembar pucuk daun muda. Daun tumbuh dari tunas terminal pada tandan yang berkesinambungan dimana setiap tandan terdiri dari 3 atau 5 daun-daun yang tersusun secara spiral. Dalam perkembangannya secara morfologis, bunga jantan dan betina sulit untuk dibedakan. Buah kurma berupa bundar kecil berbiji satu dengan epikarp yang bertekstur halus, mesokarp berdaging dan membran endocarp yang berwarna perak. Bijinya berbentuk memanjang yang sebagian besar terdiri dari hemiselulosa dengan lekukan memanjang yang mencolok disatu sisi dan tonjolan bulat kecil disisi lain. Embrio tertutup di dalam sarungnya. Warna buah yang timbul berdasarkan dari tipe pembudidayaan kurma seperti saat panen. Tanaman kurma diatur penyerbukannya untuk mengatur produksi buah. Berat, diameter, kadar kelembaban, warna, dan rasa membrikan perbedaan pada beragam buah betina didalam satu kultur yang dikawinkan dengan berbagai variasi jantan yang digunakan untuk penyerbukan atau pertumbuhan Zahran dan Willis, 2009. Buah kurma mengalami beberapa tahap perkembangan. Sebelum tahap pertama dan pada 4-5 minggu awal perkembangan hidupnya, kurma disebut dengan ‘altalaa’ dimana buah mulai berwarna hijau. Perkembangan buah kurma diklasifikasikan menjadi empat tahapan Al-Shahib dan Marshall, 2003 yaitu : a. Tahap 1 : Kimri Dikarakterisasi menjadi dua fase, fase pertama meliputi beberapa hal seperti berikut ini : 1. cepat mengalami pertumbuhan baik dalam ukuran maupun berat 2. meningkatkan akumulasi gula rata-rata 3. tinggi asam 4. tingkat tinggi kelembaban Fase kedua, kurma dikarakterisasi sebagai : 1. tetap mengalami pertumbuhan, tetapi proses peningkatan ukuran dan berat rata- rata berkurang 2. berkurangnya akumulasi gula rata-rata 3. keasaman sedikit berkurang 4. kelembaban lebih tinggi daripada fase pertama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Tahap 2 : ‘khalal’ Warna dari buah kurma beubah dari hijau menjadi kuning kemerahan berdasarkan usia budidaya 3-5 minggu. Rata-rata perubahan pada empat poin difase dua tahapan kimri berkurang perlahan. c. Tahap 3 : Rutab Kurma mulai melunak dan kehilangan air 2-4 minggu. Protein dan lemak pada tahap ini mengalami penurunan sebesar 2,6, 0,3, dan 2,6 d. Tahap 4 : Tamr Kurma mengering dengan warna yang lebih gelap. Gambar 2.2 Buah kurma Alebidi, 2008 Pohon kurma terdistribusi di zona utara subtropical diantara 10 o dan 30 o utara. Di area antara lembah Indus di timur dan pulau Canary di barat. Rentang budidaya diperluas hingga ke Eropa selatan : 45 o 24’N di Italy tetapi tanpa budidaya buah. Spesies ini berkembang di daerah dengan sinar matahari langsung dan temperature antara 9 o C dan 45 o C; namun, temperature optimum untuk tumbuh berada pada rentang 30 o C hingga 35 o C Zahran dan Willis, 2009.

2.1.3 Kandungan Kimia Kurma

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSTRAK BUAH KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI

10 33 22

Pengaruh Pemberian Kurma Tahnik Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Jumlah Monosit dan Limfosit Darah Serta Titer Antibodi Mencit

1 31 120

Hubungan Pemberian Kurma (Phoenix dactylifera L.) Varietas Ajwa terhadap Kadar Trigliserida darah

0 6 61

Pembuatan Minuman Instan Sari Kurma (Phoenix dactylifera)

2 23 123

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH KURMA AJWAH (Phoenix dactylifera) PADA TIKUS PUTIH Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kurma Ajwah (Phoenix Dactylifera) Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Dengan Parasetamol.

1 13 20

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH KURMA AJWAH (Phoenix dactylifera) PADA TIKUS PUTIH Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kurma Ajwah (Phoenix Dactylifera) Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Dengan Parasetamol.

0 3 14

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH KURMA SUKKARI (Phoenix dactylifera) PADA TIKUS JANTAN YANG Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kurma Sukkari (Phoenix Dactylifera) Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Parasetamol.

0 2 12

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH KURMA SUKKARI (Phoenix dactylifera) PADA TIKUS JANTAN YANG Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kurma Sukkari (Phoenix Dactylifera) Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Parasetamol.

2 12 15

Pengaruh Kurma (Phoenix dactylifera L.) terhadap Peningkatan Kewaspadaan Setelah Berpuasa.

0 0 17

Embriogenesis somatik dari pucuk tunas tanaman kurma (Phoenix dactylifera L.)

0 0 10