21 bergantung pada kinerja aset yang merupakan portofolio reksadana tersebut. Jika
harga pasar aset – aset reksadana mengalami penurunan, maka tentu saja NAB juga akan mengalami penurunan, dan berlaku sebaliknya. Dengan demikian,
dalam mengukur kinerja suatu reksadana tidak hanya dilihat dari imbal hasilnya saja tetapi juga harus memperhatikan risiko yang akan ditanggung investor. Selain
itu besarnya jumlah dana kelolaan dari suatu produk reksadana yang dikelola oleh suatu perusahaan investasi juga penting untuk dijadikan bahan penilaian kinerja,
karena dapat menjadi gambaran sebagian besar kepercayaan para incumbent investor selama ini kepada Manajer Investasi dan perusahaan investasi yang
bersangkutan. Hal ini sekaligus mampu menggambarkan bagaimana kehandalan seorang Manajer Investasi dalam mengelola reksadana tersebut.
1.2 Perumusan Masalah Identifikasi Masalah
untuk lebih mengenal masalah apa yang diteliti ada beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini.
Reksadana merupakan salah satu sarana investasi bagi investor yang mulai berkembang di Indonesia untuk itu, perlu mengenalnya reksadana syariah oleh
masyarakat sehingga masyarakat mulai menginvestasikan dananya. Banyaknya reksadana membuat investor harus memutuskan mana reksadana
yang menghasilkan tingkat return yang tinggi dan tingkat risiko yang rendah. Seberapa jauh tingkat perkembangan reksadana syariah di Indonesia, terutama
dibandingkan dengan reksadana konvensional dan investasi sejenisnya.
22
Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya membandingkan tiga kategori, yaitu reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana pendapatan tetap, tanpa membandingkan
reksadana pasar uang karena memiliki return yang lebih rendah dibandingkan ketiga reksadana lainnya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan data BAPEPAM-LK per Februari 2008, ketika seorang investor ingin berinvestasi pada produk reksadana yang ada di Indonesia, investor
tersebut dihadapkan pada 461 pilihan produk reksadana yang ditawarkan oleh 111 perusahaan Manajer Investasi yang ada di negeri ini. Pada umumnya investor
akan dihadapkan pada kebingungan produk reksadana manakah yang harus dipilih untuk dijadikan lahan berinvestasi. Setiap produk reksadana meskipun
dari jenis yang sama, bisa menghasilkan kinerja yang berbeda – beda, hal ini dapat terjadi karena adanya kebijakan pengalokasian aset yang berbeda-beda dari
masing-masing Manajer Investasi. Berdasarkan adanya masalah-masalah tersebut, maka penulis merumuskan
masalahnya yaitu “Bagaimana perbandingan kinerja reksadana kategori saham, campuran, dan
pendapatan tetap berbasis syariah dengan kinerja reksadana kategori saham, campuran, dan pendapatan tetap berbasis konvensional yang dikeluarkan
oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia?” “Bagaimana perbandingan kinerja reksadana kategori saham, campuran, dan
pendapatan tetap berbasis syariah dengan kinerja reksadana kategori saham,
23 campuran, dan pendapatan tetap berbasis konvensional yang dikeluarkan
oleh semua perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia?”
1.3 Tujuan penelitian