61
3. Tahap Pengungkapan Diri Fakta
Model realitas sosial dibagi dua yaitu Model Peta Analog dan Model Refleksi Realitas. Model Peta Analog adalah suatu konstruksi realitas yang
dibangun berdasarkan konstruksi social media massa, seperti sebuah analogi kejadian yang seharusnya terjadi, bersifat rasional dan dramatis. Sedangkan
Model Refleksi Realitas adalah model yang merefleksikan suatu kehidupan yang terjadi dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah terjadi di
dalam masyarakat hingga seolah-olah terjadi. Dalam iklan Pegadaian Syariah ini, scripwriter menuliskan idenya berdasarkan peta analog. Dalam hal ini
scripwritter menuliskan ide yang ia dapatkan ia ambil dari motto Pegadaian Syariah Mulia itu sendiri yaitu
“Pegadaian Syariah Mulia Mengatasi Masalah Tanpa M
asalah”, dari motto itulah scripwriter tertarik dan memutuskan menulis ide-ide materi iklan yang sesuai dengan motto tersebut dan
mengembangkannya menjadi sebuah naskah iklan. Scripwritter mengharapkan dari naskah iklan yang ia buat mampu mengajak pendengar untuk
menggadaikan, meng-investasikan ataupun menyimpan emas dan barang mereka di Pegadaian Syariah Mulia.
Jika iklan ini diambil dari pengalaman pelanggan setia Pegadaian Syariah Mulia secara refleksi yang mendekati realitas mungkin akan lebih
menarik, daripada hanya mengambil dari motto yang tidak menonjolkan kisah nyata dari pelanggan setianya.
62
4. Tahap Pembentukan Realitas Subjektif
Dalam iklan Pegadaian Syariah Mulia ini, scripwritter ingin menonjolkan bahwasanya Pegadaian Syariah mulia ini mempermudah
masyarakat dalam menggadaikan emas, menjual jasa, emas, ataupun penitipan barang. Menurut scripwritter:
“iklan ini tidak berdasarkan kisah nyata, iklan ini dibuat hanya berdasarkan ide yang saya dapat dari motto pegadaian syariah mulia
tersebut dan kemudian saya kembangkan menjadi sebuah naskah iklan.”
Scriptwriter juga menjelaskan bahwasanya iklan ini tepat 60 detik dan tidak mengalami kelebihan waktu penayangan, sehingga kebetulan tidak ada
yang harus dibuang ataupun di edit. Scriptwriter memilih naskah dengan menggunakan sosok tokoh ayah
dan ibu, karena biasanya ayah dan ibu sering becengkrama disela-sela santai mereka dan membicarakan masa depan untuk keluarga dan anak-anak mereka
kelak dan mencari alternatif yang tepat untuk meng-investasikan uang yang mereka miliki.
5. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik