dinda harus kembali malam ini. Ayah, bunda dan kanda ampunilah kesalahan dinda, kutitipkan keempat putrid-putri dan cucu-cucu kita”.
Selanjutnya Nilam Baya bersujud kepada Pawang Satria, Dayang Merdu dan terakhir Datuk Indra Jaya. Dengan tersedu-sedu berkata
selanjutnya Nilam Baya :”Kanda, ayah dan bunda jangan ditangisi kepergian beta, kini hantarkan beta ketepian sungai”. Sesampainya di
tepian sungai, suasana tiba-tiba gelap, namun hanya ssaat, tetapi ketika bulan terang kembali Nilam Baya telah ghaib. Di atas air sungai Nipah,
terdengar suara gemerincik air yang tersibak sesuatu makhluk yang berenang ke hulu. Sadarlah mereka apa yang telah terjadi. Keesokan
harinya setelah Nilam Baya pergi, Dayang merdu ingin melihat peti tempat kulit buaya dahulu tersimpan. Terkejut juga Dayang Merdu,
kulit buaya yang selama ini tersimpan turut raib. Hal ini telah diduga oleh Pawang Satria. Datuk Indra Jaya kembali ke istananya kemudian,
setelah beberapa kali purnama tiba, Datuk Indra Jaya pun wafat. Warga di Batubara berduka. Tetapi hal ini tidak berlanjut terus. Beberapa hari
kemudian kehidupan berjalan seperti sedia kala.
4.2.3 Latar
Latar adalah gambaran tempat dan waktu atau pun segala situasi tempat terjadinya suatu peristiwa, dimana para tokoh hidup dan bergerak. Latar
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
mempunyai ruang yang diamati seperti waktu, musim, atau pun sejarah. Somarjono 1986:86, menyatakan latar bias berarti banyak tempat yaitu
tempat tertentu, daerah tertentu, dengan waktu tertentu. Waktu tertentu akibat situasi lingkungan ataupun zamannya, cara berpikir, dan cara hidup tertentu.
Dalam cerita ini ditemukan beberapa latar yang mendukung, yaitu : • Latar Tempat
Latar tempat biasanya menjelaskan tentang lokasi kejadian peristiwa yang diceritakan di dalam karya sastra Burhan Nurgiyanto, 1995:227. Dalam
hal ini, tempat yang dipergunakan yaitu tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu dan lokasi tertentu.
Latar tempat yang terdapat dalam cerita Nilam Baya ini, yaitu : 1.
Di hulu, di tepi sungai Nipah, yaitu lokasi tempat tinggal Pawang Satria, bersama istrinya Dayang Merdu.
2. Di rumah, yaitu tempat Pawang Satria dan Istrinya Dayang Merdu
tinggal. 3.
Di dedaunan yang kering, yaitu tempat ditemukannya seorang bayi terbaring diatasnya.
4. Di lubuk, yaitu tempat Pawang Satria meletakkan lukah atau bubunya
untuk menangkap ikan. 5.
Di dalam peti, yaitu tempat disimpannya kulit buaya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
6. Di lumbung, yaitu tempat Dayang Merdu memindahkan peti yang
berisikan kulit buaya. 7.
Di hilir, yaitu tempat tinggal Datuk Indra Jaya. 8.
Di hutan rimba, yaitu tempat Datuk Indra Jaya dan pengawalnya berburu.
9. Di darat, yaitu tempat Datuk Indra Jaya disambut oleh wanita-wanita
dengan taburan bunga mawar, beras kuning, dan bertih. 10.
Di pelaminan, yaitu tempat keempat pasangan disandingkan.
• Latar Waktu Latar waktu mengungkapkan kapan sebuah cerita itu sedang
berlangsung atau terjadi. Adapun latar waktu yang terdapat dalam cerita Nilam Baya adalah :
1. Sesekali bila bulan purnama tiba, sang buaya timbul menikmati cahaya
rembulan. 2.
Pada suatu ketika, Pawang Satria dan dayang merdu duduk berdua memandangi kilauan air sungai Nipah.
3. Setiap malam, Pawang Satria dan Dayang Merdu selalu berdoa agar
memperoleh anak. 4.
Pada suatu hari, Pawang Satria berperahu pergi ke lubuk sungai Nipah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, yaitu Nilam Baya beranjak
dewasa. 6.
Pada suatu hari, yaitu Datuk Indra Jaya pergi berburu ke hulu sungai Nipah.
7. selang beberapa bulan, yaitu Nilam Baya pun hamil.
8. Berselang waktu beberapa hari, yaitu peristiwa datang utusan pinangan
dari beberapa kepenghuluan. 9.
Di tengah malam, Nilam Baya membawa ketepian sungai Nipah. 10.
Keesokan harinya, keluar empat orang dara dari dalam kamar. 11.
Suatu ketika, Nilam Baya meminta Datuk Indra Jaya mengantarkannya ke kampong halamannya.
12. Keesokan harinya, Dayang Merdu pergi melihat tempat kulit buaya
dahulu tersimpan setelah Nilam Baya pergi. 13.
Beberapa kali purnama tiba, peristiwa Datuk Indra Jaya wafat. • Latar Sosial
Latar sosial yang terdapat di dalam cerita Nilam Baya ialah latar budaya masyarakat Melayu yang hidup dalam tatanan norma adat istiadat. Hal ini
terlihat pada masyarakatnya yang ramah, anak-anaknya yang lincah, remajanya yang rapi dalam berdandan, dan warganya yang menjunjung tinggi nilai adat
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
bersopan santun. Dengan demikian diketahui bahwa latar sosial dalam cerita Nilam Baya ini adalah latar budaya Melayu.
4.2.4 Tokoh