Mempunyai bekal Ilmu Kemampuan memenuhi tanggung jawab Kesiapan menerima anak

4. Mempunyai bekal Ilmu

Banyak hal yang harus dipelajari untuk menhadapi kehidupan berumah tangga. Ada kewajiban-kewajiban maupun kebajikan- kebajikan dalam pernikahan yang menuntut kita untuk memiliki ilmunya sehingga kita bisa melaksanakan dengan baik dan tidak menyimpang. mengajarkan ilmu agama kepada Istri dan anak-anak, mengingatkan dan menasehati istri, mendampingi suami, dan sebaginya butuh ilmu, bahkan untuk berjimak pun butuh ilmu tentang bagaimana berjimak sesuai dengan anjuran Rasulullah Saw. 27 untuk itu orang yang berumah tangga, kebutuhan bekal ilmu untuk mengarungi bahtera rumah tangganya.

5. Kemampuan memenuhi tanggung jawab

Kemampuan memenuhi tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang suami ataupun oleh seorang istri sehingga kadangkala membuat seseorang takut melakukan pernikahan. Bagi seorang suami akan dipenuhi tanggung jawab untuk memberikan pakaian, makan serta rumah tinggal bagi istri dan anaknya. Dan bagi istri memiliki tanggung jawab untuk melayani suami dengan sebaik-baiknya. Mengatur rumah tangga, mengurus dan mendidik anak, ketika suami bekerja, dan banyak lagi tanggung jawab yang harus dipikul oleh pasangan suami istri. Untuk itu, sebelum menikah pasangan ini harus siap dengan segala tanggung jawab yang akan dipikulnya agar rumah tangga dapat berjalan dengan baik.

6. Kesiapan menerima anak

Dalam membentuk sebuah rumah tangga tidak hanya dituntut kesiapan untuk menikah, tetapi juga dituntut kesiapan untuk membentuk rumah tangga, yakni membentuk keluarga yang terdiri dari 27 M. Fauzil Adhim, Saatnya Untuk menikah , Jakarta; Gema Insani Press, 200 Cet. Ke-1 h.30 ayah, ibu dan anak. Suami istri harus siap menerima kehadiran anak dalam kehidupan mereka. 28

B. Pendidikan Keluarga Islam 1. Pengertian Pendidikan Islam

Bila kita melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka kita harus melihat kepada kosa kata bahasa Arab karena ajaran Islam diturunkan dalam bahasa tersebut. Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah” dengan kata kerja “Rabba” mendidik, mengasuh, memelihara, malah mencipta. Kata pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah Ta’lim dengan kata kerjanya “allama” sekedar memberitahu Ilmu pengetahuan. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah Tarbiyah Wat Ta’lim, sedangkan “Pendidikan Islam“ dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”. Menurut Zakiah Daradjat Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan yang akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 29 Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama. 30 Hasil seminar se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor menyatakan: “ Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua Ajaran” 31 28 M. Fauzil Adhim, Saatnya Untuk menikah hal. 31 29 Abdul Majid Dkk., Pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi, Bandung : PT. Remaja Rosda karya , 2004 cet. I hal. 130 30 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 2003 Cet. III hal. 3 31 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Agama Islam, Bandung; CV. Pustaka Setia1998 Cet II hal.11 Ahmad Tafsir mengartikan pendidikan Agama Islam sebagai bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama islam. 32 Pengertian menurut Istilah secara umum dapat kita katakan bahwa pendidikan Islam itu adalah pembentukan kepribadian muslim; untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara alat, dan lingkungan umum. Pengertian pendidikan dalam Islam itu sendiri jika kita uraikan kurang lebih seperti ini; syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi dididik melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal seta berakhlak baik sesuai dengan ajaran Islam. Dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Disegi lainnya pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan Amal. Dan kerana ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi maysarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. 33 Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah merupakan suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan yang akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup sebagai bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam.

2. Jenis dan Tujuan pendidikan Agama Islam