4. Penggantian aktiva tetap
Terbagi atas tiga, yaitu: a.
Dibuang Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinon-aktifkan. Hal ini dikarenakan
aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu
atau nilai pasar. b.
Dijual Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara
tunai maupun secara kredit. c.
Ditukar dengan aktiva lain Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama
penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.
Dalam cara pengggantian aktiva tetap diatas, sangat berbeda dengan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Aktiva tetap yang
sudah tidak dapat digunakan lagi harus digudangkan, tidak bisa dibuang, maupun dijual, karena aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi merupakan harta
milik Universitas Sumatera Utara dan merupakan kekayaan milik negara.
Universitas Sumatera Utara
D. Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nafarin 2004, pengendalian controlling adalah melakukan
evaluasimenilai atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang
perlu jika ada penyimpangan yang merugikan. Menurut Warren, Reeve, Fees 2005, pengendalian control adalah
kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta
peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. Pengendalian internal internal control adalah rencana organisasi dan
metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya
organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Struktur pengendalian internal internal control structure terdiri dari
kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Pengendalian internal
melaksanakan tiga fungsi penting: 1.
Pengendalian untuk pencegahan preventive control, 2.
Pengendalian untuk pemeriksaan detective control, 3.
Pengendalian kolektif corrective control. Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap adalah sebagai berikut.
1. Organisasi
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi. Dibawah ini diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian
internal, antara lain: a.
Fungsi pemakai harus terpakai dari fungsi akuntansi aktiva tetap. Untuk
mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi
pemakai aktiva tetap. b.
Transaksi perolehan, penjualan, penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara
independen. Untuk menciptakan pengecekan internal dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap, unit organisasi dibentuk sedemikian
rupa sehingga tidak ada satu pun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.
2. Sistem Otorisasi
Sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian internal terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap. Pada Fakultas Ekonomi, pengendalian
internal aktiva tetap dilakukan dengan Sistem Informasi Akuntansi yang diberi nama SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG
MILIK NEGARA SIMAK-BMN yang sudah dirancang khusus oleh Pemerintah
Pusat.
E. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca