masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield 2001 : 550:
“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods
expected to benefit from the use of the asset”. Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara
rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga
perolehanpokok aktiva tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa residual value, dan metode penyusutan yang digunakan.
Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan penyusutan sebagai
beban expense pada umumnya merupakan beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas non cash expense. Pengorbanan sumber ekonomis atau kas
terjadi pada saat perolehan aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan sebagai beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.
2. Faktor – faktor dalam menentukan penyusutan
a. Harga perolehan cost, yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang
timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam perolehan aktiva sampai dengan aktiva siap untuk digunakan.
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai sisa salvage value, yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual,
ditukarkan atau cara-cara lain untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat
penjualan atau pertukaran. c.
Taksiran umur kegunaan usefull life, yaitu kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut
dalam penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.
3. Metode penyusutan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Standar Akuntansi
Keuangan 2004 : 17.3, menyatakan bahwa:
Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis.
Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan
pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.
Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dalam beberapa metode. Oleh karena itu, pemilihan metode penyusutan yang akan dipakai terhadap suatu aktiva
berwujud harus dipertimbangkan dengan baik. Metode penyusutan yang dipilih dan dianggap tepat untuk jenis aktiva tertentu, belum dapat dipastikan akan tepat
untuk diterapkan pada jenis aktiva lain karena perbedaan sifat dan pola penggunaan aktiva tersebut.
Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan periodik, antara lain:
a. Metode berdasarkan faktor waktu
Universitas Sumatera Utara
1 Penyusutan garis lurus straight line method,
2 Penyusutan pembebanan menurundipercepat reducing charge method.
a Metode jumlah angka tahun sum of years digit method,
b Metode saldo menurun decilining balance method,
c Metode saldo menurun ganda double decilining balance method.
b. Metode berdasarkan faktor penggunaan berdasarkan kegiatan pembebanan
variabel 1
Metode jam pemakaianunit jam jasa service hours method, 2
Metode output produksi jumlah unit produk productive output method. c.
Metode depresiasi khusus 1
Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok group and composite method,
2 Metode anuitas annuity method,
3 Metode penggantian dan penempatan replacement and location method,
4 Sistem persediaan inventory system.
Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai
dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung
sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4. Penggantian aktiva tetap