Tempat dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data Jadwal Penelit No Data Penelitian 1. Gambaran Umum PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal, yang beralamat di jalan Pekan Sunggal No.1 A dan waktu penelitian dilakukan mulai bulan januari sampai bulan april 2010.

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang berbentuk deskriftif, penelitian yang menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantutatif dan kualitatif bersumber dari: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu dari PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Melalui teknik wawancara yang kemudian akan diolah oleh penulis. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melaui studi kepustakaan yang berupa modul dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: a. Teknik Wawancara, pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan pokok permasalahan. b. Teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengumpulan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian.

E. Metode Analisis Data

Metode analisa data yang dipakai dalam menganalisis penelitian adalah dengan menggunakan metode deskriftif yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun data, menginterpretasikan serta menganalisanya sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti.

F. Jadwal Penelit No

Tahapan Penelitian Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 1 Pengajuan Judul 2 Penyelesaian Proposal 3 Pengumpulan Data 4 Seminar Proposal 5 Penulisan Laporan 6 Penyelesaian Laporan Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL

a. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan daerah air Minum Tirtanadi merupakan perusahaan pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini didirikan pada zaman colonial Belanda yaitu pada tanggal 8 September 1905, dengan nama N.V. Water Maachapai Ayer Baresih yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Pada masa penjajahan Jepang hingga masa kemerdekaan, perusahaan ini mengalami berbagai perubahan, baik nama, status, pimpinan dan manajemennya. Pada tahun, dikeluarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.11 tahun 1979. Berdasarkan peraturan Daerah tersebut, perusahaan berganti nama menjadi perusahaan Daerah Tirtanadi PDAM Tirtanadi. Pada tahun 1985, Peraturan daerah tersebut disempurnakan dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.25 tahun 1986. Perusahaan Air Minum Tirtanadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan air bersih, yang berkantor pusat di Jl. Sisingamangaraja No.1 Medan.Perusahaan ini memiliki 12 kantor cabang yang berada diwilayah kota Medan dan sekitarnya, 9 kantor Universitas Sumatera Utara cabang pelayanan berada diluar kota Medan Daerah tinggat II, 5 Instalasi pengolahan air limbah, yaitu: Instalasi Pengolahan Air Bersih: 1 Instalasi sibolangit 2 Instalasi Sunggal 3 Instalasi Deli Tua 4 Instalasi Limau Manis 5 Instalasi Hamparan Perak 6 Instalasi Sibolangit Cabang Pengolahan Air bersih : 1 Cabang Medan Kota 2 Cabang Medan Amplas 3 Cabang Sei Anggul 4 Cabang Tuasan 5 Cabang Padang Bulan 6 Cabang Medan Denai 7 Cabang Medan Denai 8 Cabang Deli Tua 9 Cabang Sunggal 10 Cabang H.M. Yamin 11 Cabang Diski 12 Cabang belawan 13 Cabang Berastagi 14 Cabang Deli Serdang 15 Cabang Parapat 16 Cabang Tobasa 17 Cabang Samosir 18 Cabang Tapanuli Tengah 19 Cabang Tapanuli Selatan 20 Cabang Madina 21 Cabang Gunung Sitoli Nias 22 Cabang Teluk Dalam Nias Selatan Instalasi Pengolahan Limbah: 1 Instalasi Cemara 2 Instalasi Parapat Universitas Sumatera Utara 1 PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal PDAM Tirtanadi cabang Sunggal merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan dan penyediaan air bersih, Seiring dengan banyaknya permintaan akan air bersih dan setelah sumber air yang ada di Sibolangit tidak dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Medan, maka pada tanggal 1 april 1969 dilakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air di Sunggal oleh gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara yaitu Marah Halim Harahap dan ketua DPRGR Tingkat I Propinsi Sumatera Utara, J.H. Hutahuruk. Instalasi Pengolahan Air di Sunggal memproses air permukaan dari Sungai Belawan dengan kapasitas 1500 Ldetik. Pada tanggal 28 september 1970, dimulailah berproduksinya Instalasi Pengolahan Air Minum Sunggal yang dipimpin oleh Manager, sedangkan unit pemasaran untuk wilayah Sunggal masih berpusat di kantor PDAM Tirtanadi Jl.S.M. Raja No.1 Medan. Pada tahun 1971, Perusahaan Penyaringan Air Minum Sunggal PPAMS berubah status menjadi Unit Pengolahan Teknis Tunggal UPT Sunggal yang dipimpin Oleh seorang Kepala Unit. Selanjutnya pada tahun 1985 terjadi perubahan Struktur Organisasi di Perusahaan Air Minum Tirtanadi sehingga Unit Pengolahan Universitas Sumatera Utara Teknis UPT menjadi setingkat seksi yaitu Seksi Sunggal di bawah kendali Bagian Produksi. Tahun 1986, Seksi Sunggal melakukan pengembangan- pengembangan dimana sebagai pelaksana proyek yaitu MMUDP -1, pengembangan tersebut meliputi: a. Membangun 1 Unit Cleator dengan kapasitas 300 Ldetik b. Membangun Filter kapasitas 300 Ldetik c. Membangun Reservoir I dan II dengan kapasitas total 13.400 M 3 dan pembangunan ini baru selesai pada tahun 1989. 2 Tenaga Kerja • Kepala Cabang : 1 orang • Kepala Bagian : 5 orang • Asisten I II : 10 orang • Karyawan 40 Orang : 24 orang

b. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Instalasi Sunggal adalah bentuk garislini, yang dikepalai oleh seorang Kepala Cabang Instalasi. Dengan komitmen yang berorientasi pada pelangan Costumer Oriented, struktur organisasi atas blok-blok kegiatan utama yang mengarah kepada Spesialisasi dan kopetensi. Struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada gambar struktur berikut ini: Universitas Sumatera Utara STRUKTUR ORGANISASI PDAM TIRTANADI INSTALASI SUNGGAL Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kepala Instalasi Sunggal Kabag. UmumPers Kabag. Pengolahan Kabag. Mesin Listrik Asisten II Kabag. Pengawas Asisten I Asisten I Asisten I Asisten I Asisten I Asisten II Asisten II Kabag. Pengendalian Asisten II Asisten II Karyawan Universitas Sumatera Utara Tugas-tugas Pokok: 1. Kepala Instalasi Pengolahan Air a. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berhubungan dengan tugasnya b. Merencanakan dan Mengendalikan program kerja c. Memberikan instruksi-instruksi dan petunjuk mengenai pengoperasian instalasi. d. Merencanakan dan melaksanakan penggunaan bahan kimia, bahan bakar dan listrik secara optimal. e. Mengatur penyimpanan dan pengamanan bahna kimia dan bahan bakar f. Mengendalikan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh proses pengolahan pada instalasi g. Melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 h. Menyusun program pemeliharaan perawatan di instalasi i. Melaksanakan pembinaan pegawai di instalasi j. Menata dan memelihara lokasi instalasi] k. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan instalasi Pengolahan Air Bersih dilengkapi dengan evaluasi. 2. Kepala Bagian Mesin dan Listrik a. Melakukan koordinasi antara bagian yang ada di instalasi Universitas Sumatera Utara b. Merencanakan, mengoperasikan serta mengendalikan system perpompaan Mechanical electrical dan mesin genget sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan c. Mencari sebab-sebab kerusakan atau gangguan pada instalasi serta mengambil langkah-langkah pengendalian d. Memelihara dan merawat seluruh peralatan mesin listrik yang ada di instalasi e. Menata dan memelihara kebersihan areal di sekitar lokasi system pemompaan mesin dan listrik f. Memberika instruksi dan petunjuk yang jelas mengenai prosedur operasi seluruh system mechanical electrical kepada bawahan. g. Memberikan Instruksi kepada stsf bawahan mengenai tindakan- tindakan yang perlu dilaksanakan bila terjadi kerusakan atau hambatan dalam melaksanakan pekerjaan. h. Memberikan saran dan pertimbangan serta usul kepada Kepala Instalasi tentang langkah-langkah yang perlu serta menbuat laporan berkala kepada Kepala Instalasi. 3. Kepala Bagian Pengolahan a. Melakukan koordinasi antar bagian yang ada di Instalasi b. Membuat program kerja serta merencanakan sistem pengolahan c. Menganalisa jumlah dan jadwal penggunaan bahan kimia secara efektif dan efisien Universitas Sumatera Utara d. Memonitor serta mengendalikan seluruh unit pengolahan air agar kualitas air yang diproduksi dari unit instalasi memenuhi standar yang ditetapkan. e. Memberikan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk kepada stafoperator bawahan mangenai pelaksanaan pekerjaan pengoprasian unit-unit pengolahan air serta langkah-langkah yang perlu diambil bila terjadi suatu gangguan. f. Menyiapkan catatan mengenai kegiatan dan kejadian yang timbul dalam setiap bagian. g. Menyusun aturan system operasional pengolahan bagi petugas- petugas bawahan. h. Memberikan saran dan pertimbangan serta usul kepada Kepala Instalasi tentang langkah-langkah yang perlu serta membuat laporan kepada Kepala Instalasi. 4. Kepala Bagian Pengolahan a. Melakukan koordinasi antar bagian yang ada di instalsi b. Membuat program kerja serta perencanaan system pengolahan c. Menganalisa jumlah dan jadwal penggunaan bahan kimia secara efektif dan efiisen. d. Memonitor serta mengendalikan seluruh unit pengolahan air agar kualitas air yang diproduksi dari unit instalasi memenuhi standar yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara e. Memberikan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk kepada stafoperator bawahan mengenai pelaksanaan pekerkjaan pengoprasian unit-unit pengolahan air serta langkah-langkah yang perlu diambil bila terjadi suatu gangguan. f. Menyusun aturan sistem operasional pengolahan bagi petugas- petugas bawahan. g. Membuat saran dan pertimbangan serta usul kepada Kepala Instalasi tentang langkah-langkah yang perlu serta membuat laporan berkala Kepala Instalasi. 5. Kepala Bagian Umum dan Personalia a. Melakukan koordinasi antar bagian yang ada di Instalasi b. Mengurus segala hal yang berkaitan dengan ketatausahaan, administrasi karyawan, kesejahteraan dan kerumahtanggan di instalasi c. Memproses pengadaanpembelian barang untuk kebutuhan unit instalasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. d. Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerja dan senantiasa melaukan koordinasi dengan kepala satuan keamanan dalam mengatur petugas satuan pengamanan. e. Menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan mental dan spiritual dan kesejahteraan karyawan. f. Mendata hal-hal yang berkaitan dengan disiplin karyawan di Instalasi. Universitas Sumatera Utara 6. Kepala Bagian Pengawasan a. Melakukan koordinasi antar bagian yang ada di instalasi b. Merencanakan dan melaksanakan program pengawasan fungsional dibagian pengawasan. c. Membantu Kepala Instlasi dalam pengawasan administrasi dan teknik baik pekerjaan sipi;perpipaan maupun pekerjaan mechanical electrical d. Memberikan laporan kepada Kepala insatalsi atas kemungkinan terjadinya gangguan pada proses pengolahan yang diakibatkan oleh prosedur kerja. e. Melakukan monitoring dan menyampaikan informasi adanya penyimpangan kerja dari standar, prosedur maupun ketentuan- ketentuan. f. Yang berlaku sebagai pedoamn kerja baik yang dilakukan bagian lain maupun pihak ketiga. g. Membuat laporan berkala atas pelaksanaan tugas pengawasan di Instalasi kepada Kepala satuan pengawas intern dengan diketahui oleh Kepala Instalasi. h. Mengelola fungsi pengawasan dan senantiasa melakukan koordinasi dengan satuan pengawas intern, khusunya dalam pembinaan tugas-tugas pengawasan. i. Memberikan rekomendasi atas pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukan oleh pihak ketiga Universitas Sumatera Utara j. Bersama kepala Instalasi melakukan sosialisasi atas surat keputusan, surat edaran, nota dinas dan ketentuan-ketentuan lain berikut pengawasnya. k. Memeriksa kesesuaian dan volume pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga, agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam surat perintah kerjakontrak. l. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan bagian pengawasan dilengkapi dengan evaluasinya. 7. Kepala Bagian Pengendalian Mutu a. Memonitor seluruh kualitas airyang diproduksi dan didistribusikan b. Memeriksa kualitas bahan-bahan kimia yang dipakai dalam proses produksi. c. Melaporkan hasil analisa kualitas air kepada Kepala Instalasi Berdasarkan struktur orgnisasi tersebut diatas tampak pengawsan dilakukan oleh tenaga ahli kepada bawahannya yang telah atau yang diberikan wewenang. Setiap unsur pimpinan menbawahi bagian pada bidangnya masing-masing dan bertanggung jawab langsung kepada atasannya. Dalam mencapai suatu tujuan akhir, setiap perusahaan tidak begitu mudah untuk memperolehnya terutama yang menyangkut tujuan ekonomi, yakni untuk mecapai serta memperoleh keuntungan. Besar Universitas Sumatera Utara kecilnya keuntungan yang akan dicapai adalah merupakan ukuran keberhasilan perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan usahanya. Pada umumnya berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh dua factor yaitu faktor intern dan faktor extern. Factor Intern adalah melakukan hubungan kerja antar unsur pimpinan dengan karyawan. Adanya keharmonisan hubungan antara sesama karyawan biasanya membuahkan hasil yang baik. Faktor ekstern adalah persaingan produksi antara perusahaan lainnya dalam memasarkan jenis-jenis barang atau jasa, koordinasi dengan instansi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi milik pemerintah Propinsi Sumatera Utara adalah perusahaan penyedia air yang mengutamakan kepuasan pelangan Costumer Oriented dan bukan untuk mencari keuntungan.

c. Aktivitas Perusahaan

PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal adalah salah satu dari tujuh Instalasi yang ada milik perusahaan dalam air minum Sumatera Utara yang berpusat di jalan Sisingamagaraja No.1 Medan. Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan air untuk kebutuhan air penduduk Kodya Medan. Karena kekurangan air terus menerus untuk air minum dan air mandi penduduk Kodya Medan maka timbul usaha mengalirkan air minum kerumah-rumah penduduk dengan cara Universitas Sumatera Utara memompa dari sungai atas bukan dengan cara elevasi seperti air pegunungan Sibolangit ke Medan. Dengan mengisi kebutuhan air tersebut maka PDAM ini akan pengaktif Restribusi air sesuai dengan peraturan daerah, dapat diketahui bahwa PDAM Tirtanadi ini bukan mencari laba, melainkan salah satu perusahaan milik negara Memprofit untuk kebutuhan rakyat banyak. Jadi sekali lagi perusahaan PDAM ini bukan mencari laba tetapi untuk memenuhi kebutuhan rakyat agar sejahtera yaitu salah satu tujuan Indonesia merdeka. Untuk dapat diketahui bahwa yang dikenakan tarif besar adalah: 1. Industri tarif besar 2. Kantor-kantor tarif besar 3. Kantor Negara tarif sedang 4. Rumah penduduk tarif sedang 5. Rumah ibadah seperti - Mesjid - Gereja - Kuil - Dan lain-lain tidak bayar tariff 6. Asrama Angkatan tariff murah 7. Dan lain-lain Universitas Sumatera Utara 2. Sistem Informasi Akuntansi Untuk Pengolahan Data Persediaan Proses Perencanaan jumlah persediaan yang dibutuhkan oleh PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal berdasarkan kebutuhan untuk dijual, dijual kepada konsumen yang membutuhkan air minum baik untuk konsumen Rumah Tangga, Perusahaan maupun Instansi. Untuk menjaga hal ini maka PDAM Sunggal menghitung dengan cermat berapa liter perdetik yang dibutuhkan untuk dijual dan berapa liter perdetik yang harus diproduksi. Sampai dengan tahun 1986 MMUDP I membangun PDAM Sunggal dengan kapasitas 300 liter perdetik, yang artinya daya jual PDAM hanya 300 L perdetik maksimal. Yang artinya hanya sebagian kebutuhan air warga kodya Medan yang sanggup dipenuhi oleh PDAM Sunggal. Sistem Informasi Akuntansi yang dibutuhkan oleh PDAM sunggal untuk mengolah data persediaan tidaklah serumit teori yang dapat diketahui bahwa data 95 adalah air dan yang dijual adalah air melalui pipa dan air tersebut ciptaan yang Maha Kuasa yang tidak akan pernah habis sampai kapanpun. Cuma saja air tersebut harus diolah agar bersih higenis dan layak dikomsumsi. Air tersebut yang dipompa dari sungai Belawan adalah kotor dan lalu dibersihkaan tentu ada berbagai carmpuran bahan baku tambahan untuk membersihkan air, mematikan kuman, seperti tanah, batu kapur, tawas, kaporit dan lain-lain. Untuk bahan baku yang perlu dibuat sistemnya air tidak pernah kehabisan bahan baku tambahan setiap hari. Peran serta yang utama untuk bagian akuntansi adalah membuat kartu stock baik stock tawas, Universitas Sumatera Utara batu kapur jadi dalam kartu stock card tersebut jika sudah sampai stock merah atau stock minimal atau iron stock maka pembelian harus dilaksanakan oleh bagian pembelian. Jadi Kebutuhan tambahan ditetapkan sepanjang 24 jam. Setiap hari kolam air yang ada yang siap dipompakan ke Konsumen harus tes Laboratorium agar dapat diketahui layak untuk dikomsumsi. Setiap permintaan pembelian barang-barang kebutuhan PDAM Sunggal harus ada tanda tangan kabag. Penggolahan yang jumlahnya relative kecil misalnya Rp.2.000.000,- harus tanda tangan kabag pengolahan dan tanda tangan Kepala Instalasi Sunggal atau pimpinan tertinggi untuk PDAM Sunggal. Semua kebutuhan bahan pembantu untuk mengolah air menjadi higienis atau bebas kuman atau layak dikomsumsi datang dari kepala gudang atau dasar kartu stock yang ada. Setelah itu lanjut kebagian pembelian dan atas persetujuan Kabag pengolahan beserta pimpinan baku dilakukan pembelian, berapa jumlah yang dibeli atas permintaan Kepala gudang untuk kebutuhan berapa hari dengan mutu yang telah ditetapkan. Mutu barang yang dibeli harus ditest Laboratorium PDAM Sesuai dengan standard atau dibawah standard atau diatas standard. Mutu barang yang dibeli jika tidak sesuai maka harus dikembalikan dan diganti sesuai mutu yang dibutuhkan PDAM Sunggal. Universitas Sumatera Utara Contoh Alur Permintaan Bahan Persetujuan Gambar 4.2. Gambar Alur Permintaan Bahan Tidak semua kebutuhan tersebut dibeli langsung oleh bagian pembelian, karena kebutuhan mendadak tinggal ditelepon Barang sudah datang akan tetapi masuk keluar barang tersebut harus melalui prosedur yang telah digariskan. Jika tidak melalui prosedur maka akan terjadi berbagai bentuk kekurangan.

B. Hasil Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Sistem Informasi Akuntansi