Pengertian tekanan darah Mekanisme kerja jantung Langkah penentuan tekanan darah

2.2. Tekanan darah

2.2.1. Pengertian tekanan darah

Tekanan darah berarti tenaga yang digunakan oleh darah terhadap setiap satuan dinding pembuluh tersebut. Menurut D.G. Beevers 2002 tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung dapat bergerak untuk memompakan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengembang dan menguncup yang disebabkan oleh karena adanya rangsangan yang berasal dari susunan saraf otonom. Guyton, 1996

2.2.2. Mekanisme kerja jantung

Dalam melakukan kerjanya jantung mempunyai tiga periode yaitu: 1. Periode Konstriksi periode sistole Periode konstriksi merupakan suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula semilinaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paruparu kiri dan kanan, sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian dialirkan ke seluruh tubuh Lawson.R, 2007. 2. Periode dilatasi periode diastole Periode diastole merupakan suatu keadaan dimana jantung mengembang. Katup bikuspidalis dan trikuspidalis terbuka sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuh melalui vena cava masuk ke atrium dekstra Lawson.R, 2007. Universitas Sumatera Utara 3. Periode istirahat Peride istirahat yaitu waktu antara periode konstriksi sistole dan dilatasi diastole dimana jantung berhenti kira-kira 110 detik Lawson.R, 2007.

2.2.3. Langkah penentuan tekanan darah

Untuk menentukan besarnya tekanan darah biasanya para klinisi menggunakan cara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan alat sphygmomanometer atau tensimeter. Pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara perabaan palpasi dan dengan cara pendengaran auskultasi. Dalam penelitian ini pengukuran tekanan darah dilakukan secara tidak langsung dengan auskultasi, karena pemeriksaan ini lebih teliti dan mendekati sesungguhnya. Selain menggunakan sphygmomanometer pemeriksaan ini juga membutuhkan alat bantu pendengaran yaitu stetoskop Qureshi.F, et al., 2002. Fase I : Suara gelombang nadi yang pertama melalui manset menyerupai suara pertama jantung yang melemah. Fase-fasenya Fase II : Suara menjadi lebih keras dan diikuti oleh desingan seperti tiupan. Fase III : Suara menjadi mksimal dan desingan mulai menghilang. Fase IV : Sekonyong-konyong suara menjadi kurang nyata, menjadi suara tertutup muffing sound. Fase V : Suara hilang. Adapun langkah-langkah penentuan tekanan darah dengan metode ini adalah sebagai berikut: i. Mempersilakan sampelsubjek duduk. ii. Pastikan lengan yang akan diperiksa tidak ditutupi oleh pakaian. iii. Lilitkan bagian bladder cuff di medial lengan atas, tepat di atas arteri brachialis, bagian bawah cuff berada 2,5cm proksimal fossa antecubiti, sejajar dengan letak Universitas Sumatera Utara jantung. Pastikan lilitan cuff tidak terlalu ketat ataupun terlalu longgar. Posisikan lengan penderita sehingga sedikit fleksi pada sendi siku. iv. Sebelum memompa cuff, buka kunci sphygmomanometer terlebih dahulu, kemudian kunci katup pompa jangan terlalu kuat. Hadapkan sphygmomanometer ke arah pemeriksa. v. Tetapkan tingginya tekanan cuff, perkirakan tekanan sistol dengan cara palpasi pada arteri radialis. Rasakan pulsasi arteri radialis dengan jari kedua dan ketiga tangan kiri, secara cepat pompa cuff hinga menggembung sampai pulsasi arteri radialis menghilang. vi. Baca tekanan yang dihasilkan pada manometer, kemudian tambahkan 30mmHg. Kempiskan cuff dengan cepat dan sempurna, dan tunggu selama 15-30 detik. vii. Pemeriksa memasang stetoskop. Kemudian, letakkan bell stetoskop di atas arteri brachial. viii. Pompa cuff sampai level yang telah ditetapkan tadi, kemudian kempiskan secara perlahan dengan kecepatan 2-3mmHg per detik. Catat di mana terdengar suara pertama kali. Ini merupakan tekanan sistole. ix. Lanjutkan menurunkan tekanan secara perlahan sampai suara menghilang sempurna. Ini merupakan tekanan diastole. Turunkan tekanan sampai angka 0. x. Buka cuff dengan cara menggulung, kunci sphygmomanometer, perbaiki sampelsubjek. Qureshi.F, et al., 2002.

2.2.4. Pengaturan tekanan darah