5.1.3.5 Hubungan stres ujian dengan perubahan tekanan darah
Perubahan tekanan darah dikirakan dengan tekanan darah sebelum ujian – tekanan darah semasa ujian, dalam ukuran mmHg meningkat [selisih = +], berkurang
[selisih = -], tidak berkurang [selisih = 0]. Tahap stres terdapat normal, ringan dan sedang.
Tabel 5.8 Hubungan tahap stres dengan perubahan tekanan darah sistol
Tahap stres Perubahan tekanan darah sistol
Total Berkurang
Tiada perubahan
Bertambah
Normal n
6 30
9 45
13,3 66,7
20,0 100,00
Ringan n
2 4
30 36
5,6 11,1
83,3 100.0
Sedang n
4 4
0,0 0,0
100,0 100,0
Jumlah n
8 34
43 85
Berdasarkan tabel 5.10, diperhatikan pada mahasiswa dengan stres normal, seramai 30 orang 66,7 tidak mengalami perubahan tekanan darah sistol, tekanan
darah berkurang bagi 6 orang 13,3 dan tekanan darah bertambah bagi 9 20 orang. Bagi mahasiswa dengan stres, sama ada stres ringan atau sedang, seramai 30
orang 83,3 dan 4 orang 100 tekanan darahnya meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Daripada 40 orang mahasiswa yang mengalami stres, 34 85 mahasiswa mengalami peningkatan tekanan darah sistol. Hanya 6 mahasiswa 15 yang tidak
mengalami perubahan dan pengurangan tekanan darah.
Tabel 5.9 Hubungan tahap stres dengan perubahan tekanan darah diastol
Tahap stres Perubahan tekanan darah diastol
Total Berkurang
Tiada perubahan
Bertambah
Normal n
7 29
9 45
15,6 64,4
20,0 100.0
Ringan n
2 2
32 36
5,6 5,6
88,9 100.0
Sedang n
4 4
100,0 100,0
Jumlah n
9 31
45 85
Berdasarkan tabel 5.11, diperhatikan pada mahasiswa dengan stres normal, seramai 29 orang 64,4 tidak mengalami perubahan tekanan darah diastol. Bagi
mahasiswa dengan stres, sama ada stres ringan atau sedang, seramai 32 orang 88,9 dan 4 orang 100 tekanan darahnya meningkat.
Daripada 40 orang mahasiswa yang mengalami stres, 36 90 mahasiswa mengalami peningkatan tekanan darah diastol. Hanya 4 mahasiswa 10 yang tidak
mengalami perubahan dan pengurangan tekanan darah diastol.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.6 Analisa korelasi Spearman untuk menilai hubungan stres ujian dengan perubahan tekanan darah
Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi. Interpretasi berikutnya melihat
signifikansi hubungan dua variabel. Interpretasi ketiga melihat arah korelasi.
Tabel 5.10 Analisa korelasi Spearman bagi stres ujian dengan perubahan tekanan darah
Stres ujian
Korelasi koefisien r Sig. 2-tailed
Selisih tekanan darah sistol 0.508
0.000
Selisih tekanan darah diastol 0.518
0.000
Bagi korelasi antara stres ujian dengan selisih tekanan darah sistol menunjukkan nilai r = 0,508. Maka, hubungan antara kedua variabel adalah kuat.
Nilai signifikannya adalah 0,000. Nilai p nilai α. Maka hubungannya signifikan.
Seterusnya tanda koefisien korelasinya adalah positif di mana hubungan kedua variabel adalah searah.
Nilai korelasi koefisien bagi stres ujian dengan selisih tekanan darah sistol menunjukkan nilai r = 0,518. Maka, hubungan antara kedua variabel ini juga kuat.
Nilai signifikannya adalah 0,000. Nilai p nilai α. Maka hubungannya signifikan.
Tanda koefisien korelasinya juga positif di mana hubungan kedua variabel adalah searah.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan