Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Pengambilan Data Definisi dan Batasan Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu secara sengaja di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang 7 tujuh tahun terakhir mengalami penurunan luas lahan sawah khususnya lahan pertanian produktif. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu lumbung padi di Sumatera Utara. Akibat dari penurunan luas lahan tersebut maka ketahanan pangan juga ikut menurun, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi luas lahan sawah perlu diteliti lebih lanjut.

3.2. Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian Serdang Bedagai, Badan Pusat Statistik Kota Medan, Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai, Instansi dan asosiasi terkait dan publikasi instansi- instansi terkait. Data sekunder diambil dari tahun 2008 sampai pada tahun 2009. 3.3. Metode Analisis Data 3.3.1 Identifikasi Masalah 1 Hipotesis 1 Identifikasi Masalah 1 Hipotesis 1, dianalisis dengan dengan regresi linear berganda yaitu dingunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +E Y = luas lahan ha X 1 = produktivitas padi tonha X 2 = harga padi Rpkg X 3 = harga kelapa sawit Rpkg a = konstanta b1,b 2 ,b 3 = koefisien regresi e = variabel kesalahan Dimana data yang digunakan adalah data tahun 2008-2014.

3.3.1.1 Uji Asumsi Klasik 1.

Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi yang kuat diantara variabel-variabel bebas X yang diikut sertakan dalam pembentukan model regresi linear. Untuk mendeteksi Multikolinearitas dapat dilihat dari program SPSS 16 yaitu dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1, maka model linier tersebut bebas dari Multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedasitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Heteroskedasitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk observasi. Akibat adanya Heteroskedasitas, penafsiran OLS tidak bias tetapi tidak efesien. Untuk mendeteksi Heteroskedasitas dapat dilihat dari program SPSS 16 yaitu grafik Scatterplot. Jika Scatterplot tidak membentuk pola dan tersebar maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi Heteroskedasitas.

3.3.1.2 Uji Statistik 1.

Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 yang bertujuan untuk melihat apakah variabel independent cukup memberikan arti dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain variasi yang terjadi pada variabel indevenden dapat menjelaskan variabel dependen sebesar R 2 .

2. Uji F Uji Keseluruhan

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara signifikasi terhadap variabel devenden. Dimana jika f hitung f tabel , maka H diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen tidak signifikan dengan kata lain perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen, dimana tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5.

3. Uji t Uji Parsial

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, dengan kata lain,untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara nyata. Untuk mengkaji pengaruh variabel independen terhadap dependen secara individu dapat dilihat hipotesis berikut: H 1 : ß 1 = 0 → tidak berpengaruh, H 1 : ß 1 → berpengaruh positif, H 1 : ß 1 → berpengaruh negative. Dimana ß 1 adalah koefisien variabel independen ke-1 yaitu nilai parameter hipotesis. Biasanya nilai ß dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadapY, bila f hitung f tabel maka H diterima tidak signifikan. Uji t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5.

3.4. Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka penulis membuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.4.1. Definisi

1. Penurunan luas lahan adalah perubahan fungsi lahan dari suatu komoditi ke komoditi lain maupun ke areal non pertanian. 2. Produksi adalah banyaknya jumlah produk usahatani yang diperoleh dalam rentang waktu tertentu. tonha. 3. Luas lahan sawah adalah luasnya sawah yang digunakan untuk komoditi padi yang dinyatakan dalam satuan hektare tonha. 4. Produktivitas adalah kemampuan lahan sawah untuk menghasilkan padi tonha. 5. Harga padi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga nominal yang diterima petani dari agenpedagang dengan kesepakatan bersamaRpkg. 6. Harga kelapa sawit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga nominal yaitu nilai atas kelapa sawit yang di ukur dalam satuan uang untuk satuan berat tertentu Rpkg. 7. Laju Penurunan luas lahan adalah persentase perubahan luas lahan sawah.

3.4.2 Batasan Operasional

Batasan operasional dari penelitian ini adalah : 1. Daerah penelitian adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. 2. Waktu penelitian adalah tahun 2015. 3. Luas lahan pertanian dibatasi hanya pada lahan sawah saja. Tabel 4.1. Luas Wilayah Km 2 Tiap Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai No Kecamatan Luas Wilayah Desa Km 2 Area 1 Kotarih 78,024 4,11 2 Silinda 56,740 2,99 3 Bintang Bayu 95,586 5,03 4 Dolok Masihul 237,417 12,49 5 Serbajadi 50,690 2,67 6 Sipispis 145,259 7,64 7 Dolok Merawan 120,600 6,35 8 Tebing Tinggi 182,291 9,59 9 Tebing Syahbandar 120,297 6,33 10 Bandar Khalipah 116,000 6,10 11 Tanjung Beringin 74,170 3,90 12 Sei Rampah 198,900 10,47 13 Sei Bamban 72,260 3,80 14 Teluk Mengkudu 66,950 3,52 15 Perbaungan 111,620 5,87 16 Pegajahan 93,120 4,90 17 Pantai Cermin 80,296 4,23 Jumlah 1.900,22 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014

4.2 Kondisi Lahan Sawah di Kabupaten Serdang Bedagai