B Gambar 5. Karakteristik Cylindrocladium sp., A. Koloni fungi umur 14 hari pada
media PDA; B. Bentuk mikroskopis fungi : 3 sel mikro konidia dengan perbesaran 40 x a, klamidospora pada media PDA b
Berdasarkan ciri-ciri mikroskopik dari fungi Cylindrocladium sp. yang telah ditemukan, maka fungi patogen yang menyerang bibit E. grandis x E.
urophylla dan E. grandis x E. pellita di PT. TPL, Porsea diidentifikasi sebagai Cylindrocladium reteaudii Old, dkk,2003.
b. Gejala Penyakit di Rumah Kaca
Hasil pengamatan menunjukkan serangan penyakit hawar daun terjadi pada perlakuan dengan penyemprotan suspensi konidia dari kedua jenis patogen
yaitu Pestalotia theae Sawada dan Cylindrocladium reteaudii pada lima tangkai a
A
b
Universitas Sumatera Utara
daun teratas bibit tanaman E. grandis x E. urophylla dan E. grandis x E. pellita. Dari pengamatan yang dilakukan dengan melihat gejala yang terlihat di bagian
atas dan bagian bawah daun, maka diperoleh dua jenis nama penyakit yaitu hawar daun I dan hawar daun II.
Gejala penyakit ini adalah berupa hawar daun leaf blight yang berukuran kecil hingga besar dan menyebar sampai menutupi daun. Gejala penyakit ini
ditunjukkan dengan adanya bercak-bercak pada daun berukuran kecil dan berwarna merah dan dapat berpindah pada daun sekitarnya. Serangan lebih lanjut
menyebabkan daun akan kering, mati, dan gugur. Gejala penyakit hawar daun I, bagian permukaan daun berwarna merah dan pada bagian bawah permukaan daun
yang terinfeksi terlihat warna hitam Gambar 6. Gejala penyakit yang disebabkan oleh fungi Pestalotia sp. akan
menunjukkan daun yang berbintik-bintik kecil, kuning, coklat atau bintik-bintik hitam yang semakin besar. Bintik-bintik tersebut biasanya berubah hitam abu-
abu dengan garis besar. Gejala dapat terjadi pada beberapa daun sekaligus, terutama pada anak muda pohon kelapa ML. Elliott, 2006.
A B
Gambar 6. Gejala penyakit hawar daun I pada daun bibit tanaman E. grandis x E. urophylla A dan E. grandis x E. pellita B
Universitas Sumatera Utara
Gejala penyakit lain yang juga terlihat pada daun bibit tanaman E. grandis x E. urophylla dan E. grandis x E. pellita yang hampir sama dengan gejala hawar
daun I yaitu penyakit hawar daun II. Gejala penyakit hawar daun II adalah pada bagian atas daun berwarna kuning yang tersebar merata dan lama kelamaan akan
berubah menjadi warna merah. Perbedaan gejala hawar daun I dan II adalah gejala hawar daun II dapat menembus organ daun bibit tanaman sedangkan pada hawar
daun I gejala tidak menembus organ daun bibit tanaman. Daun yang terserang penyakit hawar daun II akan mengering dan akhirnya gugur Gambar 7.
Penyakit yang disebabkan oleh Cylindrocladium sp., terutama yang mempengaruhi akar, dapat mengakibatkan kematian bibit signifikan. Sublethal
infeksi dapat mengakibatkan daun menjadi kuning bahkan dieback parah sehingga banyak bibit yang harus dipisahkan. Infeksi oleh jenis Cylindrocladium sp. dapat
mengakibatkan berbagai gejala. Ini termasuk pra-dan-off postemergence pembasahan, akar membusuk, hawar daun, batang dan luka Cordell, dkk, 1989.
A B
Gambar 7. Gejala penyakit hawar daun II pada daun bibit tanaman E. grandis x E. urophylla A dan E. grandis x E. pellita B
Universitas Sumatera Utara
Uji Ketahanan dan Virulensi
Uji ketahanan dan virulensi dilakukan untuk mengetahui kemampuan tanaman E. grandis x E. urophylla dan E. grandis x E. pellita terhadap isolasi
patogen. Tumbuhan dapat bertahan dari serangan patogen dengan dua senjata yang dimilikinya yaitu:
1. Sifat struktural yang berfungsi sebagai penghalang fisik dn menghambat
patogen untuk mendapatkan peluang masuk dan menyebar, 2.
Reaksi biokimia yang terjadi di dalam sel dan jaringan tumbuhan yang menghasilkan zat beracun bagi patogen atau menciptakan kondisi yang
menghambat dengan kekuatan yang dihasilkan fungi patogen jenis lain yang diketahui memiliki virulensi yang tinggi Semangun, 2001.
Berdasarkan hasil inokulasi yang telah dilakukan maka diperoleh nilai rata-rata intensitas serangan dan luas serangan yang dimulai dari minggu ke-1 sampai
dengan minggu ke-4.
a. Minggu I Intensitas serangan rata-rata dan luas serangan rata-rata yang diperoleh