Pengaruh Kelembaban Tanah Tinggi

Gangguan kelembaban di dalam tanah mungkin bertanggung jawab terhadap lebih banyaknya tumbuhan yang tumbuh jelek dan menjadi tidak produktif sepanjang musim. Kekurangan air mungkin juga terjadi secara lokal pada jenis tanah tertentu, kemiringan tertentu atau lapisan tanah yang tipis yang di bawahnya terdapat batu atau pasir. Tumbuhan yang menderita karena kekurangan kelembaban tanah biasanya tetap kerdil, hijau pucat sampai kuning terang, mempunyai daun, bunga dan buah sedikit, kecil dan jarang, dan jika kekeringan berlanjut tumbuhan layu dan mati.

2. Pengaruh Kelembaban Tanah Tinggi

Akibat kelebihan kelembaban tanah yang disebabkan banjir atau drainase yang jelek, bulu-bulu akar tumbuhan membusuk, mungkin karena menurunnya suplai oksigen ke akar. Kekurangan oksigen menyebabkan sel-sel akar mengalami stres, sesak napas dan kolapsi. Keadaan basah, an-aerob menguntungkan pertumbuhan mikroorganisme an-aerob, yang selama proses hidupnya membentuk substansi seperti nitrit, yang beracun bagi tumbuhan. Disamping itu, sel-sel akar yang dirusak secara langsung oleh kekurangan oksigen akan kehilangan permeabilitas selektifnya dan dapat memberi peluang terambilnya zat-zat besi atau bahan-bahan beracun lain oleh tumbuhan. Drainase yang jelek menyebabkan tumbuhan tidak vigor, seringkali menyebabkan layu dan daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan Yunasfi, 2002. C.Penyakit pada Tanaman Eucalyptus sp. Pada pembibitan, semai Eucalyptus sp. sering diserang penyakit rebah kecambah damping off yang disebabkan oleh Phytium sp. dan Fusarium sp. Universitas Sumatera Utara Penyakit busuk akar disebabkan oleh serangan Phytium sp., Phytophora sp., dan Batryodiplodia sp. menyebabkan kematian pohon. Adapun serangan Nectria sp dapat menyebabkan penyakit kanker batang Nair, 2000. Fungi merupakan salah satu faktor biotik terbanyak yang menyebabkan tanaman hutan menjadi sakit. Umumnya penyakit tidak hanya disebabkan oleh satu jenis patogen akan tetapi dapat disebabkan oleh beberapa patogen yang datang atau muncul secara bersama ataupun berurutan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya produksi hutan tanaman yang diusahakan Semangun, 2001. Menurut Old, dkk 2003 ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman Eucalyptus sp. antara lain: 1. Jamur embun hitam black mildew Penyebab dari penyakit ini adalah fungi dari marga Meliolales, , jenis Meliola. Jenis Meliola biasanya tumbuh pada permukaan daun dan batang, berwarna hitam, menyebar, membentuk koloni seperti beludru dengan diameter 1 cm. Pada umumnya serangan berat disebabkan oleh jamur. Kadang-kadang menyerang batang dan ranting muda. Informasi mengenai akibat dari penyakit jamur embun hitam ini pada pertumbuhan Eucalyptus spp. masih sangat sedikit. 2. Jamur hitam Shoot blight Penyakit jamur hitam disebabkan oleh Cryptosporiopsis eucalypti. Gejala penyakit ini berkembang di sekitar daun dan batang Eucalyptus spp., biasanya tersebar secara menyeluruh, lembut dan berwarna coklat, luka nekrotik yang menjalar dan dikenal sebagai gejala jamur hitam, bentuknya bundar dengan diameter 1-2 cm. Luka yang berat ditunjukkan dengan warna coklat tua atau abu- Universitas Sumatera Utara abu diseluruh permukaan daun, atau luka seperti gabus dan nekrosis pada jaringan epidermis. Pucuk atau tunas muda yang diserang menjadi layu dan berwarna hitam. Akibat dari penyakit menyebabkan luka semakin menyebar, khususnya pada tanaman muda dan membuat serangan lebih hebat. 3. Foliar spot and foliar blight Penyakit ini disebabkan oleh fungi Cylindrocladium sp. yang merupakan patogen yang menyerang tanaman lain selain Eucalyptus sp. Cylindrocladium sp. merupakan salah satu jenis dari marga Calonectria de Not. yang menyebabkan penyakit pada pembibitan dan pada tanaman termasuk akar dan leher akar, hawar tunas, hawar daun dan bercak daun. Penyebaran penyakit dengan konidia dalam jumlah sangat besar terjadi di atas permukaan daun. Selama hujan lebat, spora- spora tersebut dipercik ke udara dan menempel pada daun dan pohon-pohon lain. Cylindrocladium sp. dapat hidup bertahan lama dalam tanah karena adanya dinding tebal klamidiospora dan propagulnya. Penularan biasanya mulai dari daun cabang bawah dan menyebar sampai ke mahkota. Gejala ditunjukkan pada daun muda yang berwarna abu-abu dan mulai membusuk. Apabila dibiarkan dapat berubah menjadi gejala nekrotik. Penyakit ini menjadi masalah utama pada pertumbuhan Eucalyptus spp. di daerah yang tropis lembab.. Pencegahan penyakit leaf blight dapat dilakukan dengan cara penyemprotan fungisida. Pengendalian melalui penyemprotan fungisida bergantung pada waktu yang tepat saat penyemprotan dilakukan. 4. Penyakit daun Mycosphaerella Penyakit yang ditimbulkan berupa bintik daun, bisul dan kerut daun yang disebabkan oleh fungi Mycosphaerella. Tetapi marga ini belumlah pasti Universitas Sumatera Utara ditemukan pada tanaman Eucalyptus sp., karena banyak variasi gejala yang ditunjukkan oleh infeksi Mycosphaerella, dengan hasil yang berbeda dalam hal ukuran luka, warna dan morfologi. Daun yang terinfeksi akan berkembang menjadi bintik dan bisul. Akibat dari penyakit ini adalah kesehatan pohon menjadi rusak, tetapi itu tergantung serangan dari jamur Mycosphaerella, fisiologi tumbuh jamur Mycosphaerella ataupun iklim tempat tumbuh jamur Mycosphaerella tersebut. 5. Penyakit daun Phaeophleospora Penyakit ini disebabkan oleh fungi Phaeophleospora yang biasanya terdapat pada pembibitan dan menjangkit penanaman jenis tertentu. Gejala yang ditunjukkan berupa bercak daun berwarna kemerahan pada permukaan atas daun dan adanya spora berwarna hitam pada bagian permukaan bawah daun. Apabila satu daun tanaman telah terinfeksi patogen ini maka akan terjadi penularan penyakit pada daun yang berdekatan hingga dapat mengakibatkan kematian bibit tanaman. Penularan sering kali terlihat dimulai dari bagian pangkal bibit tanaman hingga mencapai daun bagian ujung tanaman. Patogen ini biasanya berada di bawah tajuk pohon dan dapat menyebabkan penghancuran secara signifikan pada semai di pembibitan. 6. Penyakit daun Pestalotia Penyakit ini disebabkan oleh fungi Pestalotia sp. Semangun 2000 menyatakan bahwa serangan fungi Pestalotia pada daun lebar menimbulkan gejala bercak yang dimulai dari tepi daun ujung, yang kemudian meluas ke tengah daun. Serangan fase awal hamper selalu terjadi di ujung daun. Di duga bahwa stoma di daerah ujung memberikan kondisi yang kondusif bagi perkembangan Universitas Sumatera Utara kecambah konidiaspora. Kurangnya informasi awal tentang Pestalotia sp. adalah karena selama ini kelompok patogen tersebut dianggap tidak penting patogen minor atau jarang dapat menimbulkan kerusakan secara ekonomis baik di bidang pertanian, perkebunan, maupun kehutanan. Namun demikian saat ini eksistensi Pestalotia sp. ini harus sudah mulai diperhitungkan sebagai patogen yang berpotensi berbahaya sejalan dengan telah terjadinya perubahan-perubahan ekologis hutan tanaman.

D. Identifikasi Penyakit Tanaman

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penyakit Daun Pada Pembibitan Empat Klon Hasil Persilangan Eucalyptus grandis x Eucalyptus urrophylla Di Pt. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

2 59 60

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT.Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

2 32 72

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 31 72

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

1 9 45

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 13

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 2

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 3

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 12

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 2

Karakteristik Penyakit Daun Pada Pembibitan Empat Klon Hasil Persilangan Eucalyptus grandis x Eucalyptus urrophylla Di Pt. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 13