Pada beban 3,5 kg kemampuan magnet EV-1 untuk mengurangi opasitas emisi lebih berpengaruh terhadap deklusterisasi bahan bakar solar murni dibanding
pemakaian magnet dengan beban 4,5 kg dengan putaran yang sama.
4.2.2 Kadar CO
Kadar CO karbon monoksida merupakan salah satu emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin diesel satu silinder ini. Gas ini akan dihasilkan bila
karbon yang terdapat dalam bahan bakar sebanyak 82 dari berat bahan bakar itu sendiri. Adapun hasil kadar CO yang didapat dari magnetasi mesin diesel satu
silinder ini dapat dilihat dalam tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel 4.4 Perbandingan kadar CO dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran mesin diesel beban 3,5 kg.
No. Beban
kg Putaran
rpm Kadar CO
Tanpa Magnet
Magnet EV-1
Magnet Batang
Magnet Femax Silver
1
3.5 1600
0.05 0.04
0.04 0.05
2 1800
0.06 0.05
0.05 0.05
3 2000
0.06 0.05
0.06 0.06
4 2200
0.07 0.06
0.06 0.06
5 2400
0.08 0.06
0.07 0.07
6 2600
0.08 0.07
0.08 0.08
Gambar 4.3 Grafik perbandingan kadar CO dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran dengan beban 3,5 kg.
Dengan merujuk hasil analisa data diatas, dapat dilihat beberapa fakta diantaranya adalah kadar CO terminimum pada pembebanan 3,5 kg terjadi pada
saat putaran 1600 rpm dengan CO 0,04 menggunakan magnet EV-1 dan magnet batang. Kadar CO tertinggi dengan beban 3,5 kg terjadi pada saat mesin
diberi putaran 2600 rpm yaitu tanpa menggunakan magnet, magnet batang dan magnet femax silver dengan kadar 0,08 . Pemakaian magnet EV-1 dengan
beban 3,5 kg pada putaran 1600 rpm mengakibatkan penurunan CO sebanyak 20 , dan 12,5 pada putaran 2600 rpm.
Tabel 4.5 Perbandingan kadar CO dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran mesin diesel beban 4,5 kg.
No Beban
kg Putaran
rpm Kadar CO
Tanpa Magnet
Magnet EV-1
Magnet Batangan
Magnet Femax Silver
1 4.5
1600 0.06
0.05 0.05
0.06 2
1800 0.06
0.05 0.06
0.06 3
2000 0.07
0.06 0.06
0.07 4
2200 0.08
0.06 0.07
0.07 5
2400 0.08
0.07 0.07
0.08 6
2600 0.09
0.08 0.08
0.09
Gambar 4.4 Grafik perbandingan kadar CO dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran dengan beban 4,5 kg.
Dari hasil analisa diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa kadar CO terminimum pada pembebanan 4,5 kg terjadi pada saat putaran 1600 rpm dengan
CO 0,05 menggunakan magnet EV-1 dan magnet batang. Kadar CO tertinggi dengan beban 4,5 kg terjadi pada saat mesin diberi putaran 2600 rpm yaitu tanpa
menggunakan magnet, magnet EV-1, magnet batang dan magnet femax silver dengan kadar 0,08 .Pemakaian magnet EV-1 dengan beban 4,5 kg pada
putaran 1600 rpm mengakibatkan penurunan CO sebanyak 16.7 , dan 11,1 pada putaran 2600 rpm. Kemampuan magnet EV-1 berkurang pada beban 4,5 kg.
Hal ini diakibatkan oleh kenaikan konsumsi mesin terhadap solar yang semakin banyak. Akibat dari laju aliran minyak yang semakin cepat dan beban yang
bertambah ini, maka pengaruh magnet terhadap emisi berkurang.
4.2.3 Kadar HC ppm
Hidrokarbon merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna baik dalam bentuk molekul partikel ringan maupun dalam bentuk gas yang tidak
beroksidasi dengan oksigen diudara. Adapun hasil kadar HC hidrokarbon yang didapat dari magnetasi mesin Diesel satu silinder dapat dilihat dalam bentuk tabel
dan grafik sebagai berikut :