Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Gambar 4.1 Grafik perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran pembebanan 3,5 kg. Dari hasil analisa data diatas, kadar opasitas terminimum pada pembebanan 3,5 kg, terjadi pada saat putaran 1600 rpm dan opasitas 18,4 dengan menggunakan magnet EV-1 yang memiliki nilai gauss 2500. Selain itu, kadar opasitas tertinggi dengan beban 3,5 kg terjadi pada saat mesin diberi putaran 2600 rpm tanpa menggunakan magnet dengan kadar 37,3. Pemakaian magnet EV-1 pada putaran 1600 rpm mengakibatkan penurunan opasitas sebanyak 26,1 , dan 21,7 pada putaran 2600 rpm. Turunnya opasitas dipengaruhi oleh kemampuan magnet EV-1 dalam mereduksi penggumpalan susunan partikel dalam solar murni. Hal ini secara langsung mengakibatkan proses pembakaran semakin baik dan lebih sempurna. Tabel 4.3 Perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran mesin diesel beban 4,5 kg. Beban kg Putaran rpm Kadar Opasitas Tanpa Magnet Magnet EV-1 Magnet Batang Magnet Femax Silver 4.5 1600 30.9 23.9 24.4 30.3 1800 31.5 26.1 26.7 31 2000 33.1 28.4 29 32.5 2200 36.4 30.6 31.8 34.2 2400 39.8 32 34.4 37.8 2600 43.6 35.7 38.2 41.5 . Gambar 4.2 Grafik perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran dengan beban 4,5 kg. Analisa yang didapat dengan melihat data di atas, ternyata kadar opasitas terminimum pada pembebanan 4,5 kg terjadi pada saat putaran 1600 rpm dengan opasitas 23,9 menggunakan magnet EV-1 yang memiliki nilai gauss 2500. Kadar opasitas tertinggi dengan pembebanan 4,5 kg terjadi pada saat mesin diberi putaran 2600 rpm tanpa menggunakan magnet dengan kadar 43,6 . Pemakaian magnet EV-1 dengan beban 4,5 kg pada putaran 1600 rpm mengakibatkan penurunan opasitas sebanyak 22,6 , dan 18,1 pada putaran 2600 rpm. Pada beban 3,5 kg kemampuan magnet EV-1 untuk mengurangi opasitas emisi lebih berpengaruh terhadap deklusterisasi bahan bakar solar murni dibanding pemakaian magnet dengan beban 4,5 kg dengan putaran yang sama.

4.2.2 Kadar CO

Kadar CO karbon monoksida merupakan salah satu emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin diesel satu silinder ini. Gas ini akan dihasilkan bila karbon yang terdapat dalam bahan bakar sebanyak 82 dari berat bahan bakar itu sendiri. Adapun hasil kadar CO yang didapat dari magnetasi mesin diesel satu silinder ini dapat dilihat dalam tabel dan grafik sebagai berikut : Tabel 4.4 Perbandingan kadar CO dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran mesin diesel beban 3,5 kg. No. Beban kg Putaran rpm Kadar CO Tanpa Magnet Magnet EV-1 Magnet Batang Magnet Femax Silver 1 3.5 1600 0.05 0.04 0.04 0.05 2 1800 0.06 0.05 0.05 0.05 3 2000 0.06 0.05 0.06 0.06 4 2200 0.07 0.06 0.06 0.06 5 2400 0.08 0.06 0.07 0.07 6 2600 0.08 0.07 0.08 0.08

Dokumen yang terkait

Pengaruh Magnetasi Bahan Bakar dan Penggunaan Katalitik Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin dan Oli Pada Mesin Diesel Satu Silinder

0 46 95

Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

8 69 88

Pengaruh Magnetasi Bahan Bakar dan Penggunaan Katalitik Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin dan Oli Pada Mesin Diesel Satu Silinder

0 0 19

Pengaruh Magnetasi Bahan Bakar dan Penggunaan Katalitik Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin dan Oli Pada Mesin Diesel Satu Silinder

0 0 2

Pengaruh Magnetasi Bahan Bakar dan Penggunaan Katalitik Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin dan Oli Pada Mesin Diesel Satu Silinder

0 0 5

Cover Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

0 1 19

Abstract Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

0 0 2

Chapter I Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

0 0 4

Chapter II Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

0 0 33

Reference Pengaruh Magnetasi Terhadap Emisi Gas Buang, Temperatur Air Pendingin Dan Oli Pada Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Solar Murni

0 0 1