pada putaran 2600 rpm. Kemampuan magnet EV-1 berkurang pada beban 4,5 kg. Hal ini diakibatkan oleh kenaikan konsumsi mesin terhadap solar yang semakin
banyak. Akibat dari laju aliran minyak yang semakin cepat dan beban yang bertambah ini, maka pengaruh magnet terhadap emisi berkurang.
4.2 Temperatur Air Pendingin
Pengujian pengaruh besar medan magnet terhadap mesin diesel ini juga meliputi tentang perubahan yang terjadi pada temperatur air pendingin. Berikut ini
adalah data hasil pengujian yang dipaparkan melalui bentuk tabel dan grafik.
Tabel 4.8 perbandingan temperatur air pendingin dengan atau tidak memakai magnet tiap variasi putaran mesin diesel beban 3,5 kg
.
No. BEBAN
kg Putaran
rpm
Temperatur Air T °C
Tanpa Magnet
Magnet EV-1
Magnet Batangan
Magnet Femax Silver
1 3.5
1600 44
43 43
44 2
1800 46
45 45
45 3
2000 49
48 48
49 4
2200 52
51 52
52 5
2400 54
53 54
54 6
2600 57
56 57
57
Gambar 4.7 Grafik perbandingan Tair dengan atau tidak memakai magnet tiap variasi putaran dengan beban 3,5 kg
.
Dengan menganalisa data dari hasil pengujian diatas dapat dikaji bahwa magnet EV-1 dan magnet batangan memiliki tingkat suhu terminimum yaitu 43
°C, pada putaran 1600 rpm. Suhu maksimum yang diperoleh adalah 57 °C, dengan menggunakan magnet batang dan magnet femax silver serta tanpa magnet
pada putaran 200 rpm. Gambar 4.9 Tabel perbandingan kadar T
air
dengan atau tidak memakai magnet tiap variasi putaran mesin diesel beban 4,5 kg.
No. Beban
kg Putaran
rpm Temperatur Air T °C
Tanpa Magnet
Magnet EV-1
Magnet Batangan
Magnet Femax
Silver 1
4.5 1600
44 43
44 44
2 1800
46 45.5
45 46
3 2000
49 48.5
49 49
4 2200
52 51
52 52
5 2400
54 54
54 54
6 2600
57 57
57 57
Gambar 4.8 Grafik perbandingan Tair dengan atau tidak memakai magnet tiap variasi putaran dengan beban 4,5 kg.
Dengan mengnalisa data diatas dapat disimpulkan bahwa magnet EV-1 dan magnet batangan memiliki tingkat suhu terminimum yaitu 43 °C, pada
putaran 1600 rpm. Suhu maksimum yang diperoleh adalah 57 °C, dengan menggunakan magnet batang dan magnet femax silver serta tanpa magnet pada
putaran 2600 rpm. Dari perbandingan kedua data diatas dapat disimpulkan kenaikan beban dapat menimbulkan suhu mesin yang lebih panas. Namun,
korelasi penggunaan magnet terhadap penurunan suhu mesin tidak terlalu berpengaruh signifikan. Hal ini diakibatkan pemasangan magnet yang hanya
bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang.
4.3 Temperatur Oli
Pengujian pengaruh besar medan magnet terhadap mesin diesel ini juga meliputi tentang perubahan yang terjadi pada temperatur oli. Berikut ini adalah
data hasil pengujian yang dipaparkan melalui bentuk tabel dan grafik. Tabel 4.10 Perbandingan temperatur oli dengan atau tidak memakai magnet tiap
variasi putaran mesin diesel beban 3,5 kg.
No. Beban
kg Putaran
rpm Temperatur Oli T °C
Tanpa Magnet
Magnet EV-1
Magnet Batangan
Magnet Femax Silver
1
3.5 1600
50.8 47.5
49.5 50.3
2 1800
51.4 48.6
50 51
3 2000
52.4 49.3
51.2 52.2
4 2200
54.6 51.8
53.2 54
5 2400
56.3 53.4
55.1 56
6 2600
57.9 54.4
56.2 57.1
Gambar 4.9 Grafik perbandingan T
air
dengan atau tidak memakai magnet tiap variasi putaran dengan beban 3,5 kg
.