2. Analisa Data Wilkinson, 2006
Data Subjektif: a.
Haus b.
Ansietas Data Objektif:
a. Perubahan status mental
b. Penurunan tekanan darah
c. Penurunan volume tekanan nadi
d. Penurunan turgor kulit lidah
e. Penurunan haluaran urine
f. Penurunan pengisian vena
g. Kulit membran mukosa kering
h. Hematokrit meningkat
i. Suhu tubuh meningkat
j. Frekuensi nadi meningkat
k. Konsentrasi urine meningkat
l. Penurunan berat badan yang tiba-tiba
m. Kelemahan
3. Rumusan Masalah Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:
a. Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes mellitus atau
lainnya.
b. Peningkatan permiabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien
luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolisme.
c.
Pengeluaran cairan secara berlebihan.
d.
Asupan cairan yang tidak adekuat.
e.
Pendarahan. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:
a.
Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada ginjal.
b.
Penurunan curah jantung akibat penyakit jantung.
c.
Gangguan aliran balik vena akibat penyakit vaskular periver atau trombus.
d.
Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid.
e.
Tekanan osmotikoloid yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
4. Perencanaan
Alimul, 2006 Tujuan:
Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang. Rencana tindakan:
a. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status
keseimbangan cairan. b.
Pertahankan keseimbangan cairan. Bila kekurangan volume cairan lakukan:
1 Rehidrasi oral atau parenteral sesuai dengan kebutuhan.
2 Monitor kadar elektrolit darah seperti urea nitrogen darah, urine, serum,
osmolaritas, kreatinin, hematokrit, dan Hb. 3
Hilangkan faktor penyebab kekurangan volume cairan, seperti muntah, dengan cara memberikan minuman secara sedikit demi sedikit tapi sering
atau dengan memberikan teh. Bila kelebihan volume cairan, lakukan:
1 Pengurangan asupan garam.
2 Hilangkan faktor penyebab kelebihan volume cairan dengan cara melihat
kondisi penyakit pasien terlebih dahulu. Apabila akibat bendungan aliran pembuluh darah, maka anjurkan pasien untuk istirahat dengan posisi
telentang, posisi kaki ditinggikan, atau tinggikan ekstremitas yang mengalami edema diatas posisi jantung, kecuali ada kontraindikasi.
3 Kurangi konstriksi pembuluh darah seperti pada penggunaan kaos kaki
yang ketat. c.
Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi. d.
Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
Universitas Sumatera Utara
B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. PENGKAJIAN