7. Tindakan- tindakan sesudah pembelian, yaitu kepuasan atau
ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen merasa puas, maka ia akan
membeli produk itu lagi. Sedangkan konsumen yang tidak merasa puas, ia tidak akan membeli lagi ataupun mencari barang lain sesuai
keinginannya.
2.7 Hipotesis
Good dan Scates Nazir, 2005:151 mendefinisikan hipotesis sebagai sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara
yang dapat menerangkan fakta- fakta yang diamati ataupun kondisi- kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah- langkah selanjutnya.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1.
Ha : terdapat pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen.
2. Ho : tidak terdapat pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan
kunjungan konsumen.
2.8 Penelitian Terdahulu
Ranto Sitohang 2008 telah melakukan penelitian yang berjudul “Promosi Kepariwisataan dan Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan”. Analisis
koefisien korelasi rank order oleh Spearman dengan menggunakan rumus SPSS versi 15.0 dari hasil penelitian diperoleh r
s
sebesar 0,761. Untuk melihat kuatnya korelasi kedua variabel ini digunakan skala Guilford. Untuk menentukan sampel
Universitas Sumatera Utara
digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 sehingga jumlah sampel berjumlah 99 orang dari populasi 12.008 orang. Hasilnya
terdapat hubungan yang tinggi antara variabel x dan variabel y. Uthami 2011 telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Strategi
Komunikasi Pemasaran yang diterapkan oleh Planet Pool Centre dalam menarik konsumen”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa yang telah
dilakukan Planet Pool Centre dalam meraih konsumen dan media apa saja yang digunakan untuk menerapkan komunikasi pemasaran Planet Pool Centre dalam
meningkatkan jumlah konsumen. Media yang digunakan di Planet Pool Centre melalui dua jenis media yaitu media above the line dan media bellow the line.
Berdasarkan teori media above the line media lini atas meliputi media cetak seperti surat kabar dan majalah, media elektronik seperti radio dan televisi, media
luar ruangan seperti internet. Sedangkan media below the line media lini bawah meliputi direct mail, pameran, peragaan, point of sale, selebaran, poster, leaflet,
brosur dan banyak lagi. Akan tetapi Planet Pool Centre tidak memanfaatkan semua media yang ada untuk media above the line Planet Pool Centre hanya
menggunakan internet seperti jejaring sosial facebook dan terkadang menggunakan media massa seperti koran lokal sebagai media dalam strategi
komunikasi. Menurut pengamatan penulis cara ini sudah cukup efektif dilakukan, karena untuk konsumen Planet Pool Centre sendiri sudah dipegang perusahaan
dengan komunitas billiard yang mereka kenal. Untuk media bellow the line Planet Pool Centre memanfaatkan interiornya sehingga membuat pengunjung yang
datang merasa nyaman,pemasangan papan nama di depan gedung agar masyarakat mengetahui keberadaan Planet Pool Centre dan juga pemasangan baliho untuk
Universitas Sumatera Utara
media promosi apabila perusahaan mengadakan event seperti turnamen. Ternyata untuk kegiatan event turnamen yang diadakan oleh Planet Pool Centre menjadi
kegiatan promosi yang juga efektif, dan menguntungkan. Karena di setiap event yang dilakukan oleh Planet Pool Centre biasanya di sponsori oleh perusahaan
besar seperti perusahaan rokok PT. Djarum. Chairunnisa Rahman 2013 telah melakukan penelitian yang berjudul
“Strategi Komunikasi Pemasaran Bugis Waterpark Adventure Dalam Menarik Jumlah Pengunjung”. Tujuan penelitian ini adalah 1 untuk mengetahui strategi
pemasaran yang diterapkan Bugis Waterpark Adventure; 2 untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Bugis Waterpark Adventure dalam menjalankan
strategi komunikasi pemasarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bugis Waterpark Adventure membagi bagian marketingnya menjadi tiga bagian yaitu
marketing communication, sales promotion, dan marketing event yang strategi pemasarannya dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi pemasaran yang
merupakan bagian dari intergred marketing communication IMC, yaitu periklanan, promosi penjualan public relation, personal selling, dan direct
marketing, dengan alat komunikasi pemasaran yang digunakan membawa jumlah pengunjung yang tidak selamanya meningkat. Penelitian ini menemukan bahwa
selain faktor penggunaan strategi komunikasi pemasaran faktor liburan juga berpengaruh pada peningkatan jumlah pengunjung, selain itu peneliti menemukan
faktor yang menghambat jalannya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah penyampaian pesan yang tidak tepat sasaran, keterbatasan biaya, masalah
internal, kurangnya sumber daya manusia, dan kurangnya kendaraan operasional
Universitas Sumatera Utara
sehingga faktor penghambat yang ada dapat menjadi kendala yang berpengaruh pada berhasilnya suatu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Deasy Permana Putri 2012 telah melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam Meningkatkan Jumlah
Konsumen Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen”. Penelitian ini bertujuan
menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yangdilakukan Coffee Toffee dalam meningkatkan jumlah konsumennya berdasarkan teoriKotler 1997:46
yaitu Bauran Pemasaran yang terdiri dari Empat P 4P yaitu productproduk, price harga, place tempat dan promotion promosi. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif, yaitu penelitian deskriptif yang melukiskan fakta secara factual dan cermat serta penelitian kualitatif yang berarti menghasilkan
penemuan- penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan cara statistik atau pengukuran. Penelitian ini mendeskripsikan strategi pemasaran yang dilakukan
oleh owner atau pemilik Coffee Toffee dengan dibantu oleh Manager of Division PR Promotion yang meliputi Product produk, Price harga, Place tempat.
Kemudian P keempat adalah Promotion promosi. Data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Manager Divisi Promosi dan Humas selaku
perwakilan dari owner Coffee Toffee sebagai key informan dan beberapa konsumen sebagai informan sekaligus untuk menguji keabsahan data. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari keempat strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Coffee Toffee dalam meningkatkan jumlah konsumennya adalah
dengan promotion promosi.
Universitas Sumatera Utara
Ilmy Dewantari 2011 telah melakukan penelitian yang berjudul “ Strategi Komunikasi Pemasaran Cafe Burgers Love Me dalam Meningkatkan Jumlah
Konsumen”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Cafe Burgers Love Me dalam meningkatkan
jumlah konsumen berdasarkan teori Kotler 1997:46 yaitu bauran pemasaran empat P, yaitu product, price, place, promotion. Hasil dari penelitian
membuktikan bahwa keempat strategi yang dilakukan oleh cafe tersebut dapat meningkatkan jumlah konsumen berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang
konsumen yang terdiri dari seorang konsumen lama dan dua orang konsumen baru.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN